Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan 7.8 magnitudo yang terjadi di Turki bagian tenggara dekat wilayah perbatasan Turki-Suriah pada 6 Februari 2023, masuk kategori fenomena gempa yang sangat mematikan di sepanjang sejarah. Pusat gempa Turki terjadi di Kahramanmaras di Provinsi Gaziantep.
Baca Juga
Advertisement
Fakta menyebut gempa Turki terjadi mulai pukul 4.17 pagi waktu setempat yang kemudian diikuti oleh 40 gempa susulan. Melansir dari Antara, akibatnya gempa bumi di Turki ini tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan, tetapi ada pelepasan energi besar yang membuat sebagian besar bangunan hancur.
Apa penyebab gempa Turki Suriah dan mungkinkah buatan manusia?
Ada gempa buatan manusia, tetapi penyebab gempa Turki ditegaskan oleh para ahli Seismolog bukan buatan manusia. Penyebab gempa Turki adalah pengaruh lokasi dan kedalamannya yang dangkal (dekat permukaan).
Penyebab gempa Turki yang mematikan pun dipengaruhi pula oleh waktu terjadinya dan kekuatan bangunan. Saat gempa Turki terjadi, banyak orang yang masih berada di dalam rumah atau bangunan atau bahkan tidur. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang penyebab gempa Turki 6 Februari 2023, Kamis (9/2/2023).
Penyebab Gempa Turki 6 Februari 2023
Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki melaporkan gempa Turki 6 Februari 2023 setidaknya sudah menghancurkan 5.606 bangunan. Gempa bumi yang mengguncang Turki terjadi dengan berkekuatan 7.8 magnitudo.
Tidak hanya laporan kehancuran bangunan yang terjadi, tetapi setidaknya sudah ada puluhan ribu korban meninggal dunia dan belum ditemukan. Apa penyebab gempa Turki dan mungkinkan buatan manusia?
Gempa Turki Bukan Buatan Manusia
Gempa buatan manusia memang ada dan bisa terjadi. Melansir dari Stanford, gempa buatan manusia umumnya dipengaruhi oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dilaporkan, salah satu kota di Amerika Serikat yang sering mengalami gempa buatan manusia adalah Oklahoma dari aktivitas tambang minyak dan gas.
Meski gempa buatan manusia mungkin terjadi, tetapi penyebab gempa Turki ditegaskan oleh para ahli Seismolog bukan buatan manusia. Penyebab gempa Turki adalah pengaruh lokasi dan kedalamannya yang dangkal (dekat permukaan).
Tepatnya sudah terjadi pergerakan di area sepanjang lebih kurang 190 km dengan lebar 25 km. Kedalamannya dangkal dan goncangan gempa yang dirasakan sangat luas.
Turki adalah Daerah Rawan Gempa
Melansir dari The Conversation, seorang Seismolog dan profesor di Departemen Ilmu Bumi di Durham University, Jenny Jenkins, mengungkap penyebab gempa Turki salah satunya karena di sana masuk wilayah rawan gempa.
Negara Turki berada di persimpangan tiga lempeng tektonik yang membentuk kerak Bumi, yakni Lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika. Adanya pergerakan lempeng tektonik, akan menciptakan tekanan pada zona patahan di perbatasan. Saat tekanan robek dan melepas energi secara tiba-tiba, maka gempa bumi dan getaran akan terjadi.
Dijelaskan oleh Jenkins, fenomena penyebab gempa Turki disebut pula “strike-slip fault” di mana ada beberapa gerakan lempeng yang saling melewati satu sama lain.
Advertisement
Penyebab Gempa Turki Sangat Mematikan
Gempa Turki terjadi mulai pukul 4.17 pagi waktu setempat yang kemudian diikuti oleh 40 gempa susulan. Melansir dari Antara, akibatnya gempa bumi di Turki ini tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan, tetapi ada pelepasan energi besar yang membuat sebagian besar bangunan hancur.
Waktu terjadinya gempa ini yang membuat mereka tidak memiliki kesempatan menyelamatkan diri. Gempa dahsyat serupa di Turki pernah terjadi juga pada tahun 1999 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang dan lebih dari 1.000 orang penduduk di sekitar wilayah kota Istanbul.
Gempa Turki Dipengaruhi Tectonic Escape
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG RI dalam keterangan tertulis kepada media melalui akun Instagram resminya menjelaskan, penyebab gempa Turki tidak lain dipengaruhi oleh fenomena Tectonic Escape. Ini fenomena yang dimaksud “strike-slip” atau sesar mendatar.
Situasi tektoniknya terjadi ketika ada gaya gesek yang membuat lempeng-lempeng saling bergerak mendatar berlawanan arah. Sesar ini ditandai dengan arah pergerakan yang sejajar, baik ke kiri atau ke kanan.
Para ahli Geologi menjelaskan penyebab gempa Turki ini dipengaruhi gerakan yang relatif berarah horizonal yang mengikuti arah patahan (strike slip), dari kerak benua yang bertabrakan ke arah kerak samudra yang dapat disubduksi.
Turki Berada di Zona Cincin Api
Dalam buku berjudul Mini Book Masker Geografi dan Sosiologi SMA IPS Kelas X, XI, dan XII oleh Sapto Wasono dan Agus Bustanul, subduksi adalah tumbukan yang terjadi antara dua atau lebih lempeng tektonik dengan salah satunya menghujam ke lempeng di bawah yang lain.
Pergerakan lempeng tektonik ini disebabkan oleh arus konveksi panas. Perbedaan massa jenis ini terjadi akibat dari jenis batuan yang ada pada kedua lempeng berbeda. Selain akibat pertemuan dua lempeng, aktivitas tektonik pun disebabkan oleh sesar.
Ada area di mana dua lempeng bertemu yang membentuk deretan gunung berapi dan gempa bumi, ini zona subduksi. Sementara itu, daerah pertemuan antarlempeng di lokasi zona subduksi disebut patahan gempa.
Para ahli menyebut zona subduksi banyak yang menjadi “Cincin Api” dan mereka penyebab gempa bumi terbesar di dunia seperti penyebab gempa bumi Turki 6 Februari 2023, tsunami paling mengerikan, dan letusan gunung berapi yang paling menghancurkan di sepanjang sejarah.
Sejauh ini, gempa bumi Turki pada 6 Februari bukan gempa bumi terdahsyat dan paling mematikan akibat berada di zona subduksi. Fenomena gempa bumi terdahsyat sepanjang sejarah di zona subduksi adalah di Chile pada tahun 1960 dengan magnitudo 9.5 dan di Alaska pada tahun 1964 dengan magnitudo 9.2.