Sukses

Burung Hud Hud dalam Al-Qur’an, Ia Pembawa Kabar Berita yang Benar

Ayat tentang burung hud hud dalam Al-Qur'an ditegaskan mereka adalah pembawa berita yang benar.

Liputan6.com, Jakarta - Burung hud hud adalah pembawa kabar berita nabi Sulaiman AS. Burung hud-hud dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak dua kali. Ayat tentang burung hud hud adalah surat an-Naml ayat 20 dan ayat 22.

Ayat tentang burung hud hud ini menegaskan bahwa mereka (burung hud-hud) adalah pembawa berita yang benar. Burung hud hud nabi Sulaiman adalah hewan yang haram di bunuh.

Rasulullah SAW bersabda: "Rasulullah melarang membunuh empat macam hewan, semut, lebah, hud-hud, dan shurad." (HR. Abu Daud)

Burung hud hud adalah jenis burung berpelatuk yang diperintahkan mengantar surat kepada Ratu Bilqis yang isinya ajakan beriman kepada Allah SWT. Simak kisah lengkapnya agar lebih memahami.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang burung hud hud dalam Al-Qur’an, Selasa (31/1/2023).

2 dari 3 halaman

Burung Hud Hud adalah Pembawa Kabar Berita Nabi Sulaiman AS

Burung hud hud adalah hewan yang memiliki jasa dan pengaruh besar di masa kehidupan nabi Sulaiman AS. Burung hud hud adalah pembawa kabar berita kepada nabi Sulaiman. Burung hud hud dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak dua kali.

Dalam buku berjudul Kisah-kisah Terbaik Hewan dalam Alquran oleh Tsurayya Al-Birruni, burung hud hud adalah hewan yang berjasa dalam membantu nabi Sulaiman untuk mengingatkan umatnya agar senantiasa menyembah Allah SWT.

Burung hud hud di Indonesia dikenal dengan nama 'hupo tunggal' (upupa epops) yang habitatnya bisa dijumpai khususnya di hutan-hutan Sumatera dan Kalimantan. Burung hud hud memiliki jambul panjang di kepalanya, warna kepala hingga punggung coklat muda, memiliki sayap dan ekor putih bergaris hitam.

Selain ada di Indonesia, burung hud hud nabi Sulaiman pun kini tersebar luar di seluruh dunia. Utamanya di Eropa, Asia, Afrika Utara, dan Inggris. Mereka burung hud hud hidup di daerah yang beriklim sedang dan tropis.

Dalam buku berjudul Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman oleh Gufron Hidayat, nabi Sulaiman dikenal berkisap tegas terhadap burung hud hud. Ini menjadi bukti bahwa ia menyadari jika harta, kekuasaan, termasuk prajuritnya sebagai karunia sekaligus titipan dari Allah SWT.

Burung hud hud nabi Sulaiman adalah hewan yang haram di bunuh. Rasulullah SAW bersabda: "Rasulullah melarang membunuh empat macam hewan, semut, lebah, hud-hud, dan shurad." (HR. Abu Daud)

Dalam buku berjudul Kajian Islam Profesi Peternakan oleh Retno Widyano, dijelaskan bahwa burung hud hud adalah jenis burung berpelatuk yang bisa dan pernah melakukan dialog dengan nabi Sulaiman. Saat itu, burung hud hud diperintahkan mengantar surat kepada Ratu Bilqis yang isinya ajakan beriman kepada Allah SWT.

3 dari 3 halaman

Burung Hud-Hud dalam Al-Qur’an dan Tafsir Lengkapnya

Burung hud hud dalam Al-Qur’an disebut sebanyak dua kali. Surat yang menyebutkan atau mengisahkan tentang burung hud hud nabi Sulaiman ada dalam Al-Qur’an surat an-Naml ayat 20 dan surat an-Naml ayat 22.

Ayat tentang burung hud hud ini menegaskan bahwa mereka (burung hud-hud) adalah pembawa berita yang benar. Ini bunyi ayat tentang burung hud-hud yang dimaksudkan beserta tafsirnya:

Burung Hud Hud dalam Surat an-Naml Ayat 20

وَتَفَقَّدَ ٱلطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِىَ لَآ أَرَى ٱلْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ ٱلْغَآئِبِينَ

“Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: Mengapa aku tidak melihat hud hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.”

Tafsir professor fakultas syari'ah Universitas Qashim Saudi Arabia, Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil:

1. Ayat tentang burung hud hud ini menggambarkan seorang pemimpin kehilangan berita mengenai para pengikutnya, dan penjagaan terhadap mereka.

2. Nabi Sulaiman merasa kehilangan dengan ketidakhadiran burung hud hud di sisinya, tetapi zaman sekarang banyak orang tua tidak merasa kehilangan ketika anak-anak mereka pergi dan tidak memberi kabar di malam hari.

Burung Hud Hud dalam Surat an-Naml Ayat 22

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍۭ بِنَبَإٍ يَقِينٍ

“Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.”

Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia:

Maka tidak lama kemudian datanglah burung hudhud yang dicari cari, dan langsung menghadap nabi sulaiman. Lalu setelah ia di tanya oleh nabi Sulaiman tentang keberadannya.

Spontan ia berkata, dengan nada bangga “aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui wahai baginda nabi sulaiman. Aku datang kepadamu dari negeri yang jauh yaitu negeri Saba' di Yaman dengan membawa suatu berita yang yang penting dan meyakinkan dan perlu engkau ketahui.”

Burung hud hud nabi Sulaiman mulai bercerita. Ia hud hud mendapati ada seorang perempuan berkedudukan sebagai ratu yang memerintah penduduk negeri saba' di Yaman, dan dia dianugerahi segala sesuatu apa yang dibutuhkannya.

Seperti kekayaan, peralatan, persenjataan, dan lainnya, sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin satu negeri, serta memiliki singgasana yang besar yang tidak ada tandingannya pada saat itu.