Sukses

Hewan-Hewan yang Dianggap Pertanda Kiamat dalam Al-Qur’an, Begini Ciri-Cirinya

Hewan-hewan yang dianggap pertanda kiamat merupakan hewan melata yang dapat berbicara dan berpikir.

Liputan6.com, Jakarta Hewan-hewan yang dianggap pertanda kiamat menjadi salah satu hal yang wajib kita ketahui sebagai umat Muslim. Selain munculnya Dajjal, ternyata ada sosok atau makhluk lain yang dianggap sebagai tanda kiamat sudah dekat.

Sosok atau makhluk tersebut yakni hewan-hewan yang memiliki bentuk tubuh yang aneh. Hal ini tertera dalam Al-Qur’an Surat An-Naml: 82 yang artinya sebagai berikut.

"Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan seekor dabbah (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (An-Naml: 82)

Untuk lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai hewan-hewan yang dianggap pertanda kiamat dan ciri-cirinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (16/2/2023).

2 dari 4 halaman

Hewan-Hewan yang Dianggap Pertanda Kiamat

Dikutip dari buku berjudul Tanda-tanda Kiamat (2021) karya Atho’illah Umar, menjelaskan di antara tanda-tanda kiamat setelah matahari terbit dari barat dan ditutupnya pintu tobat adalah Allah SWT menciptakan hewan melata yang berbeda dengan hewan-hewan melata lainnya. Hewan ini keluar dari bumi, dapat berpikir dan berbicara. Hewan ini berbicara kepada manusia untuk membedakan antara mukmin dan kafir serta penyempurnaan ditutupnya pintu tobat dan pem- beritahuan kepada manusia bahwa ia adalah tanda kebesaran Allah SWT.

Hewan-hewab yang dianggap pertanda kiamat itu akan keluar.pada hari yang sama dengan peristiwa terbitnya matahari dari barat. Tepatnya ia keluar pada waktu Dhuha. Dalil keluarnya hewan melata ini adalah firman Allah swt.,

"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis hewan melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (an- Naml: 82)

Hewan melata yang dimaksud di sini berbeda dengan hewan yang ada di bumi sekarang yang umum dikenal manusia. Ia adalah seekor hewan yang berukuran sangat besar, bisa berbicara dengan bahasa yang bisa dipahami seluruh manusia. Ia muncul pada saat pintu tobat telah ditutup dan manusia terbagi ke dalam dua kelompok yang berbeda yakni kafir dan mukmin. Di dalam hadis-hadis Nabi saw., kemunculan hewan melata tersebut disebutkan sebagai salah satu dari sepuluh tanda-tanda besar terjadinya hari kiamat, seperti dalam hadits Hudzaifah ibnu Asiid yang telah disebutkan di atas. (HR Muslim) Rasulullah saw. bersabda,

"Bersegeralah melakukan amal-amal kebaikan sebelum datangnya enam tanda kiamat: terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, munculnya asap (dukhan), munculnya Dajjal, serta munculnya seekor hewan melata." (HR Muslim)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw, bersabda,

"Hewan melata itu akan muncul dengan membawa tongkat Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman. Hewan itu menandai hidung orang kafir dengan cincin dan mencerahkan wajah orang mukmin dengan tongkat. Sehingga, ketika orang-orang berkumpul mengelilingi meja makan, seseorang akan memanggil orang lain dengan panggilan, 'Wahai orang mukmin!' atau "Wahai orang kafir!"" (HR Ahmad dan at-Tirmidzi)

Rasulullah saw. juga bersabda,

"Hewan melata itu akan keluar dan menandai ujung hidung manusia. Jumlah mereka yang mendapat tanda di hidungnya akan banyak sehingga jika seseorang membeli satu ekor lembu dan ia ditanya dari mana ia membeli lembu itu, maka ia akan menjawab, 'Aku membelinya dari orang yang memiliki tanda di hidungnya!"" (HR Ahmad)

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Hewan-Hewan yang Dianggap Pertanda Kiamat

Setelah mengetahui hewan-hewan yang dianggap pertanda kiamat menurut Al-Qur’an dan hadis, berikut ini dijelaskan terkait ciri-cirinya:

