Liputan6.com, Jakarta - Tawaf adalah ritual dalam ibadah haji dan umroh, ini bagian dari rukun keduanya. Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Ritual tawaf adalah dilakukan sebagai pembuka dan penutup ibadah di Masjidil Haram.
Baca Juga
Advertisement
Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 158:
"Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya tawaf (berputar) sekitar Bait Allah ini (ka'bah) adalah ibadah yang ditentukan bagi kaum muslimin, dan berkat dari Allah bagi mereka; dan sekali-kali kamu tidak dapat menemukan suatu masjid lain di sekitar Bait Allah ini yang dibolehkan bagi mereka melakukan sholat di dalamnya, selain dari Bait Allah ini."
Ritual tawaf adalah gerakan ibadah haji dan umroh dengan cara mengitari Ka’bah yang dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad. Pola ini dilakukan sebanyak tujuh putaran dengan menjadikan Ka'bah berada di sebelah kiri.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tawaf dan macam-macam tawaf, Minggu (12/2/2023).
Tawaf adalah Mengelilingi Ka’bah Sebanyak Tujuh Kali
Apa makna setiap putaran dari tawaf yang dilakukan tujuh kali itu? Dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah saw bersabda:
"Tawaf di sekitar Ka'bah adalah seperti memohon pada Allah, dan setiap putaran (tawaf) adalah seperti memohon pada-Nya dengan meminta sesuatu. Maka mintalah apa yang kamu inginkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam buku berjudul Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah (2019) oleh Ahmad Sarwat, Lc, M.A, tawaf adalah ibadah pembuka ketika hendak beribadah di Masjidil Haram.
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata:
"Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang melakukan tawaf sekali, maka seolah-olah dia telah berbicara dengan Allah sebanyak 70 tahun." (HR. Tirmidzi)
Ibadah tawaf dijelaskan lebih mendalam, menjadi gerakan ibadah haji dan umroh dengan cara mengitari Ka’bah yang dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad. Pola ini dilakukan sebanyak tujuh putaran dengan menjadikan Ka'bah berada di sebelah kiri.
Tawaf yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah tidak dengan tergesa-gesa. Dari Aisyah ra, ia berkata:
"Rasulullah saw bertawaf dengan berjalan dengan santai, tidak tergesa-gesa. Jika beliau melintas suatu tiang (Hijr Ismail), beliau mengangkat kedua tangannya, dan membaca: "Allahumma, ba'di (setelah) ini." (HR. Bukhari)
Menunaikan ritual tawaf adalah wajib bagi yang Haji dan Umroh. Umat muslim yang tidak sanggup melakukan tawaf, maka diharuskan membayar dam atau denda berupa menyembeli hewah kambing.
Dalam buku berjudul Tuntunan Lengkap Rukun Islam & Doa: Kunci Beragama Secara Kafah (Edisi Revisi) oleh Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, dam tawaf dapat dibayarkan dengan membayar fidyah atau berpuasa selama 10 hari. Meliputi, 3 hari saat di tanah suci dalam keadaan masih melaksanakan ibadah haji dan 7 hari di negara asal.
Apa syarat melakukan tawaf? Dalam buku berjudul Mengenal Haji oleh Dede Imadudin, syarat tawaf meliputi:
- Permulaan tawaf dimulai dari arah yang sejajar dengan hajar aswad
- Tawaf dilakukan di dalam masjid
- Menutup aurat
- Suci dari hadits dan najis
- Saat melakukan tawaf, ka’bah berada di sebelah kiri orang yang bertawaf
Advertisement
Macam-Macam Tawaf dan Penjelasannya
Ada enam macam-macam tawaf dalam Islam yang perlu diketahui. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, macam-macam tawaf ini berupa tawaf qudum, tawaf ifadhah, tawaf sunah, tawaf tahiyyat, tawaf nazar, dan tawaf wada.
1. Tawaf Qudum
Tawaf qudum adalah sama dengan tawaf selamat datang atau pengganti sholat tahiyatul masjid. Dalam buku berjudul Fiqih Ibadah (2021) oleh Dr. H. Ma'sum Anshori, MA, dijelaskan tawaf qudum adalah sebuah penghormatan kepada Baitullah.
Tawaf qudum adalah jenis tawaf (pemutaran) yang dilakukan oleh jamaah haji ketika pertama kali sampai di Masjid Al-Haram di Makkah. Dilakukan oleh jamaah haji berjalan dengan cepat dalam tiga putaran pertama, lalu berjalan sedang dalam tiga putaran berikutnya, dan berjalan lambat dalam putaran terakhir.
2. Tawaf Ifadhah
Tawaf ifadhah adalah ritual wajib dalam ibadah haji yang pelaksanaannya serentak pada 10 Dzulhijjah. Dalam buku berjudul 17 Tuntunan Hidup Muslim oleh Wahyono Hadi Parmono dan Ismunandar, tawaf ifadhah dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali setelah melontar jumrah aqabah.
Tawaf ifadhah adalah sama dengan "Tawaf Penyelesaian" atau "Tawaf Kepulangan." Tawaf ifadhah adalah tahap penting dalam pelaksanaan ibadah haji dan merupakan tanda jemaah haji telah selesai melaksanakan semua kewajiban ibadah haji.
3. Tawaf Sunnah
Tawaf sunnah adalah jenis ritual tawaf 7 kali yang bukan rangkaian ibadah haji dan umroh. Dalam buku berjudul Panduan Praktis Manasik Haji dan Umroh oleh Khoirul Muaddib dan Agus Fahmi, tawaf sunnah adalah tawaf yang dilakukan secara tathawwu atau sukarela, tidak dilanjutkan dengan sa'i.
Tawaf sunnah di mulai dari Hajar Aswad (Batu Hitam) dan berakhir di sana juga. Tawaf sunnah adalah tawaf yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setelah melakukan haji pertama kali.
4. Tawaf Tahiyyat
Tawaf tahiyyat adalah tawaf yang dihukumi sunnah dan lazim dilakukan saat memasuki Masjidil Haram. Ini jenis tawaf yang mirip dengan qudum, bukan bagian dari rukun wajib ibadah haji tetapi sangat dianjurkan dalam ibadah haji.
Tawaf tahiyyat adalah dapat dilakukan kapan saja, baik sebelum atau sesudah melakukan tawaf wajib seperti Tawaf Ifadhah atau Tawaf Sunnah. Tawaf tahiyyat yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, dilakukan sekitar 2 sampai 7 kali putaran sekitar Ka'bah, dimulai dari Hajar Aswad (Batu Hitam) dan berakhir di sana juga.
5. Tawaf Nazar
Tawaf nazar adalah jenis tawaf untuk memenuhi janji atau nazar. Ini tawaf yang wajib ditunaikan karena sebuah janji.
6. Tawaf Wada
Tawaf wada adalah sama dengan tawaf selamat tinggal atau penutup dari rangkaian ibadah haji dan umroh. Dalam buku berjudul Panduan Pintar Haji & Umrah (2008) oleh Ust. H. Bobby Herwibowo, Lc & Hj. Indriya R. Dani, S.E., tawaf wada dilakukan dalam urutan terakhir yang dilakukan pada saat jamaah melaksanakan haji dan hukumnya wajib.