Sukses

12 Tahapan Hari Kiamat, Lengkap dengan Penjelasan dan Dalil-dalilnya

Penjelasan tahapan hari kiamat, beserta dengan dalil-dalilnya berdasarkan Al Quran dan Hadist.

Liputan6.com, Jakarta Tahapan hari akhir dalam Islam, merupakan tahapan peristiwa yang pasti akan dialami oleh semua makhluk hidup didunia ini. Dalam Islam, hari kiamat diartikan sebagai kehancuran seluruh alam semesta, yang ditandai dengan gangguan sistem alam semesta, dimana semuanya terbalik dan semua yang mati akan bankit kembali.

Tahapan hari kiamat yang pertama adalah fase kehidupan di akhirat, dimana tahapan hari kiamat ini akan dilanjutkan dengan beberapa peristiwa seperti Pengumpulan, Perhitungan, Timbangan, hingga Surga dan Neraka, peristiwa ini akan berlangsung dengan kehancuran dan kebangkitan yang terangkum dalam tahapan Hari Kiamat. 

Tahapan hari kiamat ini telah banyak dibahas dan diterangkan dalam Al Quran dan hadist, melalui ayat-ayat Al-Qur'an, kita mendapatkan gambaran yang mendetail tentang tahapan Hari Kiamat. Tahapan hari kiamat diawali masa yang dimulai dengan kiamat kecil atau kematian dan berlangsung hingga Kiamat besar.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (16/2/2023). Penjelasan tahapan hari kiamat, beserta dengan dalil-dalilnya berdasarkan Al Quran dan Hadist.

2 dari 5 halaman

Tahapan Hari Kiamat dalam Islam

1. Kehidupan Kuburan atau Barzakh

Tahap hari kiamat yang pertama adalah tahap dari kematian manusia di dunia sampai mereka dibangkitkan setelah kiamat disebut kehidupan kubur. Kehidupan ini disebut juga “kehidupan barzakh atau dunia barzakh” karena mengungkapkan masa peralihan antara dunia dan akhirat. Barzakh berarti kelemahan, penghalang, atau tirai antara dua hal.

Tidak perlu memasukkan jenazah seseorang ke dalam kubur untuk menjalani kehidupan di dalam kubur. Apakah orang mati dimasukkan ke dalam kubur atau tubuhnya dimakan binatang buas atau dimakan ikan di laut atau dibakar menjadi abu, kehidupannya di kuburan dimulai. 

Surat ‘Abasa Ayat 21

ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقْبَرَهُۥ

Artinya: Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,

Surat ‘Abasa Ayat 22

ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنشَرَهُۥ

Artinya: Kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

Nabi kita Hazrat Muhammad SAW juga menggambarkan kehidupan di kuburan sebagai "perhentian pertama akhirat" dalam sebuah hadits . (Tirmidzi, Zuhd, 5). Dalam hadits lain, nabi kita Hazrat Muhammad (SAW) mengatakan: "Kuburan adalah taman dari taman surga atau lubang dari lubang Neraka" , (Tirmizi, Qiyama, 26). 

Hadits ini menyatakan bahwa akan ada siksaan atau pahala dalam kehidupan di alam kubur.  

 

2. Terompet

Terompet adalah alat yang ditiup oleh malaikat Hazrat Israfel untuk memulai kiamat dan setelah kiamat untuk membangkitkan manusia dan mengumpulkan mereka di tempat berkumpul. Menurut apa yang dikatakan ayat-ayat Al-Qur'an kepada kita Hazrat Israfil akan meniup sangkakala dua kali. 

Pada tiupan pertama segala yang ada di bumi dan di langit, kecuali yang Allah kehendaki, akan terguncang karena takut dan mati dan kiamat akan terjadi. Dengan tiupan kedua, semuanya akan dibangkitkan dan akan berlari menuju Tuhannya untuk berkumpul di tempat berkumpul. Mari kita berikan salah satu ayat ini sebagai contoh:

Surat Yasin Ayat 51

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

Artinya: Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.

 

3. Qiyama (Kiamat)

Qiyama memiliki dua arti: yang pertama adalah kehancuran tatanan di alam semesta, segalanya terbalik, kehancuran segalanya dan akhir dunia. Yang kedua adalah kebangkitan orang mati dan perjalanan mereka menuju tempat berkumpul. Qiyama dalam pengertian pertama akan dimulai dengan peniupan terompet pertama oleh Hazrat Israfel, dalam pengertian kedua dengan peniupan kedua. 

