Sukses

Apa Itu Sniffing? Modus Penipuan Berkedok Undangan Nikah Hingga Paket Online

Apa itu Sniffing, beserta dengan jenis, bahaya dan cara mencegahnya.

Liputan6.com, Jakarta Sniffing merupakan salah satu modus penipuan yang kian marak terjadi saat ini. Seiring dengan bertumbuh dan berkembangnya pengguna teknologi digital saat ini, Sniffing menjadi salah satu ancaman yang harus diwaspadai. Sniffing sendiri adalah salah satu tindak kejahatan berupa penyadapan data pribadi melalui jaringan internet.

Terdapat berbagai modus penipuan Sniffing. Mulai dari modus foto pesanan paker, dimana penipu mengirimi anda pesan beserta gambar dan mengaku kepada calon orban sebagai kurir paket, hingga mengirimkan link berupa undangan pernikahan yang merupakan link berisi file berbahaya, yang dapat digunakan untuk meretas perangkat korban.

Sniffing merupakan cyber crime yang bisa sangat merugikan korban, dimana pelaku Sniffing yang berhasil meretas perangkat melalui link-link berbahaya yang anda buka, dapat mencuri data dan informasi pribadi serta penting melalui jaringan internet. Data yang dicuri umumnya adalah informasi berbagai akun penting seperti m-banking dan masih banyak lagi.

Lantas bagaimana cara menghindari Sniffing? Untuk menjawabnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (31/1/2023). Apa itu Sniffing, beserta dengan jenis, bahaya dan cara mencegahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Itu Sniffing?

Apa Itu Sniffing?

Teknik menangkap semua paket data yang berjalan melalui jaringan menggunakan aplikasi perangkat lunak atau perangkat keras dikenal sebagai network sniffing (Mitchell, 2021). Peretas dapat menggunakan sniffing untuk mendapatkan informasi lengkap tentang data pribadi penggunanya. Dalam bentuknya yang paling sederhana, Sniffing adalah tindakan mencegat dan memantau lalu lintas di jaringan. 

Sniffing dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang menangkap semua paket data yang melewati antarmuka jaringan tertentu atau dengan menggunakan perangkat perangkat keras yang secara eksplisit dirancang untuk tujuan ini. Serangan sniffing terjadi ketika peretas menggunakan packet sniffer untuk mencegat dan membaca data sensitif yang melewati jaringan. 

Target umum untuk serangan melalui internet ini termasuk pesan email yang tidak terenkripsi, kredensial login, dan informasi keuangan. Dalam beberapa kasus, pelaku juga dapat menggunakan Sniffing untuk memasukan kode berbahaya ke dalam paket data yang tidak berbahaya dalam upaya untuk membajak komputer target atau perangkat lain milik korban.

3 dari 4 halaman

Bahaya Sniffing

Bagaimana Peretas Melakukan Sniffing?

Ada beberapa cara pelaku dapat menangkap informasi yang melewati jaringan. Salah satu metode yang populer adalah memasang packet sniffer pada komputer yang terhubung ke jaringan yang bersangkutan. Komputer ini bertindak sebagai proxy antara perangkat yang ditargetkan dan seluruh dunia, memungkinkan penyerang menangkap semua lalu lintas yang lewat.

Teknik umum lainnya adalah peracunan ARP, di mana penyerang mengelabui perangkat di jaringan agar mengira mereka berkomunikasi dengan perangkat lain padahal sebenarnya tidak. Hal ini memungkinkan penyerang mencegat dan membaca semua lalu lintas yang lewat di antara kedua perangkat.

 

Bahaya Sniffing

Serangan Sniffing yang berhasil dapat memiliki beberapa konsekuensi yang parah bagi target. Bahaya Sniffing dapat termasuk:

1. Kehilangan data sensitif, seperti kredensial login, informasi keuangan, dan pesan email

2. Injeksi kode berbahaya ke dalam sistem target, memungkinkan penyerang mengontrol perangkat atau mengakses informasi sensitif

3. Gangguan lalu lintas jaringan, yang dapat menyebabkan masalah komunikasi dan memperlambat kinerja jaringan

4. Paparan informasi rahasia, seperti rahasia dagang dan data hak milik

5. Kerusakan reputasi organisasi yang jaringannya telah disusupi

 

 

4 dari 4 halaman

Cara Mencegah Sniffing

 

Jenis Serangan Sniffing

Ada dua jenis serangan sniffing utama: yaitu pasif dan aktif.

Sniffing Pasif

Dalam serangan mengendus pasif, peretas memantau lalu lintas yang melewati jaringan tanpa mengganggu dengan cara apa pun. Jenis serangan ini dapat bermanfaat untuk mengumpulkan informasi tentang target di jaringan dan jenis data yang mereka kirimkan. Karena tidak melibatkan gangguan apa pun pada sistem target, serangan ini juga cenderung menimbulkan kecurigaan dibandingkan jenis serangan lainnya.

Sniffing Aktif

Sniffing aktif adalah jenis serangan yang melibatkan pengiriman paket yang dibuat ke satu atau lebih target di jaringan untuk mengekstrak data sensitif. Dengan menggunakan paket yang dibuat khusus, penyerang seringkali dapat melewati langkah-langkah keamanan yang seharusnya melindungi data dari penyadapan. Sniffing aktif juga dapat melibatkan menyuntikkan kode berbahaya ke sistem target yang memungkinkan penyerang mengambil kendali atau mencuri informasi sensitif.

 

Cara Mencegah Sniffing

Ada banyak cara yang dapat anda lakukan untuk melindungi jaringan anda dari serangan sniffing. Beberapa tindakan utama yang bisa dilakukan adalah :

1. Menggunakan enkripsi untuk melindungi data sensitif agar tidak dicegat

2. Jangan pernah mengirim informasi sensitif melalui koneksi yang tidak terenkripsi

3. Memastikan bahwa semua komputer di jaringan dilindungi secara memadai dengan perangkat lunak antivirus dan firewall

4. Memastikan jaringan nirkabel diamankan menggunakan enkripsi WPA atau WEP

5. Secara teratur memperbarui semua perangkat lunak dan perangkat dengan tambalan keamanan terbaru

6. Tetap mengetahui jenis lalu lintas apa yang melewati jaringan dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi informasi sensitif

7. Menggunakan VPN saat terhubung ke jaringan Wi-Fi publik

8. Terus memantau jaringan untuk aktivitas yang tidak biasa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.