Sukses

Mengenal Adenomiosis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Adenomiosis adalah kondisi ketika jaringan yang melapisi uterus atau rahim (endometrium) tumbuh ke dalam dinding otot dari rahim.

Liputan6.com, Jakarta Adenomiosis adalah kondisi kesehatan yang penting dipahami oleh setiap wanita. Pasalnya kondisi ini cukup merepotkan dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang yang mengalaminya. Jadi, kamu perlu mengenalinya.

Adenomiosis adalah kondisi ketika jaringan yang melapisi uterus atau rahim (endometrium) tumbuh ke dalam dinding otot dari rahim. Hal ini nantinya dapat mengakibatkan rasa nyeri dan perdarahan menstruasi yang berlebih.

Jaringan yang melapisi uterus atau rahim (endometrium) ini dalam kondisi normal hanya melapisi permukaan rongga rahim. Pada adenomiosis, jaringan endometrium tetap berfungsi dengan normal, tetapi tumbuh ke dalam lapisan otot rahim. Hal ini mengakibatkan rahim membangkak saat siklus menstruasi.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (31/1/2023) tentang adenomiosis.

2 dari 5 halaman

Mengenal Adenomiosis

Adenomiosis adalah kondisi kesehatan di mana Jaringan yang melapisi uterus atau rahim (endometrium) tumbuh ke dalam dinding otot dari rahim. Padahal dalam kondisi normal endometrium ini hanya melapisi permukaan rongga rahim. Ketika mengalami adenomiosis, jaringan endometrium tetap berfungsi dengan normal, tetapi tumbuh ke dalam lapisan otot rahim.

Kondisi kesehatan satu ini memang tidak berbahaya, namun dapat mengakibatkan perdarahan yang berlebih saat menstruasi, kram dan nyeri pada panggul dan perut, dan berbagai kondisi lainnya yang tentunya membuat kamu menjalani aktivitas dengan tidak nyaman. Adenomiosis biasanya dapat sembuh ketika wanita mengalami menopause.

3 dari 5 halaman

Penyebab Adenomiosis

Penyebab adenomiosis belum diketahui secara pasti. Adenomiosis merupakan kondisi bisa disebabkan karena pertumbuhan jaringan abnormal yang disebut adenomioma dari sel-sel endometrium yang akhirnya mendorong dirinya ke dalam otot uterus. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh sayatan yang dibuat di rahim saat pembedahan seperti operasi caesar.

Selain itu, kondisi ini diduga juga berkaitan dengan adanya jaringan berlebih di dinding rahim yang terbentuk sejak janin dan tumbuh seiring bertambahnya usia. Kerap juga adenomiosis dikaitkan dengan peradangan uterus yang terjadi setelah persalinan. Adenomiois juga terjadi karena sel induk di dinding otot uterus yang balik menyerang otot rahim itu sendiri. Kondisi kesehatan ini bisa terjadi pada semua usia, namun lebih sering dialami oleh wanita berusia antara 40-50 tahun.

Namun, penyebab adenomiosis diduga berkaitan dengan beberapa faktor pemicu, seperti:

- Wanita berusia paruh baya atau sekitar 40 sampai 50 tahun.

- Pernah melahirkan atau menjalani proses persalinan

- Menderita obesitas

- Memiliki riwayat prosedur pembedahan pada rahim, seperti operasi caesar atau pengangkatan fibroid

4 dari 5 halaman

Gejala Adenomiosis

Adenomiois biasanya tidak menunjukkan tanda ataupun gejala tertentu.  Biasanya gejala adenomiosis hanya ditunjukkan dengan kondisi tubuh yang tidak nyaman dalam taraf yang ringan. Namun pada sebagaian kasus, gejala adenomiosis dapat berupa:

- Nyeri panggul yang kronis

- Kram yang sangat berat atau nyeri yang tajam pada panggul saat menstruasi

- Nyeri dan kram perut saat haid

- Perdarahan yang berlebihan dan lama pada saat menstruasi

- Mengalami sakit saat berhubungan seksual

Gejala adenomiosis ini menyebabkan rasa nyeri pada perut bagian bawah atau tekanan yang berlebih pada panggul. Hal ini disebabkan karena ukuran dari rahim semakin membesar.

5 dari 5 halaman

Pengobatan Adenomiosis

Penyebab adenomiosis yang belum diketahui membuat kamu tidak dapat mengenali cara mencegah kondisi ini terjadi. Dalam pencegahannya, kamu hanya bisa bergantung pada menerapkan pola makan sehat dan menghindari obesitas saja.

Oleh karena itu, pengobatan adenomiosis perlu kamu pahami, karena kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Metode pengobatan adenomiosis juga berbeda tergantung tingkat keparah gejalanya.

Seseorang yang mengalami adenomiois dengan gejala ringan dapat melakukan terapi mandiri dengan berendam di air hangat atau menggunakan bantalan hangat di perut, serta mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol.

Sementara itu, jika gejala adenomiosis yang dialami tergolong berat atau terjadi perdarahan menstruasi yang banyak, periksakan ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter akan memberikan tindakan sesuai dengan tingkat keparahan gejala yang dialami oleh seorang wanita yang mengalami adenomiosis tersebut nantinya.

Â