Sukses

20 Sifat Mustahil Allah dan Dalilnya Menurut Al-Qur’an Hadis

Sifat mustahil Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Sifat mustahil Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam. Ini karena sifat mustahil Allah pada dasarnya bertentangan dengan keesaan, keagungan, dan kebesaran-Nya.

Totalnya ada dua puluh sifat mustahil Allah yang perlu diketahui. Dalam buku berjudul Asmaul Husna & 20 Sifat Allah (2004) oleh H.F. Rahadian, sifat mustahil Allah yang dimaksudkan adalah Adam, Hudus, Fana, hingga Kaunuhu abkama.

Adanya sifat mutahil Allah ini penting dipahami umat muslim, tujuannya untuk menghindari kesalahpahaman atau kepercayaan yang keliru tentang Allah. Dalam buku berjudul Pintar Agama Islam (2013) oleh Suprihadi, seorang muslim yang beriman pada sifat wajib dan mustahil bagi Allah disebut orang-orang mukmin.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang sifat mustahil Allah dan dalilnya menurut Al-Qur’an hadis, Rabu (15/2/2023).

2 dari 3 halaman

Sifat Mustahil Allah dan Dalilnya Menurut Al-Qur’an Hadis

1. Adam

Artinya sifat mustahil Allah tidak ada. Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa Allah Maha Suci dan Maha Tinggi di atas segala sesuatu dan memiliki sifat-sifat yang tidak dapat dibandingkan dengan makhluk-Nya.

"Dan bagi Allah segala sifat yang baik; maka serulah Dia dengan sifat-sifat itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut-nyebut (nama)-Nya; mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf: 180)

2. Hudus

Artinya sifat mustahil Allah ada yang mendahului sebelum Allah SWT hadir. Allah tidak mungkin baru muncul atau diciptakan kembali setelah sebelumnya tidak ada.

"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas: 1-4)

3. Fana

Artinya sifat mustahil Allah musnah, di mana Allah tidak mungkin binasa atau lenyap. Konsep keberadaan Allah yang kekal dan tidak terbatas oleh waktu, ruang, atau dimensi apa pun, ini dasar dari keyakinan Muslim tentang sifat-sifat Allah.

Allah dianggap sebagai sumber keberadaan dan kesejahteraan bagi alam semesta, dan keyakinan ini tercermin dalam banyak ayat dalam Al-Quran.

"Dan janganlah kamu berdoa kepada Allah dengan menyembah selain-Nya, tidak ada tuhan (yang hak) kecuali Dia. Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya. Kepunyaan-Nya-lah keputusan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS. Al-Qasas: 88)

4. Mumatsalatu lil hawaditsi

Artinya sifat mustahil Allah ada yang menyamai dengan makhluk lainnya. Allah SWT adalah zat yang mutlak, maha kuasa, maha tahu, dan maha sempurna, sementara manusia dan makhluk hidup lainnya adalah makhluk yang lemah, terbatas, dan tidak sempurna.

"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)

5. Ta’adud

Artinya sifat mustahil Allah berbilang. Ini sifat yang menunjukkan bahwa Allah SWT tidak dapat dibatasi atau dihitung dalam jumlah atau kuantitas. Artinya, Allah tidak dapat dihitung atau dibatasi dengan angka atau bilangan tertentu.

"Dan tiada satu-tetap yang dapat mengetahui tentan Allah kecuali Dia sendiri, dan apabila datang hari kiamat, Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah mengetahui segala sesuatu dengan seksama." (QS. Al-Anaam: 103)

6. Ajzun

Artinya sifat mustahil Allah lemah. Ini sifat yang menunjukkan bahwa Allah tidak lemah. Artinya, Allah tidak dapat menjadi lemah atau tidak berdaya dalam mengatur dan menjalankan alam semesta serta urusan makhluk-Nya.

"Janganlah kamu merendahkan doa-doa dan permintaanmu kepada Allah. Allah tidak akan memandang kepadamu karena banyaknya permintaanmu atau merendahkanmu karena sedikitnya permintaanmu. Allah Maha Mulia, dan Dia tidak lemah untuk memberikan apa yang kamu butuhkan." (HR. Muslim)

7. Ihtiyaju lighairihi

Artinya sifat mustahil Allah memerlukan yang lain. Ini sifat yang menunjukkan bahwa Allah tidak membutuhkan siapapun selain dari diri-Nya sendiri. Artinya, Allah tidak membutuhkan bantuan, perlindungan, atau dukungan dari makhluk-Nya.