Jadi qiyama adalah peristiwa yang sangat penting yang melibatkan kematian semua manusia dan kebangkitan mereka. Ayat-ayat Alquran menginformasikan kepada kita tentang hal itu. Allah menyatakan yang berikut dalam salah satu ayat tentang qiyama:

Surat al-Hajj 1-2

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌ

Artinya: 1. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ

Artinya: 2. (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.

3 dari 5 halaman

Tahapan Hari Kiamat dalam Islam

4. Kebangkitan setelah kematian

Al-Quran menerangkan bahwa kebangkitan mungkin terjadi. Dikenal juga dengan nama Yaumul ba’ats, hari kebangkitan adalah bagian dari kehidupan setelah mati. Dalam Agama Islam, kehidupan selanjutnya akan dijalani setelah malaikat Israfil meniupkan sangkakala yang pertama, dan semua makhluk akan binasa. Kemudian, ia akan meniupkan untuk yang kedua kalinya, sehingga semua makhluk akan hidup kembali tanpa terkecuali. 

Pada saat itu, manusia dibangkitkan dari alam kubur atau alam barzakh. Ruh-ruh yang bangkit ini akan bersatu kembali dengan jasadnya, dan akan dikumpulkan di tempat luas bernama Padang Mahsyar.

Surat Al-Ahqaf Ayat 33

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَلَمْ يَعْىَ بِخَلْقِهِنَّ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحْۦِىَ ٱلْمَوْتَىٰ ۚ بَلَىٰٓ إِنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

5. Berkumpul setelah Kebangkitan

Tahap hari kiamat yang selanjutnya adalah berkumpulnya manusia ke tempat berkumpulnya setelah kebangkitan untuk hisab dan mempertemukan mereka. Tempat berkumpulnya manusia disebut Tempat Berkumpul. Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an tentang berkumpul. Berikut ayat-ayat yang menerangkannya. 

Surat Saba Ayat 40

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ أَهَٰٓؤُلَآءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا۟ يَعْبُدُونَ

Artinya: Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?".

Dinyatakan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW bahwa tempat berkumpul akan menjadi tempat datar yang mulus, laki-laki akan dikirim ke tempat berkumpul dalam keadaan telanjang, bertelanjang kaki, tidak bersunat dan tidak bercela; sementara manusia menunggu di tempat berkumpul, matahari akan mendekat dan mereka akan berkeringat, pada hari itu manusia akan dikirim ke tempat berkumpul dalam tiga kelompok; berjalan kaki, mengendarai dan merangkak menghadap ke bawah. (Bukhari, Riqaq, 44-45.)

 

6. Yaumul Hisab

Dalam tahap yaumul hisab, setiap orang akan menerima Buku Amal, di mana dicatat perbuatan baik dan buruk yang dilakukan manusia di dunia, akan diberikan kepada manusia di tempat berkumpul untuk perhitungan. Yaumul hisab adalah peristiwa di mana manusia satu per satu akan dipanggil dan diperlihatkan segala amal perbuatan mereka selama di dunia.

Kitab Amal akan diberikan kepada penghuni surga dari sisi kanan dan penghuni neraka dari sisi kiri atau dari belakang. Menerima Kitab dari sisi kanan menandakan kabar gembira bahwa hisab akan mudah dan menerimanya dari sisi kiri menandakan hisab yang sulit.

Surat Al-Kahfi Ayat 49

وَوُضِعَ ٱلْكِتَٰبُ فَتَرَى ٱلْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَٰوَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا ٱلْكِتَٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّآ أَحْصَىٰهَا ۚ وَوَجَدُوا۟ مَا عَمِلُوا۟ حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

Artinya: Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".

4 dari 5 halaman

Tahapan Hari Kiamat dalam Islam

7. Perhitungan

Setelah manusia menerima kitab-kitabnya di akhirat, Allah akan mulai membuat perhitungan sesuai dengan catatan-catatan dalam kitab-kitab itu, tidak ada seorang pun yang diperlakukan tidak adil. Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an yang berkaitan dengan masalah ini. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Surat Al-Mu’min Ayat 17

ٱلْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ ٱلْيَوْمَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ

Artinya: Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.

Nabi Muhammad SAW juga menerangkan bahwa manusia pasti akan ditanya tentang lima hal berikut pada hari kiamat:

a. Di mana mereka menghabiskan hidup mereka,

b. Di mana mereka menghabiskan masa mudanya,

c. Di mana mereka mendapatkan properti mereka,

d. Di mana mereka membelanjakan hartanya,

e. Apakah mereka menerapkan apa yang mereka ketahui atau tidak.

 

8. Mizan

Mizan, yang artinya timbangan dan timbangan, adalah ukuran keadilan Tuhan yang menimbang amal perbuatan setiap orang di akhirat mengikuti hisab. Namun, sifat aslinya dan bagian dalamnya tidak bisa diketahui oleh laki-laki. Itu tidak menyerupai timbangan atau alat pengukur atau penimbangan lainnya di dunia. 

