Sukses

Vaksin COVID-19 Semprot Hidung Lebih Ampuh? Simak Hasil Penelitiannya

Hasilnya, vaksin COVID-19 semprot hidung ampuh memberikan perlindungan bagi mereka yang sebelumnya sudah mendapat dosis lengkap.

Liputan6.com, Jakarta - China menjadi negara yang pertama kali menyetujui vaksin COVID-19 semprot hidung diberikan sebagai dosis Booster pada September 2022, lalu disusul India pada Januari 2023. Vaksin COVID-19 semprot hidung dirancang oleh para ilmuwan untuk melindungi selaput lendir hidung dan tenggorokan lebih baik daripada vaksin COVID-19 suntik.

Vaksin COVID-19 hidung yang digunakan India adalah vaksin iNCOVACC buatan dari Bharat Biotech, ini diberikan dalam bentuk tetes dan bekerja dengan merangsang respon imun pada jaringan yang melapisi rongga hidung. Sementara China dengan vaksin buatan CanSino memberikannya dalam bentuk semprot.

Terlepas dari jenis vaksin hidung yang diberikan China dan India, itu artinya uji klinis pada manusia fase pertama telah dilakukan atas persetujuan otoritas kesehatan setempat. Hasilnya menunjukkan vaksin COVID-19 semprot hidung ampuh memberikan perlindungan bagi mereka yang sebelumnya sudah mendapat dosis lengkap.

Sebelum itu, National Institutes of Health (NIH) pun mengungkap hasil studi pertama dan kedua tentang keampuhan vaksin COVID-19 semprot hidung yang diterbitkan pada 8 Desember 2022.

Keberhasilan uji klinis vaksin COVID-19 semprot hidung China dan India didukung dengan dua studi yang sebelumnya sudah dilakukan ini. Studi pertama pada hamster, menunjukkan vaksin hidung ampuh melindunginya dari COVID-19. Lalu, studi kedua pada kera, ampuh melindunginya sekaligus mampu menghasilkan respons antibodi dan sel darah putih yang kuat.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang keampuhan vaksin COVID-19 semprot hidung sesuai hasil penelitiannya, Sabtu (28/1/2023).

2 dari 3 halaman

Vaksin COVID-19 Semprot Hidung Lebih Ampuh?

Seberapa ampuh vaksin COVID-19 semprot hidung melindungi tubuh dari paparan infeksi virus Corona utamanya di area rongga hidung dan tenggorokan?

Menghimpun data dari BBC News, India memberikan vaksin COVID-19 hidung atau semprot hidung pada kelompok yang sudah menerima dua dosis vaksin lengkap (heterolog) sebagaimana peranan vaksin Booster COVID-19. Lalu, berencana akan memberikannya sebagai vaksin COVID-19 dosis utama.

National Institutes of Health (NIH) mengungkap hasil penelitian tentang keampuhan vaksin COVID-19 semprot hidung ini pada 8 Desember 2022. Pengembangan vaksin COVID-19 semprot hidung menjadi jawaban dari upaya ilmuwan meningkatkan perlindungan pada evolusi yang sudah terjadi pada virus SARS-CoV-2.

Virus ini pertama-tama menginfeksi hidung dan tenggorokan sebelum menyebar ke paru-paru, tempat berkembang COVID-19 menjadi penyakit yang mematikan. Meski sudah ada vaksin COVID-19 suntik untuk merangsang antibodi, tetapi sebenarnya hidung dan tenggorokan menjadi bagian yang sulit bagi antibodi SARS-CoV-2 berkembang.

Vaksin COVID-19 yang sudah ada, mereka disuntikkan ke dalam darah melalui lengan atau kaki. Ini membuat ilmuwan percaya vaksin COVID-19 semprot hidung atau tetes hidung yang dikembangkan saat ini akan membuat area yang sulit dijangkau menjadi bisa menciptakan antibodi.

Ada dua studi dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) yang menunjukkan bagaimana satu dosis vaksin COVID-19 semprot hidung mampu melawan SARS-CoV-2. Ini hasil penelitian yang dimaksudkan:

Hasil Penelitian Vaksin COVID-19 Semprot Hidung pada Hamster

NIAID menunjukkan studi pertama tentang keampuhan vaksin COVID-19 semprot hidung yang diterbitkan pada 28 Juni 2022 di NPJ Vaccines. Para ilmuwan mengembangkan vaksin hidung dengan vaksin hidup dari avian paramyxovirus tipe 3 (APMV3) yang dilemahkan.

Rancangan vaksin COVID-19 semprot hidung ini menggunakan virus influenza Ebola dan H5N1, sama seperti bahan vaksin pertama yang dikembangkan saat pandemi COVID-19 dimulai. Para ilmuwan, merancang vaksin COVID-19 semprot hidung dan hasilnya, vaksin ini berhasil melindungi hamster dari paparan COVID-19.

3 dari 3 halaman

Hasil Penelitian Vaksin COVID-19 Semprot Hidung

Hasil Penelitian Vaksin COVID-19 Semprot Hidung pada Kera

Studi kedua yang ditunjukkan NIAID, diterbitkan pada 8 Desember 2022 di Cell. Rancangan vaksin COVID-19 semprot hidung ini menggunakan versi lemah dari virus parainfluenza sapi/manusia (B/HPIV3). Peran penting bahan ini, mereka mampu mengirimkan protein lonjakan SARS-CoV-2 ke saluran pernapasan.

Pada studi pertama, ilmuwan melakukan percobaan pada hamster dan berhasil menciptakan perlindungan. Sementara itu, pada studi kedua mereka melanjutkannya dengan melakukan percobaan pada kera rhesus untuk melindunginya dari infeksi COVID-19.

Hasil penelitian vaksin COVID-19 semprot hidung kedua ini menunjukkan ada respons kekebalan tubuh yang kuat terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2 di saluran pernapasan. Itu artinya, vaksin COVID-19 semprot hidung lebih ampuh melindungi area tempat virus pertama kali menginfeksi, yakni hidung dan tenggorokan.

Para ilmuwan juga mencatat dua temuan penting tambahan di studi kedua ini, bahwa vaksin COVID-19 semprot hidung pada hasil studi kedua mampu menghasilkan respons antibodi dan sel darah putih yang kuat terhadap protein lonjakan dalam darah dan saluran pernapasan bagian bawah.

Hasil Penelitian Vaksin COVID-19 Semprot Hidung pada Manusia

Penelitian yang dipaparkan NIAID belum sampai pada uji klinis kepada manusia, tetapi mereka sudah merencanakan uji klinis khususnya untuk anak-anak dan orang dewasa, mereka pun optimis ini akan berhasil.

Menyusul hal tersebut, pada September 2022 Administrasi Produk Medis Nasional China secara resmi menyetujui CanSino sebagai produsen vaksin hidung untuk produknya mulai digunakan sebagai dosis vaksin Booster COVID-19.

Hasil uji coba pada manusia atau uji klinis fase pertama yang dilakukan China, menunjukkan vaksin COVID-19 semprot hidung tersebut ampuh menambah perlindungan pada orang-orang yang sebelumnya sudah divaksin. Itu artinya, vaksin COVID-19 semprot hidung baru bisa diandalkan dan ampuh jika dijadikan sebagai vaksin Booster COVID-19.