Liputan6.com, Jakarta Al Hakim artinya adalah Yang Maha Bijaksana. Al Hakim merupakan salah satu dari 99 Nama Allah atau yang lazim disebut sebagai asmaul husna. Sebagai Dzat Yang Maha Bijaksana, hanya Allah SWT yang paling bijaksana. Dia meletakkan sesuatu pada tempatnya sesuai hikmah kebijaksanaan-Nya.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu contoh kebijaksanaan dari Allah SWT juga ditunjukkan dari bagaimana Dia tidak langsung menghukum hambanya yang melakukan kedurhakaan. Meski banyak dari hamba-Nya melakukan kedurhakaan, Allah SWT tidak semerta-merta lantas melimpahkan azab yang sangat pedih.
Alih-alih melimpahkan azab, Allah SWT lebih memilih untuk mengutus nabi dan rasul untuk mengingatkan dan mengajak hamba-hamba-Nya yang tersesat untuk kembali ke jalan Allah. Bahkan ketika sudah dikirimkan nabi dan rasul, namun masih banyak hamba-Nya yang masih terjerumus dalam kekufuran, Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat sampai waktu kematiannya.
Oleh karena itulah, Allah SWt memiliki nama Al Hakim. Al Hakim artinya Dzat Yang Maha Bijaksana. Untuk dapat memahami salah satu asmaul husna Al Hakim, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (10/2/2023).
Al Hakim Artinya
Untuk lebih memahami salah satu asmaul husna Al Hakim artinya apa, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu berdasarkan asal katanya. Al Hakim merupakan salah satu nama Allah SWT yang berasal dari kata hakama, yang artinya kendali atau menghalangi.
Sementara itu dalam bahasa Arab, kendali hewan atau tali kekang hewan disebut sebagai hakamah karena ia mengarahkan hewan menuju arah yang diinginkan, atau menghalangi hewan menuju arah yang tidak diinginkan. Atas dasar pengertian ini, maka sesuatu disebut hukum, karena ia menghalangi terjadinya kejahatan atau penganiayaan.
Secara istilah, Al Hakim artinya Dzat Yang Maha Bijaksana, baik perbuatan-Nya, perkataan-Nya dan takdir-Nya. Al Hakim artinya adalah Dzat yang meletakkan sesuatu pada tempatnya sesuai hikmah kebijaksanaan-Nya, untuk mengendalikan atau menghalangi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, terutama pada hamba-hamba-hamba-Nya.
Maka dari itu, meski Allah SWT mengetahui bahwa banyak dari hama-Nya yang melakukan kedurhakaan dan kekufuran, Dia tidak lantas melimpahkan azab. Namun, Allah SWT justru mengirimkan nabi dan rasul sebagai utusan, untuk mengingatkan dan mengajak para hamba yang tersesat itu untuk kembali ke jalan Allah.
Bahkan ketika sudah dikirimkan banyak nabi dan rasul, termasuk Nabi Muhammad SAW, dan masih saja ada hamba yang melakukan kedurhakaan dan kekafiran, Allah SWT masih memberikan waktu sampai kematiannya untuk bertobat.
Advertisement
Dalil tentang Al Hakim
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Al Hakim artinya Yang Maha Bijaksana. Dengan kata lain, apa yang menjadi ketentuan Allah, perbuatan-Nya, perkataan-Nya dan takdir-Nya, semata-mata adalah untuk mengendalikan atau mencegah umat manusia untuk melakukan perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah SWT, atau yang membuat mereka dilaknat oleh Allah SWT.
