Liputan6.com, Jakarta Tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Valentine yang dirayakan oleh kebanyakan orang di seluruh dunia. Namun, terlepas dari banyaknya orang yang merayakan, ada beberapa negara menyebut bahwa Valentine bukanlah suatu tradisi yang harus dirayakan. Termasuk di India.
Baca Juga
Advertisement
Di negara India, meski ada yang mengklaim bahwa merayakan Hari Valentine 'melawan budaya India', tetapi kebanyakan dari mereka menantikan tanggal tersebut. Maka dari itu, Dewan Kesejahteraan Hewan India (AWBI) tahun ini telah meminta orang-orang untuk merayakan 'Hari Pelukan Sapi' sebagai pengganti Hari Valentine.
Dilansir dari India Times, AWBI mengatakan bahwa memeluk sapi akan membawa kekayaan dan kebahagiaan emosional. Berpelukan dengan seekor sapi akan membawa kekayaan emosional dan meningkatkan kebahagiaan individu dan kolektif masyarakat India.
"Kita semua tahu bahwa Sapi adalah tulang punggung budaya India dan ekonomi pedesaan, menopang kehidupan kita, dan mewakili kekayaan ternak dan keanekaragaman hayati. Dikenal sebagai 'Kamdhenu' dan 'Gaumata' karena sifatnya yang bergizi seperti ibu, pemberi semuanya memberikan kekayaan bagi umat manusia," tulis dalam surat AWBI, dilansir Liputan6.com dari India Times, Senin (13/2/2023).
Â
Tradisi Veda terancam karena budaya barat
Lebih lanjut, surat AWBI mengklaim bahwa tradisi Veda berada di ambang kepunahan akibat pengaruh budaya barat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, semua pencinta sapi juga bisa merayakan 'Cow Hug Day' pada tanggal 14 Februari.
"Akibat kemajuan budaya barat dari waktu ke waktu, masuknya peradaban barat telah membuat budaya fisik dan warisan kita hampir terlupakan. Sapi akan membuat hidup bahagia dan penuh energi positif," tulis surat itu.
Sementara itu, tahun lalu sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Gurugram membuka pusat pelukan sapi pertama di India. Setelahnya, Kamdhenu Gowdham dan Arogya Sansthan membuka pusat pelukan sapi mereka di Tauru, Haryana pada hari Minggu (12/2).
Menurut LSM tersebut, memeluk sapi adalah praktik umum di beberapa negara asing termasuk AS, Belanda, Swiss, dan Inggris. Cara memeluk sapi pun unik, meliputi: menyentuh, memeluk dan membelai tubuhnya.
Â
Â
Â
Advertisement
Manfaat memeluk sapi
Dilansir India Times, LSM yang diketuai oleh pensiunan pejabat IAS dan mantan Ketua AWBI, SP Gupta, mengatakan akan membantu menyembuhkan beberapa gaya hidup dan penyakit lainnya. Ia menjelaskan, gangguan pernapasan, tekanan darah, nyeri tulang belakang, gangguan jantung, depresi dan TBC juga bisa disembuhkan.
Menurut para psikolog, dengan praktik medis ini, kesedihan, kecemasan, dan segala macam stres dapat disembuhkan. Pikiran juga menjadi lebih sehat sekaligus terjadi peningkatan rasa percaya diri manusia.
Metode terapi dengan pelukan sapi dapat membantu menormalkan pernapasan dan selanjutnya mengurangi stres. Selain itu, karena detak jantung sapi lebih rendah dan suhu tubuhnya tinggi, orang yang memeluknya akan merasa tenang dan damai.
Â