Sukses

Pengertian Reshuffle Kabinet, Berikut Tujuan dan Faktor Pendorongnya

Reshuffle merupakan istilah yang cukup sering muncul ketika bicara tentang perubahan struktur pemerintahan atau pergantian menteri.

Liputan6.com, Jakarta Reshuffle merupakan istilah yang cukup sering muncul ketika bicara tentang perubahan struktur pemerintahan atau pergantian menteri. Dalam konteks perubahan struktur pemerintahan atau pergantian menteri, reshuffle biasanya diikuti dengan kata kabinet.

Bagi yang tidak mempelajari ilmu politik secara mendalam, mungkin bertanya-tanya tentang apa yang dimaksud dengan reshuffle, atau reshuffle kabinet.

Reshuffle sendiri merupakan sebuah istilah yang mempunyai arti sebuah kegiatan terstruktur yang termasuk pada peristiwa tertentu. Adapun peristiwa tersebut bisa berupa pergantian ataupun perubahan posisi orang dalam suatu organisasi atau kelompok.

Sedangkan dalam kaitannya dengan pergantian menteri, reshuffle kabinet merupakan keputusan yang diambil oleh kepala pemerintahan, baik itu presiden maupun perdana menteri, untuk mengganti seseorang di jabatan tertentu, khususnya menteri, dengan orang lain yang dianggap lebih cocok.

Tentu saja ada beberapa alasan mengapa reshuffle kabinet perlu dilakukan. Bahkan untuk dapat melakukan reshuffle kabinet harus melihat hal-hal apa yang menjadi dasar pergantian tersebut.

Untuk lebih memahami apa itu reshuffle, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (1/2/2023).

2 dari 4 halaman

Pengertian Reshuffle

Reshuffle sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang terbentuk dari afiks "re-" dan "shuffle". "Shuffle" berarti mengacak, atau mengocok, sedangkan afiks "re-" menandai bahwa suatu tindakan dilakukan secara berulang. Dengan kata lain secara harfiah bahwa reshuffle berarti mengacak sesuatu secara berulang. Misalnya dalam contoh kalimat berikut:

"So as to prevent cheating, he was asked to shuffle the cards. (Untuk menghindari kecurangan, dia diminta untuk mengocok ulang kartu)."

Dalam contoh kalimat tersebut, dapat diketahui bahwa pengertian reshuffle adalah tindakan untuk mengocok ulang dalam permainan kartu. Namun pengertian reshuffle yang berarti mengocok ulang kartu hampir tidak pernah digunakan dalam kontek percakapan di Indonesia.

Dalam percakapan dalam bahasa Indonesia, terutama yang berkembang di media, reshuffle lebih sering dipahami dalam konteks yang terkait dengan pemerintahan, terutama yang terkait dengan perubahan posisi pada suatu jabatan.

Dengan kata lain, reshuffle memiliki arti lain, selain mengocok ulang kartu. Dilansir dari Cambridge Dictionary, pengertian reshuffle adalah kesempatan ketika posisi orang atau benda dalam kelompok tertentu diubah. Sementara itu dikutip dari Britannica, pengertian reshuffle adalah mengubah cara atau bagian-bagian dari (sesuatu).

Dalam konteks percakapan dalam bahasa Inggris, kata reshuffle tidak hanya digunakan dalam pembicaraan yang terkait dengan pemerintahan atau perubahan posisi dan jabatan. Reshuffle juga bisa digunakan dalam konteks percakapan yang lebih umum. Misalnya seperti dalam contoh kalimat berikut:

1. The President reshuffled his Cabinet. (Presiden merombak kabinetnya.)

2. We had to reshuffle our schedule. (Kita harus mengatur ulang jadwal kita)

Dari dua contoh kalimat tersebut, dapat dipahami bahwa reshuffle memiliki banyak arti tergantung konteks pembicaraannya. Pengertian reshuffle adalah perombakan kabinet. Reshuffle artinya adalah mengatur ulang.

Meski demikian maksudnya sama, baik dalam konteks merombak kabinet maupun mengatur ulang jadwal, keduanya memiliki maksud yang sama, yakni mengatur ulang untuk mencapai tujuan tertentu.

3 dari 4 halaman

Tujuan Reshuffle Kabinet

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pengertian reshuffle adalah mengatur ulang atau merombak. Kata tersebut bisa digunakan dalam konteks percakapan apa pun, baik dalam konteks pemerintahan atau konteks yang lebih umum. Namun biasanya kata reshuffle lebih sering digunakan dalam konteks percakapan yang terkait dengan pemerintahan.

Dalam konteksnya terkait pemerintahan, pengertian reshuffle adalah hak kepala pemerintahan, dalam hal ini adalah presiden, untuk mengganti atau merubah posisi di pemerintahan. Adapun tujuan reshuffle adalah meningkatkan kinerja dari kabinet dan melakukan perbaikan untuk pemerintahan.

Singkatnya, tujuan dari perombakan kabinet mempunyai tujuan agar manajemen dari pemerintahan bisa jauh lebih baik. Pergantiannya pun tidak dilakukan secara acak, tetapi dengan melihat kinerja dari menteri tersebut jika buruk maka diganti dan jika bagus maka dipertahankan.

Reshuffle kabinet selalu menjadi berita yang hangat karena dalam reshuffle kabinet biasanya akan ada orang yang akan dicopot dari jabatan menteri tertentu dan akan ada orang baru yang masuk untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan.

4 dari 4 halaman

Faktor Pendorong Reshuffle

Keputusan reshuffle diambil kepala negara atau presiden tentu bukan tanpa alasan. Bahkan reshuffle biasanya dilakukan setelah melakukan serangkaian evaluasi dan pertimbangan, sehingga reshuffle nantinya akan mencapai tujuan untuk membuat pemerintahan berjalan lebih baik.

Adapun faktor-faktor yang mendorong kepala pemerintahan atau presiden untuk mengambil tindakan reshuffle antara lain sebagai berikut:

1. Menteri Mengundurkan Diri atau Meninggal Dunia

Reshuffle perlu dilakukan ketika ada menteri yang mengundurkan diri atau meninggal dunia. Ketika ada jabatan yang kosong karena ditinggalkan menteri yang mengundurkan diri atau meninggal dunia, tentu sangat diperlukan untuk mendatangkan orang baru untuk segera mengisi kekosongan tersebut.

2. Kinerja Menteri Dinilai Tidak Memenuhi Standar

Reshuffle biasanya dilakukan ketika ada satu atau beberapa menteri yang dinilai memiliki kinerja yang tidak memuaskan. Dengan mengganti menteri yang kinerjanya tidak memuaskan, diharapkan orang baru yang menjabat nanti dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik.

3. Program Tidak Berjalan

Kinerja menteri yang kurang memuaskan biasanya juga akan berdampak pada program pemerintah, yang menjadi tidak berjalan dengan baik. Dengan mencopot menteri yang kinerjanya kurang baik dan menggantinya dengan orang baru, diharapkan program-program pemerintah bisa berjalan dengan baik.