Al Hakim artinya Yang Maha Bijaksana. salah satu dari 99 nama baik Allah ini juga telah disebutkan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an, antara lain sebagai berikut:
1. Surah Luqman Ayat 27
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
2. Surah Ahfaq Ayat 2
“Kitab ini diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
3. Surah Hadid Ayat 1
“Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah, Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
4. Surah Tahrim Ayat 2
“Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari sumpahmu, dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
5. Surah Ali Imran Ayat 6
“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
Meneladani Asmaul Husna Al Hakim
Al Hakim artinya Yang Maha Bijaksana. Nama tersebut tentu memiliki nilai-nilai kebaikan yang bisa teladani. Meski kita sebagai manusia biasa tidak bisa meniru sifat Allah SWT Yang Maha Bijaksana, namun setidaknya ada sedikit yang bisa teladani dan kita amalkan dari sifat Allah tersebut. Adapun teladan dari nama Allah SWT Al Hakim antara lain adalah sebagai berikut;
1. Kebijaksanaan selalu berkaitan dgn ilmu pengetahuan. Meneladani nama Al Hakim artinya adalah berusaha untuk menuntut ilmu. Sebab, orang yang bijaksana cenderung untuk mengambul keputusan yang dapat menghasilkan kemaslahatan bagi masyarakat luas. Untuk dapat mengambil keputusan yang bermanfaat diperlukan ilmu pengetahuan yang luas sebagai dasar pertimbangan.
Dengan memiliki ilmu pengetahuan yang luas, maka kita akan lebih mudah untuk memahami orang lain, memahami duduk perkara, memahami aturan, informasi dan data yang lengkap, sehingga melahirkan keputusan yang bijaksana. Orang yang sempit atau sedikit ilmunya tentu akan kesulitan untuk mengambil keputusan yang menghasilkan maslahat bagi umat, sebab dia tidak memiliki dasar yang kuat.
2. Meneladani nama Allah Al Hakim artinya senantiasa mendahulukan prasangka yang baik kepada siapa pun. Seperti halnya Allah SWt yang menunda menurunkan azab kepada hamba-Nya yang melakukan kedurhakaan, serta memberi mereka kesempatan untuk bertobat.
3. Meneladani nama Allah Al Hakim artinya, berusaha dapat mengamalkan ilmunya untuk menjadi mediator sehingga dapat mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa, dengan mengambil solusi yang bijaksana dan bisa diterima banyak pihak.
4. Meneladani nama Allah Al Hakim artinya senantiasa menyelesaikan setiap masalah dengan kepala dingin dan menghindari kekerasan.
5. Meneladani nama Allah Al Hakim artinya senantiasa membalas keburukan dengan kebaikan.
6. Meneladani nama Allah Al Hakim artinya tidak membalas amarah dengan amarah, sebab dengan ilmunya ia tahu bahwa api hanya bisa dikalahkan dengan air.
Advertisement
Asmaul Husna
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Al Hakim merupakan salah satu dari 99 nama Allah SWT yang disebut sebagai Asmaul Husna. Adapun daftar 99 nama Allah SWT atau Asmaul Husna, selain Al Hakim antara lain adalah sebagai berikut:
1. Al Rahman: Yang Maha Pengasih
2. Ar Rahiim: Yang Maha Penyayang
3. Al Malik: Yang Maha Merajai atau Memerintah
4. Al Quddus: Yang Maha Suci
5. As Salaam: Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6. Al Mu'min: Yang Maha Memberi Keamanan
7. Al Muhaimin: Yang Maha Pemelihara
8. Al Aziiz: Yang Maha Gagah
9. Al Jabbar: Yang Maha Perkasa
