Liputan6.com, Jakarta Ya'juj dan Ma'juj merupakan salah satu kata yang kerap muncul dalam surat Al-Qur’an. Bahkan kata tersebut sering didengar dalam kajian yang membahas hari pembalasan nanti. Lantas siapakah Ya'juj dan Ma'juj?
Ya'juj dan Ma'juj adalah kaum perusak yang membuat kerusakan di alam semesta menjelang datangnya hari akhir. Munculnya Ya'juj dan Ma'juj merupakan salah tanda besar hari kiamat. Hal ini dijelaskan dengan detail dalam potongan surat Al Kahfi ayat 94.
Ya'juj dan Ma'juj merupakan dua kaum yang memiliki sifat sangat keras, kasar, biadab, sombong, gigih, senang berperang, merampok, membunuh, merusak, memperkosa korbannya dan mereka tidak menyukai umat (bangsa) selain mereka sendiri.
Advertisement
Untuk lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai Ya'juj dan Ma'juj dalam Al-Qur’an yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/2/2023).
Mengenal Ya'juj dan Ma'juj
Ya'juj dan Ma'juj adalah dua kaum yang akan muncul di akhir zaman. Kedua kaum ini akan merusak dan menghancurkan kehidupan di muka bumi, dan mereka akan berperang melawan Isa beserta pasukannya di bukit Tursina. Munculnya Ya'juj dan Ma'juj merupakan salah satu tanda hari kiamat. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam potongan surat Al Kahfi ayat 94-95, berbunyi:
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا
Artinya: “Mereka berkata: ‘Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulkarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.’” (QS. Al-Kahfi: 94 – 95).
Secara etimologi, Ya'juj dan Ma'juj berasal dari bahasa Arab. Ya'juj yang berakar kata "ujaaj" yang berarti mengering kemudian mengeras, dan satu lagi dari kata "al ajj" yang artinya ketika musuh datang dengan cepat sekali, sedangkan Ma`juj berasal dari kata "maaja" yang berarti goncang atau kerusakan.
Advertisement
Wujud dari Ya'juj dan Ma'juj
Dikutip dari buku yang berjudul An Islamic View of Gog and Magog in the Modern World (2021) karya Imran Hosein, menjelaskan bahwa Ya'juj dan Ma'juj adalah manusia biasa keturunan Nabi Adam. Bukan makhluk jadi-jadian seperti monster, jin, dan lain-lain. Itu didasar kannya pada hadis Nabi yang berbunyi:
“Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj adalah dari keturunan Adam.” (Kanzul Ummal, hadis nomor 2158).
Penggambaran kisah Ya'juj dan Ma'juj sebagai kaum perusak, penghabis segala sesuatu dan makhluk yang bengis di muka bumi, bertubuh pendek, bertelinga lebar, dan berparas buruk adalah sebuah israiliyat yakni ilustrasi yang digambarkan oleh sejarah bani Israil.
Awal Mula Penemuan Kaum Ya'juj dan Ma'juj
Kisah penemuan kaum Ya'juj dan Ma'juj di jelaskan dalam surat Al-Kahf ayat 83 hingga 101 dan surah Al-Anbiya ayat 96-97, yang mana orang pertama bertemu mereka adalah Raja Dzul Qarnain. Dalam sebuah perjalanan menuju ke barat dan ke timur di antara dua gunung, Raja Dzul Qarnain menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya.
Kaum tersebut mengadu kepada Raja Dzul Qarnain atas bahaya yang menimpa kaum tersebut. Dikatakan bahwa bahaya tersebut karena adanya kaum Ya'juj dan Ma'juj. Karena kejahatan dan kekejaman kaum Ya'juj dan Ma'juj, mereka yang tertindas meminta kepada Raja Dzul Qarnain untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka. Akhirnya, Raja Dzul Qarnain memenuhi permintaan mereka.
Maka, dikumpulkanlah segala hasil tambang para penduduk bukit. Dzul Qarnain kemudian menggali tanah lalu membangun fondasi yang kokoh dari besi. Setelah itu, besi tersebut dipanaskan, lalu dilebur dengan cairan tembaga yang mendidih. Maka, jadilah dinding benteng yang amat kokoh yang mengurung Ya'juj dan Ma'juj di tempat tinggalnya.
Melihatnya, penduduk bukit bersuka cita, mereka pun berterima kasih pada Dzul Qarnain. Namun, dengan rendah hati, Dzul Qarnain bersyukur kepada Allah SWT dengan berkata:
"Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh dan janji Tuhanku itu adalah benar," ujar Dzul Qarnain.
Sementara itu dari balik gunung, Ya'juj dan Ma'juj berusaha menembus dinding tersebut. Namun, tak satu pun dari mereka yang berhasil memanjatnya ataupun melubanginya hingga kini. Dikisahkan bahwa setiap hari sejak Dzul Qarnain membangun dinding ribuan abad silam, pemimpin mereka selalu mengerahkan rakyatnya untuk memanjat dinding tersebut. Namun, tak pernah membuahkan hasil meski dilakukan setiap hari hingga kini.
Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj dari tempat mereka merupakan salah satu tanda datangnya hari kiamat. Sebagaimana ucapan Dzul Qarnain, jika Allah berkehendak maka amat mudah dinding tersebut hancur. Dengan upaya perobohan dinding tiap hari oleh Ya'juj dan Ma'juj, mereka akan berhasil menembusnya saat menjelang hari akhir.
Saat mereka keluar dari sana, jumlah mereka amat banyak. Mereka turun gunung bagaikan air bah. Tak ada yang mereka lewati, kecuali akan hancur lebur. Setiap tanaman dirusak, setiap jiwa akan dibunuh.
Advertisement