Liputan6.com, Jakarta Narasi adalah metode pengungkapan informasi, cerita, atau peristiwa melalui kata-kata yang diterangkan oleh pembicara atau penulis. Contoh narasi biasanya mengikuti urutan waktu dan menggunakan detail untuk membantu pembaca atau pendengar memahami cerita atau peristiwa.
Baca Juga
Advertisement
Contoh narasi dapat memiliki sudut pandang yang berbeda, seperti sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, atau sudut pandang campuran. Narasi merupakan salah satu jenis prosa yang digunakan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Narasi juga dapat memiliki tujuan yang berbeda, seperti menjelaskan, menghibur, mempengaruhi, atau memperkenalkan karakter.
Contoh narasi menjadi bagian penting dari bagaimana cerita atau informasi diterima dan dipahami oleh pembaca atau pendengar. Narasi membantu membuat cerita atau informasi menjadi lebih hidup dan membantu pembaca atau pendengar memahami cerita atau peristiwa dengan lebih baik. Berikut contoh narasi yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (6/2/2023).
Contoh Narasi: Jenis
1. Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris adalah jenis narasi yang digunakan untuk menjelaskan atau menguraikan informasi, fakta, atau konsep. Narasi ini memiliki sudut pandang netral dan objektif, dan menekankan pada penjelasan dan pengetahuan.
Contoh narasi ekspositoris:
Oksigen yang memiliki nama latin Oxygenium adalah unsur kimia yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Dalam tabel periodik, oksigen merupakan unsur nonlogam golongan VIA atau kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya terutama unsur oksida.
2. Narasi Artistik
Narasi artistik adalah jenis narasi yang digunakan untuk menghasilkan kesan atau membangun suasana dalam cerita. Narasi ini memiliki sudut pandang subjektif, dan menekankan pada penggambaran dan perasaan.
Contoh narasi artistik:
Pada suatu malam hari ketika Bitna akan pergi tidur datanglah seorang peri. Peri itu tau kalau Bitna suka Bermain biola, tapi sekarang Bitna jarang memainkannya. Peri itu pun bertanya kepada Bitna, “Mengapa kamu tidak pernah memainkan biolamu lagi?”.
3. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah jenis narasi yang memiliki sudut pandang yang menggoda atau mempengaruhi, dan menekankan pada memberikan implikasi atau saran. Narasi ini menggunakan bahasa dan teknik untuk membujuk atau mempengaruhi pendengar atau pembaca untuk memikirkan atau bertindak dalam cara tertentu.
Contoh narasi sugestif:
Andi selalu malas menyikat giginya sebelum tidur, baginya kegiatan menyikat gigi sebelum tidur itu adalah hal yang tidak perlu, toh saat bangun mulut akan bau lagi. Akibatnya hari ini Andi bangun dengan pipi yang bengkak. Terjadi peradangan di gusinya kerena jarang dibersihkan saat akan tidur di malam hari.
Advertisement
Contoh Narasi: Sudut Pandang
Dalam penulisan narasi, pemilihan sudut pandang sangat penting untuk menciptakan efek yang diinginkan pada pembaca atau pendengar. Sudut pandang orang pertama memberikan pemahaman yang pribadi dan dekat, sedangkan sudut pandang orang kedua membawa pembaca atau pendengar masuk ke dalam cerita
Sudut pandang orang ketiga memberikan pemahaman yang lebih objektif dan umum, dan sudut pandang campuran memungkinkan pembaca atau pendengar untuk memahami peristiwa dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Berikut contoh narasi berdasarkan sudut pandang penulis atau naratornya.
1. Sudut Pandang Orang Pertama
Narasi ini menceritakan peristiwa dari sudut pandang orang pertama "saya". Narator adalah tokoh utama dalam cerita dan memiliki pandangan dan perasaan sendiri terkait dengan peristiwa yang terjadi. Narasi pertama memberikan pemahaman yang pribadi dan dekat bagi pembaca atau pendengar tentang peristiwa.
Contoh narasi dari sudut pandang orang pertama:
Saya bangun pagi dan melihat matahari sudah mulai terbit. Saya merasa sangat bersemangat dan memutuskan untuk berolahraga sebelum berangkat kerja. Saya merasa segar dan siap untuk menghadapi hari yang sibuk.
2. Sudut Pandang Orang Kedua
Narasi ini menceritakan peristiwa dari sudut pandang orang kedua "kamu". Narasi ini membawa pembaca atau pendengar ke dalam cerita dan membuat mereka merasa seperti tokoh utama. Narasi kedua memiliki nuansa interaktif dan membantu pembaca atau pendengar memahami peristiwa dari perspektif tokoh utama.
Contoh narasi dari sudut pandang orang kedua:
Bangun pagi dan rasakan matahari sudah mulai terbit. Putuskan untuk berolahraga sebelum berangkat kerja. Merasa segar dan siap untuk menghadapi hari yang sibuk.
Contoh Narasi: Sudut Pandang
3. Sudut Pandang Orang Ketiga
Narasi ini menceritakan peristiwa dari sudut pandang orang ketiga "dia". Narator tidak terlibat dalam cerita dan hanya menceritakan peristiwa tanpa memasukkan pandangan atau perasaan sendiri. Narasi ketiga memiliki pandangan yang lebih objektif dan memungkinkan pembaca atau pendengar untuk memahami peristiwa dari sudut pandang yang berbeda.
Contoh narasi dari sudut pandang orang ketiga:
Dia bangun pagi dan melihat matahari sudah mulai terbit. Ia memutuskan untuk berolahraga sebelum berangkat kerja. Ia terlihat segar dan siap untuk menghadapi hari yang sibuk. Narasi ketiga memberikan pemahaman yang lebih jauh dan umum tentang peristiwa karena menceritakan peristiwa dari sudut pandang yang tidak terlibat.
4. Sudut Pandang Campuran
Narasi ini menggabungkan beberapa sudut pandang narasi dalam satu cerita. Misalnya, narasi pertama digabungkan dengan narasi ketiga, atau narasi kedua digabungkan dengan narasi pertama. Narasi campuran memungkinkan pembaca atau pendengar untuk memahami peristiwa dari beberapa sudut pandang yang berbeda dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang peristiwa.
Contoh narasi dari sudut pandang campuran:
Saya bangun pagi dan melihat matahari sudah mulai terbit. Ia memutuskan untuk berolahraga sebelum berangkat kerja. Saya merasa segar dan siap untuk menghadapi hari yang sibuk. Ia melakukan olahraga dengan baik dan merasa lebih siap untuk menghadapi hari yang sibuk.
Advertisement