Sukses

Pakaian Muslimah yang Dianjurkan oleh Agama Islam, Perhatikan Syariatnya

Pakaian muslimah adalah berbagai jenis busana yang dipakai oleh wanita muslimah sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Liputan6.com, Jakarta Pakaian muslimah tersebar banyak dengan berbagai model, warna, dan harga. Namun pakaian muslimah bukan hanya soal mengikuti tren dan harga, namun harus memperhatikan adab dalam berpakaian yang baik sesuai dengan syariat yang sudah ditetapkan.

Pakaian muslimah harus mengedepankan sopan dan santun. Pakaian muslimah yang sesuai syariat agama Islam, bukan hanya berfungsi menjaga tubuh dari sinar matahari namun juga menjaga aurat supaya bisa mencegah dan mengendalikan hawa nafsu antara sesama manusia.

Dengan menggunakan pakaian muslimah, maka hal tersebut bisa menjadi cerminan diri dalam berperilaku. Untuk itu, setiap umat Islam, perlu mengetahui adab berpakaian sesuai dengan syariat Islam yang telah ditetapkan.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pakaian muslimah dan adab dalam berpakaian menurut agama Islam yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (9/2/2023).

2 dari 5 halaman

Pakaian Muslimah yang Dianjurkan oleh Agama Islam

Menurut bahasa, busana adalah segala sesuatu yang menempel pada tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sedangkan menurut istilah, busana adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari dari ujung rambut sampai ujung kaki beserta segala perlengkapannya seperti tas, sepatu, dan segala macam perhiasan.

Dalam ajaran Islam, pakaian bukan semata-mata masalah budaya dan mode. Islam menetapkan batasan-batasan tertentu untuk laki-laki dan perempuan. Khusus untuk muslimah, memiliki pakaian khusus yang menunjukkan jati dirinya sebagai seorang muslimah. Apabila pakaian adat umumnya bersifat lokal, maka pakaian muslimah bersifat universal.

Pakaian muslimah berfungsi sebagai alat untuk melindungi tubuh, memperindah penampilan, hingga menutup aurat. Selain itu, fungsi dari pakaian muslimah adalah sebagai alat komunikasi non verbal yang mengandung simbol-simbol yang memiliki beragam makna.

Dalam Islam, pakaian muslimah juga berfungsi sebagai simbol identitas, jati diri, kehormatan dan kesederhanaan bagi seseorang. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-A‟raf :26, artinya:

“Hai anak Adam, Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepadamu Pakaian untuk menutup auratmu dan Pakaian indah untuk perhiasan. dan Pakaian takwa[531] Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S. Al-Araf : 26)

3 dari 5 halaman

Konsep Pakaian Muslimah

Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya adalah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: payudara, paha, dan sebagainya.

Dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang siksanya belum pernah saya lihat sebelumnya, (1) kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang digunakan memukul orang (ialah penguasa yang zhalim) (2) wanita yang berpakain tapi telanjang, yang selalu maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Rambutnya sebasar punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium wanginya, padahal bau surga itu tercium sejauh perjalanan yang amat panjang.” (HR. Muslim, Babul Libas)

Mereka dikatakan berpakaian, karena memang mereka itu melilitnya pakaian pada tubuhnya, tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat, karena itu mereka dikatakan telanjang, karena pakaiannya terlalu tipis sehingga, dapat memperlihatkan kulit tubuh, seperti kebanyakan pakaian perempuan sekarang ini.

Wanita yang berpakaian panjang menutupi seluruh tubuh, namun tipis menerawang hingga tubuh dalamnya kelihatan. Para wanita seperti inilah yang diancam oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dengan neraka. Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Dua jenis ahli neraka aku belum pernah melihat mereka (sebelumnya)….” lalu beliau menyebutkan, “Dan wanita yang berpakaian namun telanjang, menyimpangkan (orang yang melihatnya), berlenggaklenggok (jalannya), dan kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium aromanya, padahal aramo surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian…” (HR. Muslim no. 2128)

4 dari 5 halaman

Adab Berpakaian Menurut Islam

Ada beberapa adab berpakaian menurut Islam yang dapat menjadi pedoman bagi kaum laki-laki maupun perempuan, antara lain:

1. Menutup aurat

Baik laki-laki maupun perempuan wajib menutup aurat dalam berpakaian. Aurat untuk laki-laki berbeda dengan perempuan. Aurat laki-laki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW bersabda,

"Paha itu adalah aurat." (HR.Bukhari).

2. Pakaian halal

Dalam agama Islam, seorang muslim dan muslimah harus menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan halal. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya apa yang Allah perintahkan kepada orang mukmin itu sama sebagaimana yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para Rasul, makanlah makanan yang baik dan kerjakanlah amalan shalih’ (QS. Al Mu’min: 51). Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik yang telah Kami berikan kepadamu’ (QS. Al Baqarah: 172).

Lalu Nabi menyebutkan cerita seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan panjang, hingga rambutnya kusut dan berdebu. Ia menengadahkan tangannya ke langit dan berkata: ‘Wahai Rabb-ku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim)

3. Tidak menimbulkan perasaan riya

Adab berpakaian yang selanjutnya adalah tidak menimbulkan perasaan riya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah bersabda:

"Siapa yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat."

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti." (Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'iy dan Ibnu Majah).

4. Tidak menyerupai lawan jenis

Adab berpakaian berikutnya adalah tidak menyerupai lawan jenis. Artinya adalah laki-laki tidak boleh menyerupai wanita, sedangkan wanita tidak boleh menyerupai laki-laki. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh hadis berikut ini:

"Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari)

 5. Mengenakan pakaian dari kanan

Adab berpakaian yang selanjutnya adalah mengenakan pakaian dari sebelah kanan. Hal ini seperti hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, ia berkata:

“Nabi SAW membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya” (HR. Bukhari)

5 dari 5 halaman

Syariat Berpakaian Menurut Islam untuk Laki-Laki dan Perempuan

Bagi umat Islam baik laki-laki dan perempuan perlu memperhatikan syariat berpakaian menurut Islam. Berikut ini penjelasannya,

1. Kaum Perempuan

a. Menutup aurat wanita yang terbentang sekujur tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan begitu, tidak boleh dengan sengaja menampakkan lekuk tubuhnya alias tabarruj, karena termasuk dosa besar.

b. Busana wanita muslimah sebaiknya terbuat dari kain tebal, tidak tipis, dan tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya.

c. Tidak berfungsi sebagai perhiasan dengan niat diperlihatkan kepada laki-laki sehingga bisa menimbulkan fitnah baginya.

d. Wanita tidak boleh memakai parfum atau wewangian yang bisa tercium oleh para lelaki. Karena wanita yang memakai parfum dan baunya tercium oleh lelaki maka ia berdosa seperti orang yang berzina.

e. Menggunakan pakaian yang lebar dan longgar.

2. Kaum Laki-laki

a. Menutup aurat laki-laki. Meskipun aurat laki-laki hanya mulai dari pusar sampai ke lutut, tapi sebaiknya memakai pakaian yang menutupi tubuhnya agar terlihat sopan.

b. Tidak memakai perhiasan yang terbuat dari emas.

c. Tidak memakai pakaian yang terbuat dari sutra.

d. Tidak isbal atau menggunakan pakaian yang panjangnya melebihi mata kaki.