Liputan6.com, Jakarta Puasa merupakan rukun Islam yang keempat. Dengan kata lain, puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki kedudukan penting dalam ajaran agama Islam. Ini karena hikmah puasa yang luar biasa.
Hikmah puasa tidak sebatas hanya pada dimensi spiritual semata, melainkan juga dimensi sosial. Bahkan banyak penelitian juga menunjukkan bahwa puasa juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga
Mengingat banyaknya hikmah puasa, makan tidak mengherankan jika puasa merupakan bentuk ibadah tertua yang telah dilaksanakan oleh kaum-kaum terdahulu sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al- Baqarah ayat 183 yang artinya,
Advertisement
“Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah: 183)
Dalam ajaran Islam sendiri, ada dua jenis ibadah puasa, yakni ibadah puasa wajib dan ibadah puasa sunnah. Untuk memahami ibadah puasa lebih dalam, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (10/2/2023).
Puasa Wajib dan Sunnah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, puasa merupakan ibadah yang memiliki kedudukan penting dalam ajaran agama Islam. Ini karena hikmah puasa sangatlah banyak, dan tidak hanya terbatas pada dimensi spiritual saja.
Dalam ajaran agama Islam sendiri, ibadah puasa dibedakan menjadi dua jenis, yakni puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib sendiri merupakan ibadah puasa yang wajib dilakukan oleh orang-orang beriman, yang apabila ditinggalkan tanpa kondisi yang membuatnya layak ditinggalkan akan mendapatkan dosa. Adapun macam puasa wajib antara lain adalah puasa di bulan Ramadhan, puasa kafarat, puasa qada, dan puasa nazar.
Sedangkan puasa sunnah adalah macam ibadah puasa yang boleh ditinggalkan, namun jika dikerjakan maka seorang muslim akan memperoleh keutamaan dari puasa sunnah tersebut. Adapun macam puasa sunnah dalam ajaran agama Islam antara lain adalah puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa Arafah. puasa tiga hari di setiap bulan, puasa Tasu'a, puasa Asyura, puasa bulan Sya'ban, puasa delapan hari di bulan Dzulhijjah, dan puasa di bulan-bulan yang terhormat.
Banyaknya macam ibadah puasa dalam ajaran agama Islam, menunjukkan bahwa puasa merupakan salah satu ibadah yang memiliki kedudukan penting. Sebab, seperti telah dibahas sebelumnya, hikmah puasanya memiliki manfaat di berbagai dimensi, baik dimensi spiritual maupun dimensi sosial. Adapun hikmah puasa antara lain sebagai berikut.
Advertisement
Hikmah Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hikmah puasa ada banyak sekali. Bahkan ibadah puasa tidak hanya menghadirkan manfaat bagi kehidupan spiritual seseorang, hikmah puasa bahkan juga bisa menghadirkan manfaat dalam membangun karakter seseorang, serta dapat memberikan dampak pada kehidupan sosial. Adapun hikmah puasa antara lain adalah sebagai berikut.
1. Menjadi Orang Bertakwa
Salah satu hikmah puasa meningkatkan ketakwaan. Memang benar banyak sekali jalan untuk mendapatkan derajat takwa di sisi Allah SWT. Salah satu jalan tersebut yaitu dengan cara menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
2. Bukti Ketaatan kepada Allah
Hikmah puasa berikutnya yakni membuktikan ketaatan kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh menjalankan ibadah puasa penuh keimanan. Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda:
“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266)
3. Mensyukuri Nikmat Allah
Hikmah puasa berikutnya menumbuhkan kesadaran betapa besar nikmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya.
4. Terjaga dari Perbuatan Tercela
Hikmah puasa selanjutnya adalah menjaga seseorang dari perbuatan tercela baik dalam perbuatan maupun perkataan. Disebutkan dalam hadis Qudsi, Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Setiap amal seorang manusia adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasan kepadanya. Puasa itu adalah perisai, karena itu apabila salah seorang di antaramu berpuasa, janganlah mengucapkan perkataan yang buruk dan keji, jangan membangkit¬kan syahwat dan jangan pula mendatangkan kekacauan. Apabila ia dimaki atau ditantang seseorang, maka katakanlah: Aku sedang berpuasa,..”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1771).
5. Ladang Amal
Hikmah puasa juga dapat melatih seorang Muslim untuk terus meningkatkan amal ibadah dengan penuh keimanan dan kesungguhan agar diampuni semua dosa-dosanya dan dijadikan manusia yang bertakwa. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR. Muslim).
6. Menjadi Manusia Qurani
Sebagaimana Allah mengkhususkan bulan Ramadhan juga disebut sebagai syahrul quran atau bulan Alquran. Sebab, di bulan suci ini Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"Lembaran-lembaran Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadhan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadhan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan, sedangkan Al-Quran diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan".