10. Al Mutakabbir: Yang Maha Megah
11. Al Khaliq: Yang Maha Pencipta
12. Al Baari: Yang Maha Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan
13. Al Mushawwir: Yang Maha Membentuk Rupa
14. Al Ghaffar: Yang Maha Pengampun
15. Al Qahhaar: Yang Maha Memaksa
16. Al Wahhaab: Yang Maha Pemberi
17. Ar Razzaaq: Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al Fattaah: Yang Maha Pembuka Rahmat
19. Al 'Aliim: Yang Maha Mengetahui
20. Al Qaabidh: Yang Maha Menyempitkan
21. Al Baasith: Yang Maha Melapangkan
22. Al Khaafidh: Yang Maha Merendahkan
23. Ar Raafi: Yang Maha Meninggikan
24. Al Mu'izz: Yang Maha Memuliakan
25. Al Mudzil: Yang Maha Menghinakan
26. Al Samii': Yang Maha Mendengar
27. Al Bashiir: Yang Maha Melihat
28. Al Hakam: Yang Maha Menetapkan
29. Al Adl: Yang Maha Adil
30. Al Lathiif: Yang Maha Lembut
31. Al Khabiir: Yang Maha Mengetahui Rahasia
32. Al Haliim: Yang Maha Penyantun
33. Al 'Azhiim: Yang Maha Agung
34. Al Ghafuur: Yang Maha Pengampun
35. As Syakuur: Yang Maha Pembalas Budi
36. Al Aliy: Yang Maha Tinggi
37. Al Kabiir: Yang Maha Besar
38. Al Hafizh: Yang Maha Menjaga
39. Al Muqiit: Yang Maha Pemberi Kecukupan
40. Al Hasiib: Yang Maha Membuat Perhitungan
41. Al Jaliil: Yang Maha Mulia
42. Al Kariim: Yang Maha Pemurah
43. Ar Raqiib: Yang Maha Mengawasi
44. Al Mujiib: Yang Maha Mengabulkan
45. Al Waasi: Yang Maha Luas
46. Al Waduud: Yang Maha Pencinta
47. Al Majiid: Yang Maha Mulia
48. Al Baa'its: Yang Maha Membangkitkan
49. As Syahiid: Yang Maha Menyaksikan
50. Al Haqq: Yang Maha Benar
51. Al Wakiil: Yang Maha Memelihara
52. Al Qawiyyu: Yang Maha Kuat
53. Al Matiin: Yang Maha Kokoh
54. Al Waliyy: Yang Maha Melindungi
55. Al Hamiid: Yang Maha Terpuji
56. Al Mushii: Yang Maha Mengkalkulasi
57. Al Mubdi: Yang Maha Memulai
58. Al Mu'id: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
59. Al Muhyii: Yang Maha Menghidupkan
60. Al Mumiitu: Yang Maha Mematikan
61. Al Hayyu: Yang Maha Hidup
62. Al Qayyuum: Yang Maha Mandiri
63. Al Waajid: Yang Maha Penemu
64. Al Maajid: Yang Maha Mulia
65. Al Wahiid: Yang Maha Esa
66. Al Ahad: Yang Maha Esa
67. As Samad: Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
68. Al Qaadir: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
69. Al Muqtadir: Yang Maha Berkuasa
70. Al Muqaddim: Yang Maha Mendahulukan
71. Al Mu'akkhir: Yang Maha Mengakhirkan
72. Al Awwal: Yang Maha Awal
73. Al Aakhir: Yang Maha Akhir
74. Az Zhaahir: Yang Maha Nyata
75. Al Baathin: Yang Maha Ghaib
76. Al Waali: Yang Maha Memerintah
77. Al Muta'aalii: Yang Maha Tinggi
78. Al Barri: Yang Maha Penderma
79. At Tawwaab: Yang Maha Penerima Tobat
80. Al Muntaqim: Yang Maha Penyiksa
81. Al Afuww: Yang Maha Pemaaf
82. Ar Ra'uuf: Yang Maha Pengasih
83. Malikul Mulk: Yang Maha Penguasa Kerajaan Semesta
84. Dzul Jalaali Wal Ikraam: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
85. Al Muqsith: Yang Maha Adil
86. Al Jamii': Yang Maha Mengumpulkan
87. Al Ghaniyy: Yang Maha Berkecukupan
88. Al Mughnii: Yang Maha Memberi Kekayaan
89. Al Maani: Yang Maha Mencegah
90. Ad Dhaar: Yang Maha Memberi Derita
91. An Nafii': Yang Maha Memberi Manfaat
92. An Nuur: Yang Maha Bercahaya
93. Al Haadii: Yang Maha Pemberi Petunjuk
94. Al Baadii: Yang Maha Pencipta
95. Al Baaqii: Yang Maha Kekal
96. Al Waarits: Yang Maha Pewaris
97. Ar Rasyiid: Yang Maha Pandai
98. As Shabuur: Yang Maha Sabar