Liputan6.com, Jakarta Transistor kerap ada pada berbagai rangkaian elektronik, baik yang sederhana ataupun yang kompleks. Transistor adalah komponen elektronik aktif yang digunakan untuk mengontrol arus dan tegangan.
Baca Juga
Advertisement
Terdiri dari tiga bagian utama, yaitu basis, kolektor, dan emitor, yang memungkinkan transistor memperkuat atau memodulasi sinyal elektronik. Transistor biasanya digunakan sebagai amplifier, switch, dan pengatur suhu pada berbagai perangkat elektronik, seperti komputer, telepon, radio, dan televisi.Â
Cara mengukur transistor merukan hal yang harus diketahui oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia elektro. Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Umumnya, transistor memiliki 3 terminal (kaki), yaitu Basis, Emitor, dan Kolektor.
Cara mengukur transistor perlu dilakukan untuk memverifikasi kinerjanya dan memastikan bahwa komponen tersebut berfungsi dengan benar dalam rangkaian elektronik. Pengukuran transistor dapat membantu memastikan bahwa komponen tersebut memenuhi spesifikasi dan tidak rusak atau cacat pabrik. Berikut cara mengukur transistor yang dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/2/2023).
Cara Mengukur Transistor: Jenis
Sebelum mengetahui cara mengukur transistor, jenis-jenis transistor harus dipahami terlebih dahulu. Berikut jenis transistor yang paling umum digunakan.
1. Bipolar Junction Transistor
Bipolar Junction Transistor atau BJT adalah jenis transistor yang mengandalkan arus dan hambatan untuk mengontrol arus. BJT terdiri dari tiga bagian utama, yaitu basis, kolektor, dan emitor. BJT dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu NPN dan PNP. NPN memiliki basis yang negatif terhadap kolektor dan emitor, sementara PNP memiliki basis yang positif terhadap kolektor dan emitor.
2. Field-Effect TransistorÂ
Field-Effect Transistor atau FET adalah jenis transistor yang mengandalkan tegangan untuk mengontrol arus. FET terdiri dari dua bagian utama, yaitu drain, source, dan gate. FET dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu JFET, MOSFET, dan IGBT. JFET mengontrol arus melalui gate dan drain, sementara MOSFET mengontrol arus melalui gate dan drain dengan menggunakan medan listrik. IGBT adalah versi FET yang dapat mengatasi arus dan tegangan yang lebih besar dari pada FET biasa.
Kedua jenis transistor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. BJT memiliki respon yang cepat dan mudah dalam pemodelan, sementara FET memiliki hambatan input yang rendah dan daya pemindahan yang baik. Pilihan jenis transistor akan tergantung pada aplikasi dan kebutuhan kinerja dari rangkaian elektronik yang sedang dibuat.
Advertisement
Cara Mengukur Transistor
1. Teknik Uji Base-Emitor
Tegangan basis-emitor (VBE) adalah tegangan antara kaki basis dan emitor transistor. Ini bertanggung jawab untuk membatasi arus yang mengalir dari basis ke emitor. Untuk mengukur VBE, gunakan multimeter yang memiliki fungsi pembacaan tegangan. Berikut langkah-langkah cara mengukur transistor dengan teknik uji basis-emitter.
- Matikan multimeter dan transistor
- Hubungkan kaki multimeter pada kaki basis dan emitor transistor
- Nyalakan multimeter
- Nilai VBE akan ditampilkan pada layar multimeter
2. Teknik Uji Kolektor-Emitor
Tegangan kolektor-emitor (VCE) adalah tegangan antara kaki kolektor dan emitor transistor. Ini bertanggung jawab untuk membatasi arus yang mengalir dari kolektor ke emitor. Untuk mengukur VCE, gunakan multimeter yang memiliki fungsi pembacaan tegangan. Berikut langkah-langkah cara mengukur transistor dengan teknik uji kolektor-emitor.
- Matikan multimeter dan transistor
- Hubungkan kaki multimeter pada kaki kolektor dan emitor transistor
- Nyalakan multimeter
- Nilai VCE akan ditampilkan pada layar multimeter
3. Teknik Uji Arus Kolektor
Arus kolektor (IC) adalah arus yang mengalir melalui kolektor transistor. Ini bertanggung jawab untuk membatasi arus yang mengalir melalui transistor. Untuk mengukur IC, gunakan rangkaian penguat emitor terbalik (common emitter configuration) dan multimeter yang memiliki fungsi pembacaan arus. Berikut langkah-langkah cara mengukur transistor dengan teknik uji arus kolektor.
- Buat rangkaian penguat emitor terbalik dengan menghubungkan transistor, resistor, dan sumber tegangan
- Hubungkan multimeter pada kaki kolektor transistor
- Nilai IC akan ditampilkan pada layar multimeter
Cara Mengukur Transistor: Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam setiap tahap pengukuran, pastikan bahwa tegangan dan arus yang digunakan tidak melebihi batas maksimal transistor. Kesalahan pengukuran dapat menyebabkan kerusakan pada transistor. Oleh karena itu, selalu perhatikan batas maksimal dan minimum pada spesifikasi transistor sebelum melakukan pengukuran.
Untuk mengukur parameter lain seperti hambatan emitor (RE), hambatan kolektor (RC), dan hambatan basis (RB), dapat dilakukan dengan metode yang sama seperti pengukuran VBE, VCE, dan IC.
Ada beberapa variasi teknik pengukuran transistor, tetapi teknik-teknik yang disebutkan di atas adalah teknik pengukuran yang paling umum dan mudah digunakan. Pemahaman dan pengukuran parameter transistor sangat penting untuk memahami dan menguji kinerja transistor, dan dapat membantu dalam proses perakitan rangkaian elektronik.
Sebagai tambahan, untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat, sebaiknya menggunakan alat ukur (multimeter) yang memiliki fungsi pembacaan tegangan dan arus yang akurat, serta memastikan bahwa komponen dan peralatan lainnya dalam kondisi baik dan bekerja dengan baik.
Secara umum, pengukuran transistor sangat penting untuk memahami dan menguji kinerja komponen tersebut, dan dapat membantu dalam membuat dan memperbaiki rangkaian elektronik.
Advertisement