Sukses

Innamal a Malu bin Niat Artinya Perbuatan Bergantung pada Niat, Simak Tafsirnya

Hadis innamal a malu bin niat artinya sesungguhnya perbuatan itu bergantung pada niatnya.

Liputan6.com, Jakarta - Innamal a malu bin niat artinya apa? Innamal a malu bin niat adalah potongan hadis yang menjelaskan tentang pentingnya membaca niat dan mengimani niat sebelum melakukan ibadah atau suatu perbuatan. Hadis innamal a malu bin niat artinya sesungguhnya perbuatan itu bergantung pada niatnya.

Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI menafsirkan innamal a malu bin niat artinya syarat sah diterima atau tidaknya amal perbuatan. Sesungguhnya amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah SWT). Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati setiap umat. 

Apa sebenarnya keutamaan-keutamaan dari membaca niat dalam hadis innamal a malu bin niat tersebut?

Keutamaan membaca niat yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, ada empat. Memahami innamal a malu bin niat, bisa menyempurnakan amal ibadah, niat lebih utama daripada amal ibadah itu sendiri, niat bagian dari ruh dalam ibadah, serta bisa memberi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang potongan hadis innamal a malu bin niat tersebut, Sabtu (28/1/2023).

2 dari 3 halaman

Innamal a Malu bin Niat Artinya Perbuatan Bergantung pada Niat

Innamal a malu bin niat adalah potongan hadis yang menjelaskan tentang segala sesuatu perbuatan dan ibadah, paling utama ada pada niatnya. Innamal a malu bin niat atau innamal a'malu binniyat tulisan  Arabnya إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ. Hadis innamal a malu bin niat artinya?

 

Tulisan Arab:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

Tulisan Latin:

Innamal a’malu binniyat

Artinya:

“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya.”

 

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

Kemenag RI menjelaskan innamal a malu bin niat artinya sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Sementara itu, tafsir innamal a malu bin niat artinya perbuatan bergantung pada niat, ini sebenarnya bagian dari sepertiga ilmu.

Innamal a malu bin niat artinya adalah bagian dari sepertiga ilmu sebagaimana pendapat dari Imam Ahmad dan Imam syafi’i. Keduanya berkata di dalam hadis innamal a malu bin niat ini, ada perbuatan hamba yang tergantung dari perbuatan hati, lisan, dan anggota badan. Sementara itu, niat adalah salah satu dari ketiganya. 

Ditegaskan, bahwa innamal a malu bin niat artinya syarat sah diterima atau tidaknya amal perbuatan. Sesungguhnya amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah SWT). Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati setiap umat.

Seorang mukmin akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya. Dalam buku berjudul Fiqih Niat oleh Isnan Ansory, bahwa Imam al-Qarafi al-Maliki menjelaskan innamal a malu bin niat atau niat adalah tujuan yang diinginkan oleh hati manusia melalui perbuatannya.

3 dari 3 halaman

Keutamaan Membaca Niat dalam Hadis Innamal a Malu bin Niat

Hadis innamal a malu bin niat artinya menegaskan pahala seseorang dinilai dari niatnya. Apa sebenarnya keutamaan-keutamaan dari membaca niat dalam hadis innamal a malu bin niat tersebut?

Keutamaan membaca niat yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, ada empat. Memahami innamal a malu bin niat, bisa menyempurnakan amal ibadah, niat lebih utama daripada amal ibadah itu sendiri, niat bagian dari ruh dalam ibadah, serta bisa memberi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

1. Menyempurnakan Amal Ibadah

Keutamaan membaca niat dalam ibadah adalah mampu menyempurkanan amal ibadah seorang hamba.

Kemenag RI menjelaskan keutamaan membaca niat dalam ibadah sebagai fondasi sebelum menunaikannya. Ibadah harus diawali dengan niat dan niat sangat berperan bagi ibadah.

“… jika niat sudah salah tidak ada artinya bagi amal ibadah,” dijelaskan.

Hal yang sama tentang keutamaan membaca niat dalam ibadah ditegaskan Tsabit Al-Banani dalam Hilya Al-Auliya (2/326). Ditegaskan keutamaan membaca niat dalam ibadah adalah lebih sempurna dari amalannya.

Dicontohkan, seseorang yang berniat melakukan ibadah pada waktu malam, berpuasa di siang hari dan mendermakan sebagian hartanya namun dirinya tidak mengikuti semua itu. Maka, niatnya jadi sempurna dari amalnya.

Itulah keutamaan membaca niat dalam ibadah yang bisa menyempurnakan amalannya yang pertama dan wajib dipahami baik-baik.

2. Niat Lebih Utama daripada Ibadah

Memahami keutamaan membaca niat dalam ibadah adalah lebih utama daripada amal ibadah itu sendiri.

Wujud dari keutamaan membaca niat dalam ibadah yang dimaksudkan, sesungguhnya seorang hamba yang sudah berniat ibadah atau melakukan kebaikan lalu pada suatu keadaan terpaksa tidak bisa melaksanakannya, Allah SWT sudah mencatat pahala baginya.

Keutamaan membaca niat dalam ibadah ini ditegaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

Rasulullah SAW bersabda:

فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله عنده حسنة كاملةArti hadis keutamaan membaca niat dalam ibadah:

“Maka apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu tidak jadi melaksanakannya, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna.”

3. Bagian dari Ruh dalam Ibadah

Keutamaan membaca niat dalam ibadah adalah bagian dari ruh dalam melakukan amal ibadah. Amal ibadah tanpa disertai niat tidak akan memberikan manfaat yang berarti.

Hal ini diungkap oleh Abdullah bin Mas'ud dalam Al-Iddah (11/8). Ditegaskan bahwa, ucapan tidak akan bermanfaat kecuali disertai amalan. Ucapan dan amalan tidak akan bermanfaat kecuali disertai niat. Ucapan, amalan dan niat tidak akan bermanfaat kecuali dengan praktik sesuai sunnah.

Kemudian mengenai keutamaan membaca niat dalam ibadah ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al-Hajj ayat 37.

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

4. Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Memahami keutamaan membaca niat dalam ibadah adalah bisa memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mengenai keutamaan membaca niat dalam ibadah ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al-Isra ayat 18-19.

“Siapa yang menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam, dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.”

Bagaimana tafsir ayat tentang keutamaan membaca niat dalam ibadah tersebut?

Professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, menafsirkan keutamaan membaca niat dalam ibadah sebagai berikut.

“Barangsiapa yang meniatkan amalannya demi mendapat dunia saja, maka Kami akan menyegerakan kenikmatan baginya jika Kami menghendaki, kemudian Kami siapkan baginya neraka jahanam di akhirat, dia akan memasukinya dalam keadaan terhina dan dijauhkan dari rahmat Allah,” dijelaskan.