Liputan6.com, Jakarta Lailahaillallah al malikul haqqul mubin merupakan salah satu bacaan dzikir yang mampu melancarkan rezeki apabila dibaca rutin setiap pagi oleh umat Islam. Lantas apa arti dari lailahaillallah al malikul haqqul mubin?
Kalimat lailahaillallah al malikul haqqul mubin merupakan salah satu bacaan dzikir yang diajurkan untuk dibaca dan dilantunkan oleh umat Islam. Hal ini karena dalam kalimat tersebut ada pintu Ka’bah yang diriwayatkan mampu mendatangkan rezeki bagi orang yang membacanya.
Baca Juga
Pada umumnya, umat Islam melafadkan lailahaillallah al malikul haqqul mubin pada pagi hari setelah solat Subuh dan sebelum melakukan aktivitas. Selain sebagai memperlancar pintu rezeki, bacaan dzikir lailahaillallah al malikul haqqul mubin ini juga memiliki keutamaan lainnya.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai arti dan makna lailahaillallah al malikul haqqul mubin beserta keutamaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (18/2/2023).
Arti dan Makna Lailahaillallah Al Malikul Haqqul Mubin
Bacaan lailahaillallah al malikul haqqul mubin merupakan salah satu bacaan dzikir yang bisa anda lafadkan dan lantunkan setiap hari untuk meminta rezeki kepada Allah SWT. Begini arti dari bacaan dzikir tersebut:
Lailahaillallah al malikul haqqul mubin.
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang maha benar dan nyata”.
Bacaan dzikir ini dapat dibaca sebanyak 100 kali dan dianjurkan untuk dibaca pada pagi hari sebagai doa untuk memperlancar rezeki anda baik berupa materi maupun dalam bentuk lainnya. Zikir ini diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Dari Sayyidina Ali, beliau mendengar Rasulullah bersabda: "Aku mendengar Jibril berkata, 'Wahai Muhammad, siapapun umatmu yang mengucapkan kalimat 'Laa ilaaha illallah, al-malikul haqqul mubin' (Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang maha benar dan nyata) sebanyak 100 kali setiap hari, maka kalimat itu akan menjadi pelindungnya dari kefakiran, penghiburnya dari sepinya kubur, penyebab datangnya kekayaan dan pengetuk pintu surga." (HR. Ad-Dailimi).
Lebih baiknya lafad lailahaillallah al malikul haqqul mubin, dilatunkan di antara solat dua rakaat di waktu Subuh dan menjadi wirid seusai salat Subuh. Namun, ketika melakukan hal ini sering tidak tercapai, bisa juga diamalkan setelah matahari tergelincir atau seusai salah Dhuha.
Ketika kita terbiasa melantunkan dzikit setiap hari, maka Allah SWT akan melapangkan rezeki kepada kita semua. Rezeki yang Allah SWT berikan mencukupi rezeki lahir dan batin. Artinya selain mendapatkan rezeki harta mauoun benda, bacaan dzikir ini akan mempermudah seseorang yang cendering bebal menerima pelajaran atau mereka yang sulit mengubah kebiasaan buruk menjadi baik, khususnya yang masih belajar menuntut ilmu.
Advertisement
Keutamaan Lain yang Diperoleh saat Membaca Lailahaillallah Al Malikul Haqqul Mubin
Selain dilancarkan rezekinya, ada keutamaan lain yang didapatkan oleh umat Islam apabila membaca lailahaillallah al malikul haqqul mubin secara rutin adalah sebagai berikut:
1. Membimbing Aktivitas Jasmani dan Ruhaninya
Melansir dari buku berjudul Panduan Shalat Malam Praktik dan Lengkap karya H.M. Amrin Rauf, tertulis bahwa apabila seseorang membaca “Ya Haqq” atau “la ilaha malikul haqqul mubin” sebanyak 139 kali setelah salat fardhu atau shalat sunah, maka Allah akan membimbing semua aktivitas jasmani dan rohaninya.
2. Penentram Rasa Takut dalam Kubur
Selain itu, dengan membaca lafad lailahaillallah al malikul haqqul mubin secara rutin, maka akan dihilangkan rasa takut. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis,
"Barangsiapa setiap hari membaca la laha illallahul malikul haqqul mubin maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam kubur." (HR. Abu Nu'aim dan Ad-Dailami)
Bacaan Dzikit Pembuka Rezeki
Selain bacaan dzikir lailahaillallah al malikul haqqul mubin, ada bacaan dzikir lainnya yang bisa dilatunkan untuk memperlancar rezeki. Berikut penjelasannya:
1. Membaca ayat kursi
Berikut bunyi ayat kursi yang merupakan bagian dari Surat Al Baqarah ayat 255:
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man-dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bi maa syaa-a. Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa. Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Artinya:
" Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."
2. Surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas masing-masing tiga kali
Barangsiapa membacanya setiap pagi sebanyak 3 kali, maka Allah akan mencukupkan segala sesuatu untuknya.
Surat Al Ikhlas
Qul huwallāhu aḥad, allāhuṣ-ṣamad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
Artinya: "Katakanlah: Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”
Surat Al Falaq
Qul a'ūżu birabbil-falaq(i). Min syarri mā khalaq(a). Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a). Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad(i).
Artinya: “Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
Surat An-Nas
Qul a'ụżu birabbin-nās, malikin-nās, ilāhin-nās, min syarril-waswāsil-khannās, allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās, minal-jinnati wan-nās.
Artinya: "Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.”
3. Membaca Doa Dzikir Pagi
Doa ini dibaca sekali setiap pagi selepas salat Subuh.
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
Artinya: “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”
Advertisement