Liputan6.com, Jakarta Sifat-sifat mustahil Rasul penting untuk dipahami oleh setiap umat Islam. Sifat-sifat mustahil Rasul ini perlu untuk kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sifat-sifat mustahil Rasul adalah baladah.
Baca Juga
Advertisement
Secara bahasa, baladah artinya tidak cerdas atau bodoh. Baladah artinya adalah lawan dari fatanah yang berarti cerdas. Sifat-sifat mustahil Rasul lainnya adalah kizib artinya dusta, khianat artinya ingkar, dan kitman artinya menyembunyikan.
Baladah artinya tidak cerdas dan merupakan lawan dari fatanah tersebut sangat tidak mungkin dimiliki oleh Rasulullah SAW, sebab hal ini berlawanan dengan sifat wajibnya. Sifat-sifat mustahil Rasul merupakan sifat yang menimbulkan kerugian.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai baladah artinya dan sifat-sifat mustahil Rasul lainnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/2/2023).
Sifat-Sifat Mustahil Rasul
Sifat mustahil merupakan kebalikan atau lawan dari sifat wajib bagi para rasul. Sifat-sifat tersebut adalah baladah (bodoh), kizib (dusta), khianat (tidak dapat dipercaya), dan kitman (menyembunyikan). Berikut penjelasannya:
1. Baladah
Baladah artinya tidak cerdas atau bodoh. Sifat baladah artinya bodoh ini merupakan lawan dari sifat fatanah artinya cerdas. Rasul tidak mungkin memiliki sifat baladah artinya bodoh. Sebab, dalam berdakwah menyampaikan agama Islam kepada umat yang lain perlu dengan pendekatan yang tepat dan cepat tanggap supaya bisa membaca situasi di sekelilingnya. Ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Q.S al A’raf:199).
2. Kizib
Sifat mustahil Rasul lainnya adalah kizib yang artinya dusta. Kizid sendiri adalah lawan dari shiddiq artinya jujur. Rasul tidak mungkin berbohong atas apa yang ia sampaikan kepada umat manusia. Sebab sifat kizib adalah perilaku umat yang tidak beriman. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’an) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm:2-4)
Advertisement
Sifat-Sifat Mustahil Rasul
3. Khianat
Sifat mustahil Rasul yang selanjutnya adalah khianat artinya tidak dapat dipercaya. Sifat ini merupakan kebalikan dari amanah artinya terpercaya. Rasul tidak mungkin memiliki sifat khianat karena Rasul memiliki tugas kenabian yang diberikan Allah SWT. Demi terlaksananya tugas itu, mereka selalu menjaga jiwa dan raganya dari perbuatan-perbuatan dosa sehingga kepercayaan umat manusia terhadap dirinya senantiasa terjaga. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
“Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’am:106).
4. Kitman
Sifat mustahil Rasul yang lainnya adalah kitman artinya menyembunyikan. Sifat ini merupakan lawan dari tablig yang artinya menyampaikan. Maksudnya adalah para rasul senantiasa menyampaikan semua wahyu yang harus disampaikan kepada umat manusia, baik berupa pengetahuan, pedoman, maupun syariat, serta risalah kenabian yang lain. Mereka menyampaikan semua wahyu yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Tidak ada satu huruf pun yang disembunyikan. Untuk itu, Rasulullah tak mungkin memiliki sifat kitman. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
“Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah Swt. ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat.Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat" Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’am:50)
Sifat Jaiz Rasul
Melansir dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII (2019) dikeluarka oleh Kementerian Agama RI, selain sifat wajib dan mustahil, para rasul juga memiliki sifat jaiz. Sifat jaiz bagi rasul atau iradhul basyariyah adalah sifat berupa perilaku maupun watak manusia pada umumnya yang ada pada diri Rasul. Misalnya sakit, lelah, makan, minum, mengantuk, tidur, beristri dan sebagainya. Sebab, Rasul juga diciptakan oleh Allah SWT dari tanah yang dicampur dengan air surga. Dengan begitu, Rasul memiliki sifat iradhul basyariyah atau jaiz yang berati memiliki watak seperti manusia. Meski memiliki watak seperti manusia pada umumnya, namun hal tersebut tidak menurunkan derajat dan martabatnya.
Selain itu, ada alasan lain mengapa para Nabi dan Rasul dari golongan manusia. Sebab, Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul dari golongan manusia sebagai rahmat dan untuk memudahkan berkomunikasi dengan baik. Lain halnya bila Allah SWT mengutus para rasul dari kalangan Malaikat niscaya manusia kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka.
Advertisement
Cara Menghindari Sifat Baladah
Setelah mengetahui sifat baladah artinya tidak cerdas atau bodoh. Supaya terhindar dari sifat-sofat baladah ini, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan:
1. Senantiasa berkata jujur dengan siapapun, jangan ada yang disembunyikan.
2. Belajar dengan sungguh-sungguh.
3. Melaksanakan amanah yang diberikan oleh orang lain.