"Dan mereka menghadapkan kepada Allah apa yang mereka tidak mampu menghadapkan kepada-Nya, dan berkata: "Ini adalah syafaat-syafaat (pemberi syafaat) kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diberitahukan-Nya kepada makhluk-Nya?" Katakanlah: "Milik Allah-lah syafaat semuanya; kepunyaan-Nya juga kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan."" (QS. Al-Anaam: 133)

8. Karahah

Artinya sifat mustahil Allah terpaksa. Berupa sifat yang menunjukkan Allah tidak memiliki sifat kebencian atau tidak menyukai sesuatu tanpa alasan yang jelas. Artinya, segala yang Allah ciptakan memiliki hikmah dan kebijakan yang sempurna, bahkan jika kadangkala terdapat hal-hal yang sulit dipahami oleh manusia.

"Dan janganlah kamu mengeluarkan hartamu dengan cara yang sia-sia, dan janganlah kamu memberikan dengan menyertakan celaan dan permusuhan. Dan berbuatlah baik, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah: 195)

9. Jahlun

Artinya sifat mustahil Allah bodoh. Ini sifat yang menunjukkan bahwa Allah tidak bodoh atau tidak mengetahui segala sesuatu. Artinya, Allah adalah Sang Pencipta yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, yang mengetahui segala hal, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.

"Dialah yang menciptakan untukmu apa yang ada di bumi seluruhnya, kemudian Dia beralih kepada langit, lalu Dia menyempurnakan tujuh langit itu. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 29)

10. Mautun

Artinya sifat mustahil Allah mati. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak mati. Artinya, Allah adalah Sang Pencipta yang Maha Kekal dan Maha Abadi, yang tidak terbatas oleh waktu dan ruang.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan apa-apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)

3 dari 3 halaman

Sifat Mustahil Allah dan Dalilnya Menurut Al-Qur’an Hadis

11. Shamamun

Artinya sifat mustahil Allah tuli. Allah SWT dijelaskan sebagai Maha Mendengar dalam Al-Quran dan oleh karena itu mustahil baginya untuk tuli.

“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. Asy Syura: 11)

12. Ama

Artinya sifat mustahil Allah buta. Allah SWT dijelaskan sebagai Maha Melihat dalam Al-Quran dan oleh karena itu mustahil baginya untuk buta.

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujurat: 18)

13. Bakamun

Artinya sifat mustahil Allah bisu.

“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An-Nisa: 64)

14. Kaunuhu ‘ajiyan

Artinya sifat mustahil Allah zat yang lemah, lupa atau tidak ingat. Allah SWT dijelaskan sebagai Maha Mengingat dalam Al-Quran dan oleh karena itu mustahil baginya untuk lupa.

"Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu lahirkan" (QS. Al-Mulk: 4).

"Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Dia Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (QS. An-Nisa': 126).

15. Kaunuhu karihan

Artinya sifat mustahil Allah zat yang terpaksa atau tidak suka. Allah SWT dijelaskan sebagai Maha Suka dalam Al-Quran dan oleh karena itu mustahil baginya untuk terpaksa atau tidak suka.

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

16. Kaunuhu jahilan

Artinya sifat mustahil Allah zat yang bodoh. Allah SWT dijelaskan sebagai Maha Mengetahui dalam Al-Quran dan oleh karena itu mustahil baginya untuk tidak tahu atau tidak berilmu.

“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 176)

17. Mayyitan

Artinya sifat mustahil Allah zat yang mati. Allah SWT dijelaskan sebagai Maha Hidup dalam Al-Quran dan oleh karena itu mustahil baginya untuk mati atau tidak hidup.

“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqan ayat 58)

18. Kaunuhu ashamma

Artinya sifat mustahil Allah zat yang tidak dapat mendengar, tidak hadir, atau tidak ada. Allah SWT dijelaskan sebagai Maha Hadir dalam Al-Quran dan oleh karena itu mustahil baginya untuk tidak hadir atau tidak ada.

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256)

19. Kaunuhu ‘ama

Artinya sifat mustahil Allah zat yang tidak bisa melihat. Dalam Al-Qur’an Allah digambarkan sebagai Maha Melihat (Al-Bashiir), yang menunjukkan bahwa Allah SWT selalu hadir dan tidak pernah tidak ada, serta memiliki pengetahuan yang sempurna, termasuk pengetahuan tentang apa yang terlihat dan tersembunyi.

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujurat: 18)

20. Kaunuhu abkama

Artinya sifat mustahil Allah zat yang tidak bisa berbicara. Allah SWT dijelaskan sebagai Maha Berbicara dalam Al-Quran dan oleh karena itu mustahil baginya untuk tuli bisu atau tidak dapat berbicara.

“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An-Nisa: 164)