Sukses

6 Kisah Haru Korban Gempa Turki dan Suriah, Begitu Menyayat Hati

Di tengah kesedihan akibat gempa besar yang melanda Turki, banyak bermunculan kisah haru dari para korban gempa tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi mengguncang Turki pada Senin, 6 Februari 2023. Gempa susulan juga terus mengguncang Turki setelah bagian tengah dan tenggara negara ini. Disusul Suriah utara yang dilanda gempa berkekuatan Magnitudo 7,8. Lebih dari 5.500 bangunan dilaporkan runtuh akibat gempa yang mengguncang.

Dikutip dari Health Liputan6.com, jumlah korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah mencapai lebih dari 15 ribu jiwa. Dilansir dari AlJazeera, setidaknya 12.391 korban gempa di Turki meninggal dunia seperti disebutkan oleh pemerintah setempat. Sementara itu, korban meninggal akibat gempa yang sama di Suriah tercatat setidaknya 2.992 jiwa.

Di tengah kesedihan akibat gempa besar yang melanda Turki, banyak bermunculan kisah haru para korban gempa. Selain itu, hadir pula keajaiban-keajaiban yang tidak terbayangkan sebelumnya. Momen ketika tim penyelamat menyelamatkan korban yang terperangkap dalam reruntungan bangunan memberikan harapan bagi keluarga korban.

Kisah pilu ayah genggam tangan putrinya yang meninggal di bawah puing bangunan itu menjadi salah satunya. Beberapa kisah haru dari korban gempa Turki berikut ini sudah dikumpulkan Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (9/2/2023).

2 dari 7 halaman

1. Bayi lahir selamat dari reruntuhan bangunan

Dimulai dari kisah bayi yang lahir selamat dari reruntuhan gempa. Seorang bayi perempuan yang baru lahir berhasil diselamatkan dari reruntuhan di sebuah rumah di Suriah utara pasca gempa Turki pada Senin (6/2). Bayi yang masih terikat dengan tali pusar ibunya yang sudah meninggal itu ditemukan oleh salah seorang kerabatnya, Khalil al-Suwadi.

Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat ketika gempa bermagnitudo 7,8 meratakan bangunan yang dihuni keluarganya di Kota Jindayris yang dikuasai pemberontak. Bayi perempuan tersebut saat ini menerima perawatan di rumah sakit anak di Kota Afrin.

Dokter anak Hani Maarouf mengatakan kepada AFP bahwa kondisi bayi tersebut stabil tetapi terdapat memar, luka robek, dan hipotermia. Suwadi menuturkan bahwa keluarga bayi tersebut tinggal di gedung apartemen lima lantai.

3 dari 7 halaman

2. YouTuber minta tolong lewat media sosial

Firat Yayla, YouTuber yang dikenal sebagai Charmquell, adalah salah satunya. Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (8/2), sang YouTuber mengunggah sebuah video di Instagram Stories pada Selasa (7/2) pagi. Melalui video itu ia mengatakan, dirinya terjebak di bawah reruntuhan di Distrik Antakya, Provinsi Hatay.

Ia memohon kepada followers-nya untuk membantu menyelamatkannya. Kemudian, ia melakukan update di Instagram dengan mengatakan dia telah diselamatkan, tetapi ibunya masih berada di bawah reruntuhan. 

Cerita sama juga dialami oleh seorang remaja laki-laki lainnya. Dalam video yang menunjukkan dirinya terjebak di antara puing-puing di Distrik Iskenderun di Hatay, pria itu turut membagikan alamatnya dan mengatakan, "Jika Anda mencintai Tuhan Anda, tolong datang dan selamatkan kami." Video itu pun dibagikan secara luas di Twitter.

4 dari 7 halaman

3. Bayi kembar bertahan hidup 40 jam di bawah puing bangunan

Bocah kembar menjadi salah satu korban yang tertimpa puing bangunan roboh akibat gempa Turki. Kendati demikian mereka selamat bertahan hidup melewati masa melelahkan selama 40 jam, di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di Gaziantep, Turki. Mereka dalam kondisi hidup saat diselamatkan oleh polisi pada Selasa, (7/2).

Menurut Anadolu Agency (AA) yang dikutip Kamis (9/2), beredar rekaman yang dirilis oleh Kepolisian Turki menunjukkan kedua anak itu dibawa keluar dari reruntuhan sebuah bangunan.

"Anak kembar itu diselamatkan sekitar 40 jam setelah reruntuhan bangunan yang runtuh di Gaziantep," kata polisi, menambahkan bahwa keduanya adalah "kembar ajaib".

5 dari 7 halaman

4. Momen ayah genggam tangan putrinya yang meninggal di bawah reruntuhan

Sebuah potret memilukan dari kota yang dilanda gempa Turki menunjukkan seorang ayah yang berduka memegang tangan putrinya yang telah meninggal tergeletak di bawah puing blok apartemen yang hancur. Potret itu muncul setelah dua gempa bumi besar melanda Turki selatan dan Suriah barat laut pada Senin, diikuti oleh gempa ketiga berkekuatan 5,7 pada Selasa pagi.

Seperti dilaporkan oleh Mirror, sebuah foto dari kota Kahramanmaras, dekat pusat gempa, menunjukkan ayah Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun. Dia terbaring tak bernyawa di tempat tidur yang sebagian besar terkubur di dalam puing-puing dan tidak dapat diekstraksi.

6 dari 7 halaman

5. Seorang bocah lindungi kepala adik dari puing bangunan

Di tengah kehancuran dan hilangnya nyawa, seorang gadis Suriah berusia 7 tahun menjadi viral karena menunjukkan keberanian dan ketangguhan. Sebuah foto seorang gadis cilik Suriah sedang melindungi sang adik saat mereka berdua tertimbun puing-puing di Suriah telah menjadi viral di berbagai platform media sosial.

Seorang perwakilan PBB bahkan memposting gambar itu di Twitter. Seorang pejabat PBB bernama Mohamad Safa mengunggah foto anak-anak Suriah itu ke Twitter dengan klaim bahwa mereka telah dikuburkan selama lebih dari 17 jam.

"Gadis berusia 7 tahun yang meletakkan tangannya di atas kepala adik laki-lakinya untuk melindunginya saat mereka berada di bawah reruntuhan selama 17 jam telah berhasil selamat. Saya tidak melihat ada yang berbagi. Jika dia mati, semua orang akan berbagi! Bagikan secara positif," cuit Safa.

7 dari 7 halaman

6. Bocah 9 tahun selamat tanpa cedera setelah 60 jam terperangkap di bawah puing

Seorang anak perempuan 9 tahun diselamatkan tanpa cedera dari reruntuhan gempa Turki. Dikutip dari Mirror, Kamis (9/2/2023), senyuman kecil di wajahnya tampak bingung, kaus kaki dan sweter merah jambu yang dikenakan oleh seorang gadis kecil itu saat dibawa dari puing-puing rumahnya setelah 60 jam terperangkap reruntuhan bangunan.

Diselamatkan oleh tim penyelamat dengan bahu membahu, tangan mungil anak perempuan tersebut melingkari leher masing-masing tim penyelamat. Mereka bertepuk tangan pada keajaiban tersebut, saat dia menuruni gundukan bangunan yang runtuh sambil tersenyum heran.

Saudara laki-lakinya yang berusia 13 tahun dan sang ayah juga diselamatkan tanpa cedera. Namun, sang ibu belum ditemukan. Tim penyelamat dari Inggris Atiqur Rahman dari Stoke-On-Trent bekerja untuk Global Relief Trust mengabadikan adegan tersebut.