7. Pelebur Dosa
Hikmah puasa Ramadhan yakni sebagai pelebur dosa dengan syarat menjalankannya penuh keimanan dan sungguh-sungguh. Rasulullah SAW telah bersabda:
“Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)
8. Orang Berpuasa dapat 2 Kebahagiaan
Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. (HR. Muslim)
Advertisement
9. Jadi Penghuni Surga Ar Rayyan
Hikmah puasa lainnya yakni mengantarkan seseorang menjadi penghuni Surga Ar Rayyan. Dalam hadis Nabi SAW disebutkan:
Di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut pintu ar-Rayyan. Yang masuk melalui pintu itu di hari kiamat hanyalah orang-orang yang berpuasa, yang lainnya tidak masuk lewat pintu itu. Dan diserukan saat itu, ”Manakah orang-orang yang berpuasa?”. Maka mereka yang berpuasa bangun untuk memasukinya, sedangkan yang lain tidak. Bilamana mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup dan tidak ada lagi yang bisa memasukinya.
10. Didoakan Malaikat
Selama bulan Ramadhan sebagai bulan yang agung dan luhur, seorang muslim senantiasa meningkatkan amal dan ibadahnya dengan penuh suka cita. Dan para Malaikat senantiasa berseru:
“Wahai orang-orang yang menghendaki kebajikan, bergembiralah dan wahai orang-orang yang menghendaki keburukan tahanlah dirimu”. (Hadis Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2080 dan Ahmad: 18042, dengan redaksi hadis dari al-Nasa’i).
11. Dapat Ampunan
Barangsiapa yang memberikan buka puasa untuk orang yang berpuasa di bulan itu maka baginya pengampunan atas dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka, serta baginya pahala puasa seperti orang yang berpuasa dan tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa.
Rasulullah SAW menganjurkan agar mengerjakan sholat malam pada bulan Ramadhan, akan tetapi tidak mewajibkannya. Beliau ber¬sabda:
“Siapa yang mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Hadis Shahih, riwayat Bukhari: 36 dan Muslim: 1267. teks hadis riwayat al-Bukhari).
12. Dapat Curahan Rahmat
Hikmah puasa Ramadhan yakni mendapat rahmat Allah. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa
"Bulan Ramadhan awalnya adalah (kasih sayang) Allah, dan pertengahannya adalah pengampunan Allah, serta akhirnya adalah pembebasan dari api neraka.”
13. Dibebaskan dari Api Neraka
Barangsiapa yang meringankan (pekerjaan) budaknya di bulan Ramadhan maka Allah mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka.
14. Tahu Bahwa Ibadah Memiliki Tujuan
Tujuan puasa adalah melatih diri agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Jika tujuan tercapai maka puasa berhasil. Namun, jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi, kita terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.
15. Doanya Mustajab
Setiap orang tentu sangat mendambakan sebuah doa yang mustajab atau dikabulkan oleh Allah SWT. Di antara waktu yang sangat mustajab untuk berdoa adalah ketika dalam keadaan berpuasa terutama di Bulan Ramadhan. Dalam hadis Nabi disebutkan:
“Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: Imam yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka dan dan orag orang yang didzalimi. Doanya diangkat ke awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Tuhan azza wa jalla berfirman: demi kemuliaanku saya pasti menolong engkau setelah ini.” (HR. Ahmad).
16. Dijauhkan dari Godaan Setan
Orang yang sedang berpuasa Ramadhan insyaAllah dia akan dilindungi oleh Allah SWT dari segala macam godaan setan. Selama bulan Ramadhan, setan juga tidak gampang menggoda orang yang sedang berpuasa untuk melakukan dosa karena dibelenggu oleh Allah SWT. Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Jika telah datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Advertisement
17. Bulan Rezeki
Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga, dan bulan itu adalah bulan yang penuh simpati (tolong menolong), dan bulan ditambahnya rezeki orang mukmin.
18. Keseimbangan dalam Hidup
Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun, hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu, dan lain-lain, kita sering melupakan kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.
19. Melatih Hidup Sederhana
Ketika waktu berbuka puasa tiba, minum dan makan sedikit saja kita telah merasakan nikmatnya makanan tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.
20. Melatih Disiplin
Puasa mengajarkan dan melatih diri agar disiplin waktu. Orang yang berpuasa harus disiplin sejak fajar hingga berbuka.
21. Puasa Mengajarkan Solidaritas
Puasa Ramadhan mengajarkan kepada manusia untuk lebih peduli kepada sesama dengan banyak bersedekah. Rasa haus dan lapar dikala berpuasa, dapat meningkatkan solidaritas sosial terhadap orang-orang miskin yang ditimpa kesulitan, dan anak-anak yatim yang terlunta-lunta. Rasulullah SAW telah bersabda:
"Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan hingga kenyang, maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (telaga Rasulullah saw) dimana seteguk air itu menjadikannya tidak akan merasa haus selama-lamanya hingga ia masuk ke surga”.
22. Mengasah Kesabaran
Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga, dan bulan itu adalah bulan yang penuh simpati (tolong menolong), dan bulan ditambahnya rezeki orang mukmin. Dalam hadis disebutkan:
“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151).