Setelah ditimbang amalnya, mereka yang amal baiknya lebih berat dari amal buruknya akan mencapai keselamatan dan mereka yang amal baiknya lebih ringan akan masuk Neraka dan menderita siksaan di sana. Orang-orang mukmin yang masuk Neraka akan dikeluarkan dari Neraka dan dikirim ke Surga setelah mereka menjalani hukuman yang memperhitungkan kesalahan mereka. 

Surat Al-Anbiya Ayat 47

وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ

Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.

 

9. Sirat

Sirat digunakan untuk mengartikan jembatan atau jalan yang melintasi Neraka. Setiap orang, baik yang beriman maupun yang tidak beriman, akan melintasi jembatan ini. Jembatan yang membentang dari Neraka ke Surga ini sebenarnya adalah jembatan yang dibangun manusia selama hidupnya di dunia dengan iman dan amal saleh. Perbuatan manusia di dunia ini datang sebagai jembatan di depannya di akhirat. 

Disebutkan dalam hadits Nabi SAW bahwa sesuai dengan perbuatan mereka sebagian orang mukmin akan melintasinya seperti kilat, sebagian seperti angin, dan sebagian merayap, bahwa semua orang kafir dan sebagian mukmin yang dosanya tidak terhapuskan. diampuni akan dilempar ke Neraka. Mereka yang melintasi Shirat akan masuk surga. (Bukhari, Riqaq, 52.)

5 dari 5 halaman

Tahapan Hari Kiamat dalam Islam

10. Api Penyucian (Araf)

Araf adalah nama yang diberikan untuk kastil dan menara tinggi yang memisahkan Surga dan Neraka. Dengan kata lain, Araf adalah zona penyangga antara Surga dan Neraka, yang memisahkan keduanya. Ada beberapa perselisihan tentang siapa yang akan menjadi orang Araf, berikut ini dinyatakan dalam ayat Al-Qur'an tentang orang-orang Araf::

Surat Al-A’raf Ayat 46

وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌ ۚ وَعَلَى ٱلْأَعْرَافِ رِجَالٌ يَعْرِفُونَ كُلًّۢا بِسِيمَىٰهُمْ ۚ وَنَادَوْا۟ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ أَن سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ ۚ لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ

Artinya: Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salamun 'alaikum". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).

Namun, Araf bukanlah tempat tinggal tetap. Setelah membuat orang-orang Araf menunggu di sana untuk sementara waktu, Allah akan membuat keputusan untuk mereka dan mengirim mereka ke surga dengan restunya.

 

11. Neraka

Neraka adalah tempat siksaan dimana orang kafir akan tinggal terus menerus dan dimana orang beriman berdosa akan dihukum dan tinggal sementara sesuai dengan dosanya. Ketika kita melihat semua ayat tentang Neraka dalam Al-Qur'an, kita memahami makna berikut ini secara singkat: Meskipun hukuman api merupakan hukuman utama di neraka, itu adalah tempat hukuman yang luas di mana, semua jenis penderitaan, rasa sakit, siksaan yang mempengaruhi semua perasaan manusia hadir.

Surat Al-Kahfi Ayat 29

وَقُلِ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَن شَآءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلظَّٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا۟ يُغَاثُوا۟ بِمَآءٍ كَٱلْمُهْلِ يَشْوِى ٱلْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا

Artinya: Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

 

12. Surga

Surga adalah suatu tempat di akhirat yang dihiasi dengan berbagai nikmat dan di dalamnya orang beriman akan hidup abadi. Ketika kita mempelajari Al-Qur'an, kita melihat bahwa Al-Qur'an menggambarkan surga dan penduduk surga sebagai berikut:

Surga adalah suatu tempat yang luasnya seluas langit dan bumi; dan tempat di mana tidak ada panas yang berlebihan maupun dingin yang berlebihan. Ada sungai air bersih, sungai susu murni dan madu murni, mata air segar dengan aroma jahe dan minuman yang meninggalkan aroma kesturi setelah diminum. 

Surga dan kehidupan di sana adalah abadi dan penghuni surga akan tinggal disana selamanya. Apa yang membuat Firdaus Firdaus dan apa yang membuat kehidupan di sana berharga adalah fakta bahwa itu abadi dan abadi. Jika surga bersifat sementara dan fana seperti dunia ini dan jika ada kematian di sana, itu tidak akan memiliki nilai apapun meskipun semua keindahan dan berkahnya bermanfaat.

Surat Al-Baqarah Ayat 25

وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Artinya: Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.