Liputan6.com, Jakarta Cerita dongen bisa menjadi sarana pengantar tidur yang baik untuk anak-anak. Selain dapat menjadi cerita yang mengantarkan anak untuk tidur, dongen juga dipercaya dapat menjadi metode internalisasi nilai-nilai moral. Lalu apakah yang dimaksud dengan dongeng?
Secara sederhana dongen dapat dipahami sebagai sebuah cerita yang biasanya bersifat fiktif dan disebarkan secara lisan dari generasi ke generasi. Namun dalam perkembangannya, kini banyak dongen telah terdokumentasikan dalam bentuk buku cerita anak atau buku cerita bergambar.
Apakah yang dimaksud dengan dongen dapat dilihat dari cerita dalam dongeng tersebut. Umumnya, cerita dongeng bersifat fantasi. Selain itu, cerita dongen juga seputar mitologi, legenda, fabel, dan sebagainya.
Advertisement
Selain dapat dilihat dari bagaimana ceritanya, apakah yang dimaksud dengan dongeng biasanya selain menghibur, tapi juga memiliki unsur pendidikan di dalamnya. Untuk memahami apakah yang dimaksud dengan dongen lebih dalam, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (16/2/2023).
Apakah yang dimaksud dengan dongeng?
Apakah yang dimaksud dengan dongeng dapat dipahami sebagai salah satu jenis karya sastra lama yang berisi cerita luar biasa dan penuh khayalan, yang tersebar secara lisan dari generasi ke generasi.
Pengertian lain menyebutkan bahwa dongen adalah cerita tradisional yang diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi dimana tujuannya untuk menghibur dan mengajarkan nilai-nilai moral.
Cerita dongeng sering digunakan untuk membantu anak-anak belajar berimajinasi serta membentuk dan membangun karakter mereka. Di samping itu, meski kebanyakan berupa fiksi, namun ada pula dongen yang terinspirasi dari kejadian di dunia nyata.
Meski awalnya dongen hanya disebarkan secara lisan dari generasi ke generasi setelahnya, namun sekarang banyak dongeng yang sudah didokumentasikan dalam bentuk bucu cerita maupun buku cerita bergambar.
Apakah yang dimaksud dengan dongeng? Dongeng adalah cerita yang memiliki sejumlah karakteristik yang membedakan dengan cerita lainnya. Adapun ciri-ciri dongen antara lain adalah sebagai berikut:
a. alur yang sangat sederhana.
b. cerita dongeng biasanya singkat dan bergerak cepat.
c. karakter tokoh dalam cerita dongeng biasanya tidak tersampaikan secara rinci.
d. dongeng biasanya disampaikan secara lisan sebagai hiburan atau cerita pengantar tidur.
e. pada umumnya dongeng mengandung pesan moral kepada pendengar/pembacanya.
Advertisement
Unsur-Unsur Dongeng
Apakah yang dimaksud dengan dongeng dapat dipahami sebagai suatu cerita yang disampaikan secara lisan secara turun-temurun, dan berisik tentang cerita yang sederhana, menghibur, dan memberikan pesan moral. Dalam dongen juga terdapat unsur-unsur yang menjadi satu kesatuan sehingga menjadi suatu cerita yang utuh. Adapun unsur-unsur dongen antara lain adalah sebagai berikut:
1. Latar
Setting dalam dongeng adalah tempat dan waktu di mana cerita berlangsung. Setting dapat menjadi bagian penting dari cerita, karena dapat membantu membentuk suasana dan menggambarkan karakteristik tokoh. Setting dalam dongeng seringkali merupakan lokasi yang fantastis atau tidak nyata, seperti hutan ajaib, dunia bawah tanah, atau kerajaan di langit.
2. Penokohan
Penokohan dalam dongeng seringkali digambarkan secara sederhana dan mudah dikenali. Tokoh protagonis adalah tokoh utama, yang melakukan perjalanan atau mengalami perubahan dalam cerita. Tokoh antagonis adalah tokoh yang melakukan perbuatan jahat, atau menghalangi tokoh protagonis dalam mencapai tujuannya. Sedangkan, tokoh pendukung adalah tokoh yang membantu atau mendukung tokoh utama.