1. Hewan-hewan yang dianggap pertanda kiamat memiliki tubuh yang sangat besar.

2. Hewan-hewan yang dianggap pertanda kiamat memiliki tanduk serta berambut lebat.

3. Hewan-hewan yang dianggap pertanda kiamat memiliki bulu.

Ibnu Abbas r.a. berkata, "Yaitu hewan melata yang memiliki rambut tebal dan berbulu serta mempunyai empat tanduk, keluar dari Danau Tihamah." (HR Nu'aim bin Hamad dalam Al-Fitan dan Sa'id bin Manshur)

4 dari 4 halaman

Tempat Keluarnya Hewan-Hewan yang Dianggap Pertanda Kiamat

Dikutip dari buku Mengungkap Berita Besar (2005) karya ‘Abd al-Wahhāb ‘Abd al-Salām Ṭawīlah, menjelaskan bahwa ada beberapa pendapat tentang tempat keluarnya hewan tersebut.

1. Kebanyakan pendapat menyebutkan bahwa hewan ini keluar dari Mekah tanpa batasan

Dari Huzhaifah bin Usaid r.a., Rasulullah saw, bersabda, "Hewan melata keluar dari masjid yang paling besar, maka tatkala manusia panik, tiba-tiba bumi bergetar lalu terbelah." (HR Thabrani dalam Al-Ausath)

Ibnu 'Uyainah berkata, "Hewan keluar tatkala imam pulang dari masjid, agar memberitahukan kepada mangsja bahwa hewan melata itu belum keluar."

2. Hewan melata keluar dari belahan Bukit Shafa

Abdullah bin Amr ra, berkata, "Hewan melata keluar dari belahan Bukit Shafa dekat Persia selama tiga hari, tidak keluar 1/3 nya." (HR Al-Baghawi dan Nu'aim bin Hamad dalam Al-Fitan).

Mereka berkata, "Hewan melata keluar pada malam Jumat dan manusia pergi ke Mina, tiba-tiba Bukit Shafa terbelah, lalu ia keluar darinya."

Dikatakan, "Hewan tersebut mempunyai tiga tempat keluar, kadang ia keluar dari beberapa lembah, kemudian menghilang, lalu keluar di beberapa kampung, kemudian muncul di Masjidil Haram.”

Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. menceritakan tentang hewan melata, "Hewan itu memiliki tiga tempat keluar di bumi, sekali keluar dari lembah yang paling dangkal, tetapi jantannya tidak masuk ke Mekah, lalu bersembunyi sangat lama, kemudian keluar bukan dari lembah itu, lalu jantannya masuk ke penduduk kampung dan masuk ke sebuah perkampungan. Tatkala manusia berada di dalam masjid yang paling mulia dan agung, yaitu Masjidil Haram, si jantan tidak menyerang mereka, tetapi bersuara di antara Rukn dan Maqam sambil mengibaskan debu di kepalanya." (HR Abu Daud dan Thayalisi)

Thabrani, Hakim, dan Nu'aim bin Hamad dalam Al-Fitan meriwayatkan hadis lain, "Hewan itu keluar dari ujung Yaman, lalu menghampiri kota Mekah, kemudian keluar dari Masjidil Haram antara Rukn dan Maqam melalui pintu Bani Makhzum."

Qurthubi berkata dalam At-Tazkirah. "Pendapat ulama yang paling shahih adalah hewan melata itu sangat besar yang keluar dari belahan bukit Shafa.”

Abdullah bin Buraidah dari Bapaknyar.a. berkata, "Suatu ketika Rasulullah pergi bersamaku ke suatu tempat di lembah dekat kota Mekah, tiba-tiba tanah itu kering damdipenuhi pasir. Lalu Rasulullah saw bersabda. ‘Hewan melata keluar dari tempat ini, tiba-tiba bekas telapak kaki menjadi hangat.’" (HR Ibnu Majah)

Ibnu Abbas ra mengatakan dalam hadisnya terdahulu tentang ciri hewan melata, yaitu la keluar dari beberapa lembah Tihamah.