Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan besaran turunan merupakan pertanyaan yang kerap kali ditemui pada materi Fisika di sekolah. Apa yang dimaksud dengan besaran turunan sangat penting untuk diketahui oleh siswa.
Dikutip dari buku Fisika untuk SMA dan MA kelas X karya Karyono dkk, apa yang dimaksud dengan besaran turunan adalah besaran yang bisa diturunkan dari besaran pokok. Sedangkan besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu serta tidak bergantung pada satuan-satuan dari besaran lainnya.
Dengan mengetahui apa yang dimaksud dengan besaran turunan, maka kamu akan lebih memahami materi Fisika tersebut. Sehingga dapat mengerjakan soal besaran turunan dengan mudah.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai apa yang dimaksud dengan besaran turunan beserta satuan dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/2/2023).
Apa yang Dimaksud dengan Besaran Turunan
Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, apa yang dimaksud dengan besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran pokok. Sedangkan besaran pokok adalah besaran yang tidak terdiri dari dari besaran lainnya., artinya tidak bergantung pada besaran yang lain.
Pernyataan tersebut juga sama dengan materi yang diajarkan pada buku Asas-Asas Fisika (2005) karya Bambang Ruwanto, apa yang dimaksud dengan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Besaran turunan ini digunakan dalam materi Fisika untuk menghitung sesuatu yang mana besarannya dinyatakan dalam SI (Satuan Internasional). Besaran yang dihitung meliputi volume, luas, tekanan, gaya, kecepatan, dan lain-lain.
Advertisement
Contoh Besaran Turunan dan Satuannya
Apa yang dimaksud dengan besaran turunan adalah satuan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkan anda menemukan hasil, anda perlu mengetahui contoh besaran turunan dan satuannya. Berikut rinciannya:
1. Gaya (F) = Newton = kgm/s²
2. Energi potensial (Ep) = Joule = kgm²/s²
3. Energi kinetik (Ek) = Joule = kgm²/s²
4. luas (L) = m²
5. Volume (V) = m³
6. Kecepatan (v) = m/s
7. Kelajuan (v) = m/s
8. Percepatan (a) = m/s²
9. Massa jenis (ρ) = kg/m³
10. Gaya berat (w) = N = kgm/s2
11. Gaya coulomb (Fc) = N = kgm/s²
12. Impuls (I) = Ns
13. Baterai (ε) = Volt
14. Momentum (p) = Kgm/s
15. Usaha (W) = Nm = kgm²/s²
16. Daya (P) = Watt = J/s = kgm²/s³
17. Tekanan (P) = Pascal = N/m²
18. Tekanan hidrostatis (Phid) = Pascal = N/m²
19. Frekuensi (f) = Hertz = 1/s
20. Muatan listrik (Q) = Coulomb
21. Hambatan listrik (R) = Ω = Ohm
22. Tegangan listrik (V) = Volt
23. Kalor laten (L) = J/kg
24. Momen kopel (M) = Nm
25. Momentum sudut (L) = kgm²/s
26. Kuat medan listrik (E) = N/C
27. Kekuatan lensa (P) = 1/m = dioptri
28. Kalor (Q) = J = kgm²/s²
29. Kapasitas kalor (C) = J/K
30. Kalor jenis (c) = J/kgK
31. Hambatan jenis kawat penghantar (ρ) = Ωm
32. Cepat rambat cahaya (c) = m/s
33. Gaya sentripetal (Fs) = N
34. Kecepatan sudut (ω) = rad/s
35. Percepatan sudut (α) = rad/s²
36. Percepatan gravitasi (g) = m/s²
37. Tegangan atau stres (σ) = N/m²
38. Modulus elastis (E) = N/m²
39. Modulus Young (Y) = N/m²
40. Konstanta pegas (k) = N/m
41. Tetapan Gravitasi bumi (G) = Nm²/kg²
42. Momen gaya (τ) = N.m
43. Momen inersia (I) = Kgm²
44. Debit aliran (Q) = m³/s
45. Koefisisen viskositas (η) = Ns/m²
46. Induktansi diri (L) = Hendry = H
47. Intensitas bunyi (I) = watt/m²
48. Medan listrik (E) = (N/C)
49. Fluks medan listrik (ΦE) = Nm²/C = Weber (Wb)
50. Kapasitas kapasitor (C) = farad = C/V
51. Kuat Medan magnet (B) = tesla = Wb/m²
52. Konduktivitas listrik bahan penghantar (σ) = Ω/m
53. Resistivitas listrik bahan penghantar (ρ) = Ωm
54. Koefisien konveksi (h) = W/m²K
55. Laju kalor konveksi (I) = Watt = J/s
56. Koefisien konduktivitas termal (k) = W/mK
Alat Ukur Besaran Turunan
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan besaran turunan, berikut ini terdapat beberapa alat ukur untuk besaran turunan adalah:
1. Dinamometer
Dinamometer merupakan alat yang khusus digunakan untuk menghitung besar kecilnya gaya pada sebuah objek. Untuk penggunaannya, alat ukur besaran turunan ini diperlukan gaya pegas.
2. Ohm Meter
Ohm meter adalah alat ukur yang memiliki fungsi untuk menghitung suatu hambatan listrik yang terdapat pada objek tertentu.
3. Barometer
Alat kali ini merupakan salah satu alat yang pada umumnya digunakan untuk menghitung tekanan udara. Pada umumnya, alat ukur ini digunakan untuk memperkirakan cuaca.
4. Kalorimeter
Kalorimeter merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk percobaan reaksi kimia. Pada umumnya, alat ini digunakan untuk mengukur kalor.
5. Speedometer
Speedometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung kecepatan. Alat ini sering digunakan pada kendaraan otomotif seperti motor, mobil, dan lain-lain.
6. Hygrometer
Hygrometer adalah alat ukur besaran turunan yang berfungsi untuk menghitung kelembapan udara pada sebuah ruangan.
Advertisement