Sukses

Niat Solat Subuh Berjamaah dan Sendiri, Lengkap Doa Qunutnya

Solat Subuh merupakan salah satu salat wajib dari solat lima waktu yang dilakukan pada saat fajar sampai menjelang matahari terbit.

Liputan6.com, Jakarta Solat Subuh merupakan salah satu solat wajib dari solat lima waktu yang dilakukan pada saat fajar sampai menjelang matahari terbit. Solat Subuh bisa dilakukan secara sendiri maupun berjamaah.

Solat Subuh dilakukan sebanyak dua rakaat dengan bacaan yang panjang. Waktu untuk melakukan solat Subuh adalah dimulai sejak menyingsingnya fajar, atau redupnya bintang karena cahaya matahari hingga mulai tampak terbitnya matahari.

Solah Subuh berbeda dengan solat wajib dari lima waktu yang lain, sebab solat Subuh disertai dengan doa qunut setelah bangkit dari rukuk pada rakaat kedua. Anda dapat melaksanakan solat Subuh secara berjamaah mauoun sendiri. Untuk bacaan niatnya pun berbeda, agar tidak salah membaca maka anda bisa mempelajarinya.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bacaan niat solat Subuh berjamaah dan sendiri beserta doa qunutnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (30/1/2023).

2 dari 5 halaman

Bacaan Niat Solat Subuh Sendiri dan Berjamaah

Dikutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (2015) karya Drs. Moh Rifa’i, menjelaskan terkait bacaan niat solat Subuh adalah sebagai berikut,

1. Bacaan niat solat Subuh sendiri

Ushallii fardhash-shubhi rak’ataini mustqbilal-qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.

Artinya: “Aku menyengaja shalat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.”

2. Bacaan niat solat Subuh berjamaah

Apabila anda menjadi imam, maka dapat membaca niat solat Subuh sebagai berikut:

Ushallii fardhash-shubhi rak’ataini mustqbilal-qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.

Artinya: “Aku menyengaja shalat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat imaman karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.”

Sedangkan apabila anda menjadi makmum, maka dapat membaca niat solat Subuh sebagai berikut:

Ushallii fardhash-shubhi rak’ataini mustqbilal-qiblati adaa’an ma’muuman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.

Artinya: “Aku menyengaja shalat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat makmuman karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.”

3 dari 5 halaman

Tata Cara Solat Subuh

Berikut ini terdapat beberapa tata cara solat Subuh yang dapat dilaksanakan setelah anda menyucikan diri dengan berwudhu atau tayamum:

1. Niat sholat Subuh, bacaan niat solat Subuh dapat dilihat pada paragraf sebelumnya baik dikerjakan sendiri maupun berjamaah.

2. Takbiratul Ikhram, berdiri sambil mengucapkan takbir “Allahu Akbar”. Pandangan mata melihat kearah tempat sujud. Tangan disedekapkan pada posisi tangan kanan di atas tangan kiri.

3. Membaca doa Iftitah. Doa Iftitah dalam solat hukum bacaannya adalah Sunnah.

4. Setelah itu membaca surat Al-Fatihah

5. Membaca salah satu surat dari Al-Quran, surat yang dibaca disunnahkan untuk membaca surah pendek atau ayat Al-Qur’an.

6. Melakukan gerakan Ruku' dengan tuma'ninah

7. Melakukan gerakan I'tidal dengan tuma'ninah

8. Melakukan gerakan Sujud dengan tuma'ninah

9. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah

8. Sujud lagi sambil membaca bacaannya

10. Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua. Gerakan rakaat kedua sama seperti di rakaat pertama, hanya saja yang menggunakan bacaan doa qunut setelah melakukan gerakan i’tidal dengan tuma’ninah langsung membaca doa qunut.

14. Setelah itu, melakukan gerakan Sujud dengan tuma'ninah

15. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah

16. Sujud lagi sambil membaca bacaannya

17. Duduk tasyahud akhir sambil membaca bacaannya.

18. Salam.

4 dari 5 halaman

Bacaan Doa Qunut

Apabila mengerjakan solat Subuh, maka pada rakaat yang kedua, pada waktu i’tidal berdiri tegak dari rukuk setelah membaca : Rabbana lakal hamdu.. lalu membaca doa qunut sebagai berikut ini:

Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii birahmatika syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Wa innahuu laa yadzillu man waalaiit.

Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.

Artinya:

“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dengan rahmatMu dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menetapkan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau.

Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.”

5 dari 5 halaman

Perbedaan Bacaan Doa Qunut Berjamaah dan Sendiri

Bacaan doa qunut untuk berjamaah maupun sendiri memiliki perbedaan pada lafadznya. Ada kata ganti orang, dalam bahasa arab disebut dhamir. Hal ini yang menyebabkan adanya perbedaan bacaan doa qunut subuh sendiri dan doa qunut subuh berjamaah.

Perbedaan ini terletak pada awal kalimat. Pada saat sholat subuh berjamaah imam menggunakan akhiran 'na' karena mengandung arti 'kami'. Sedangkan doa qunut Subuh sendiri menggunakan akhiran 'nii' seperti yang mengandung makna 'aku'.

Seperti yang dijelaskan di atas, pada bacaan :

Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. wa baarik lii fiimaa a’thaiit.

Harsunya kata ‘nii’ dalam potongan bacaan doa qunut di atas apabila dibaca secara berjamaah diganti dengan kata akhiran ‘naa’ yang berarti kami.