3. Alur
Alur dalam dongeng adalah jalan cerita, yang diikuti oleh tokoh utama dalam mencapai tujuannya. Plot biasanya terdiri dari tiga bagian diantaranya pengenalan, konflik, dan penyelesaian. Pengenalan menggambarkan latar belakang cerita, dan mengenalkan tokoh-tokoh utama. Konflik adalah masalah yang harus dipecahkan oleh tokoh utama dalam cerita. Sedangkan penyelesaian adalah bagian di mana konflik dipecahkan dan tokoh utama mencapai tujuannya.
4. Konflik
Konflik dalam dongeng adalah masalah yang dihadapi oleh tokoh utama dalam mencapai tujuannya. Konflik dapat berupa konflik internal (dalam diri tokoh utama), atau konflik eksternal (dengan tokoh lain atau dengan situasi). Konflik dalam dongeng seringkali dipecahkan dengan cara yang tidak biasa atau tidak terduga.
5. Amanat
Amanat adalah pelajaran atau nilai-nilai positif, yang dapat dipetik dari cerita dongeng. Pesan moral dalam dongeng dapat membantu pembaca atau pendengar untuk memahami nilai-nilai positif, seperti kesabaran, keberanian, kerja keras, dan persahabatan.
Macam-Macam Dongeng
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, apakah yang dimaksud dengan dongen adalah bentuk karya sastra yang bisa menceritakan apa saja, dari berbagai topik dan tempa dengan cara yang sederhana. Berdasarkan isi ceritanya, dongen dapat dibedakan dalam beberapa kategori antara lain sebagai berikut:
1. Legenda
Macam dongeng yang pertama yaitu legenda. Legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Legenda sendiri bercerita tentang asal-usul terbentuknya suatu tempat, seperti asal-usul terjadinya Danau Toba atau Gunung Tangkuban Perahu. Biasanya, rakyat di daerah tersebut menganggap cerita legenda itu benar-benar terjadi.
Sebagian juga berkeyakinan bahwa tempat kejadian yang dikisahkan dirasa sesuai, sehingga tempatnya dianggap suci dan sakral. Kemudian, cerita legenda itu akan diceritakan kembali turun-temurun hingga menjadi cerita yang sekarang ini kita ketahui.
2. Fabel
Macam dongeng berikutnya adalah fabel. Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang mempunyai kehidupan seperti manusia sehingga seperti nyata. Bahkan, di dalam fabel juga ada konflik antara hewan yang menjadi tokoh utama dengan hewan lain yang ada di dalam cerita.
Fabel menjadi jenis dongeng yang sangat digemari oleh anak-anak. Alasannya tidak lain karena menampilkan binatang sebagai tokoh utama, tentunya membuat anak lebih tertarik dengan jalan cerita fabel. Adapun yang termasuk fabel yaitu Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang.
3. Parabel
Parabel merupakan macam dongeng yang kisah ceritanya mengandung nilai-nilai pendidikan, baik pendidikan moral, agama, atau nilai pendidikan lainnya yang disampaikan secara tersirat. Contoh parabel yang terkenal adalah Malin kundang dan Kabayan. Jenis dongeng yang satu ini terbilang lentur, dan setiap orang dapat membuatnya. Namun parabel cenderung lebih sering ditujukan kepada anak-anak sebagai pengantar pesan edukasi.
4. Sage
Sage menjadi salah satu dari beberapa macam dongeng yang tak kalah populer. Sage sendiri adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Cerita sage diceritakan dari mulut ke mulut secara turun menurun. Namun, biasanya cerita sage akan mendapatkan alur cerita yang bersifat khayal. Adapun contoh dari cerita sage seperti Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang dan lain sebagainya.
5. Hikayat
Hikayat adalah jenis cerita rekaan dalam sastra Melayu lama yang menggambarkan keagungan dan kepahlawanan. Umumnya mengisahkan mengenai kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian dan juga mukjizat dari tokoh utama. Sebuah hikayat itu dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau pun juga untuk membangkitkan semangat juang.
Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang memiliki bentuk prosa yang di dalamnya mengisahkan mengenai kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau pun juga orang-orang ternama dengan segala kegagahan, kehebatan, kesaktian ataupun juga kepahlawanannya. Selain dari itu, dalam hikayat juga diceritakan mengenai kekuatan, mukjizat dan semua tentang keanehannya. Adapun contoh hikayat yaitu seperti Hikayat Hang Tuah.
6. Mite atau Mitos
Mite atau mitos merupakan macam dongeng yang berhubungan dengan makhluk halus seperti jin, setan, atau dewa-dewi serta dipercaya benar terjadi oleh yang menganutnya. Mitos muncul sebagai catatan kejadian sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan. Dahulu, mitos ini menjadi jawaban bagi banyak pertanyaan manusia terkait dengan fenomena alam yang terjadi. Meskipun terdengar sangat tidak masuk akal oleh masyarakat modern, nyatanya masih ada beberapa kalangan yang percaya terhadap jenis dongeng tersebut. Adapun mitos yang sangat terkenal hingga saat ini seperti Joko Tarub, Nyi Roro Kidul, dan masih banyak lainnya.
7. Dongeng Jenaka
Dongeng jenaka merupakan bagian cerita rakyat yang berunsur jenaka atau lucu sehingga dapat membangkitkan tawa. Dongeng jenaka termasuk ke dalam salah satu jenis karya sastra yang berupa kisah fiktif atau khayalan yang lebih mengutamakan unsur komedi atau kelucuan. Biasanya, dongeng jenaka mengangkat kisah tokoh-tokoh cerdik seperti Abu Nawas, atau tokoh yang tidak terlalu pintar, lucu, dan malas. Meski demikian, dongeng jenaka memiliki pesan moral yang dapat diambil hikmahnya dan di akhir cerita akan dipertegas dengan menjelaskan sikap tokoh yang patut ditiru maupun yang tidak patut ditiru.
Advertisement
Fungsi Dongeng
Secara umum, apakah yang dimaksud dengan dongeng dapat dipahami sebagai cerita yang menghibur. Namun jika dicermati lebih dalam, cerita dalam dongeng biasanya memiliki nilai-nilai yang bisa kita pelajari. Bakan, meski dongen umumnya merupakan cerita fiksi, namun nilai-nilai yang dimuat dalam cerita dongen bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, berikut adalah sejumlah fungsi dongeng, selain sebagai hiburan:
1. Mendidik
Dongeng memiliki fungsi mendidik dengan mengandung pesan moral, yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Pesan moral tersebut dapat membantu pembaca atau pendengar untuk memahami nilai-nilai positif, seperti kesabaran, keberanian, kerja keras, dan persahabatan.
2. Melestarikan Budaya
Dalam dongeng terdapat cerita-cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, dongeng juga berfungsi sebagai alat untuk melestarikan budaya dan tradisi. Melalui dongeng, cerita-cerita klasik yang diceritakan secara lisan dapat diabadikan dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
3. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas
Dongeng juga dapat membantu mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Cerita-cerita fantastis yang dipenuhi dengan makhluk ajaib dan tempat-tempat yang aneh, dapat membantu membuka pikiran dan memberikan inspirasi bagi pembaca atau pendengarnya.
4. Mengajarkan Bahasa dan Budaya
Dongeng juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengajarkan bahasa dan budaya, kepada orang yang belum menguasai bahasa atau budaya tertentu. Dongeng dalam bahasa asli atau terjemahan dapat membantu pembelajar bahasa, untuk mempelajari kata-kata dan tata bahasa yang lebih baik, sementara cerita-cerita yang mengandung nilai budaya dapat membantu orang untuk memahami nilai-nilai yang dipegang oleh budaya tersebut.
5. Mengajarkan Nilai dan Pelajaran Hidup
Salah satu fungsi utama dongeng adalah untuk mengajarkan nilai dan pelajaran hidup kepada pembaca atau pendengarnya. Cerita-cerita dongeng sering mengandung pesan moral, yang dapat membantu membentuk karakter dan nilai-nilai positif pada anak-anak. Contohnya, cerita Raja Midas mengajarkan bahwa kekayaan tidaklah segalanya, atau cerita si Kancil dan buaya yang mengajarkan bahwa kecerdikan dan kebijaksanaan dapat membantu mengalahkan kekuatan fisik yang lebih besar.
6. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Dongeng juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada pembaca atau pendengarnya. Cerita-cerita dongeng dapat membantu mengalihkan perhatian dari masalah sehari-hari, dan memberikan hiburan yang positif dan santai.