Sukses

Cara Berwudhu yang Dicontohkan Rasulullah SAW, Pahami Rukun, Syarat, dan Sunnahnya

Cara berwudhu tentu harus dilakukan sesuai ketentuan seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, dengan mengikuti syarat sah dan rukun wudhu.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu syarat sah shalat adalah bebas dari hadas kecil. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memperhatikan lagi cara berwudhu kita selama ini. Jangan sampai cara berwudhu salah sehingga membuat setiap sholat yang kita lakukan ternyata tidak sah.

Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya: "Allah tidak menerima salat salah seorang di antara kamu sampai ia berwudhu." (H.R Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Menilik sabda Nabi Muhammad SAW tersebut, telah jelaslah betapa pentingnya berwudhu dalam ibadah. Cara berwudhu tentu harus dilakukan sesuai ketentuan seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, dengan mengikuti syarat sah dan rukun wudhu. Selain itu, cara berwudhu yang mengikuti Rasulullah SAW, niscaya akan diampuni dosa-dosanya.

Utsman bin Affan radiyallahu'anhu berkata: "Barang siapa berwudhu seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan sholatnya sebagai tambahan pahala baginya." (HR. Muslim)

 Lalu bagaimana cara berwudhu sesuai yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW? Simak penjelasan selengkapnya berikut seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (20/2/2023).

2 dari 5 halaman

Pengertian Wudhu

Sebelum lebih jauh membahas mengenai tata cara berwudhu. Penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan wudhu. Menurut bahasa, pengertian wudhu berasal dari kata wadha’ah yang berarti kebersihan dan baik. Sederhananya pengertian wudhu adalah salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air. Hal ini berkaitan dengan seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan shalat. Berwudu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wudhu adalah menyucikan diri (sebelum shalat) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki. Sementara itu, dilansir dari Wikimuslim, pengertian wudhu secara istilah adalah menggunakan air yang dapat mensucikan pada empat anggota tubuh (wajah, tangan, kepala, kaki) dengan sifat yang khusus menurut syariat.

Pengertian wudhu merupakan tindakan yang wajib dilakukan oleh umat Muslim, terutama ketika hendak melakukan ibadah shalat, thawaf di ka'bah dan menyentuh Al-Qur'an. Berikut ayat Al-Qur'an yang mewajibkan seorang Muslim untuk berwudhu sebelum hendak melakukan shalat. Allah berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman jika kalian berdiri untuk (mendirikan) salat maka cucilah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian hingga ke siku-siku dan basuhlah kepala-kepala kalian den (cucilah) kaki-kaki kalian hingga kedua mata kaki..." (QS. Al-Maidah [5]:6)

Adapun cara berwudhu seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, adalah cara berwudhu yang memenuhi syarat sah wudhu dan rukun wudhu. selain itu, untuk meningkatkan keutamaan wudhu, sangat penting bagi kita untuk memahami sunnah wudhu.

3 dari 5 halaman

Syarat Sah Wudhu

Cara berwudhu yang baik harus memenuhi syarat sahnya. Syarat sah wudhu adalah, sejumlah kondisi yang membuat tindakan wudhu ini menjadi sah. Adapun kondisi yang menjadi syarat sah wudhu antara lain adalah sebagai berikut:

1. Islam

Wudhu hanya sah jika dilakukan oleh orang yang beragama Islam atau muslim. Oleh karena itu, tidak sah wudhunya kalangan nonmuslim. Menurut pendapat Imam Nawawi, wudhu adalah ibadah badaniyah, sehingga secara jasmani, orang yang beragama Islamlah yang boleh dan sah melakukan wudhu.

2. Tamyiz

Tamyiz adalah syarat sah wudhu berikutnya, yang berarti  baik dan buruknya suatu pekerjaan. Anak kecil dan orang gila yang berwudhu, wudhunya dianggap tidak sah karena belum bisa membedakan hal yang baik dan buruk.

3. Bersih dari Haid, Nifas, dan Hadas Besar

Tidak sah wudhunya bagi perempuan yang masih haid dan nifas. Mereka juga dilarang salat dan membaca Alquran, sehingga mereka sebenarnya tidak perlu berwudhu. Bagi laki-laki, wudhunya juga menjadi tidak sah jika masih memiliki hadast besar.

Oleh karena itu, sebelum melakukan wudhu, bagia perempuan harus menyelesaikan masa haid kemudian mandi junub baru bisa berwudhu. Laki-laki yang berhadas besar juga harus mandi junub terlebih dahulu sebelum berwudhu.

4. Tidak Ada Penghalang Basuhan Air sampai Kulit

Cara berwudhu yang benar adalah air harus benar-benar menyentuh permukaan bagian dari tubuh yang dibasuh. Oleh karena itu, jika ada dzat-dzat yang menghalangi air membasuh bagian tubuh seperti getah, kutek, dan cat, maka harus dibersihkan terlebih dahulu sebagai syarat wudhu. Jika air tak sampai kena kulit, maka wudhu tidak sah.

5. Menggunakan Air Suci dan Mensucikan

Penting untuk diketahui bahwa tidak setiap air yang suci bisa digunakan untuk bersuci dan berwudhu. Misalnya saja air teh, air teh suci karena air teh halal untuk diminum. Akan tetapi air teh tidak bisa digunakan untuk mensucikan. Adapun air suci yang mesucikan adalah air yang ebas dari kotoran dan najis dan murni tanpa tambahan apa pun. Ada tujuh air yang boleh digunakan untuk bersesuci yakni air langit (hujan), air laut, air sungai, air sumur, mata air, air salju dan juga air embun.

4 dari 5 halaman

Rukun Wudhu

Selain memenuhi syarat sah wudhu, cara berwudhu yang benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah sesuai dengan rukun wudhu. Wukun wudhu adalah hal-hal yang wajib dilakukan ketika wudhu. Jika salah satu dari rukun wudhu ini ditinggalkan, maka tidak sah wudhu tersebut.

Menurut Imam Syafii, rukun wudhu ada enam, antara lain sebagai berikut:

1. Niat

Niat adalah hal yang membedakan suatu perbuatan akan bernilai ibadah atau tidak. Niat pula yang membedakan suatu jenis ibadah dengan ibadah lainnya. Adapun bacaan niat wudhu adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitul wudhuua liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa

Artinya: “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah.”

2. Membasuh Muka

Cara berwudhu yang benar sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah dengan mengikuti rukunnya. Setelah berniat, rukun wudhu selanjutnya adalah membasuh muka. Adapun membasuh muka dalam wudhu batas batasnya adalah secara vertikal dari tempat tumbuhnya rambut secara normal sampai ke dagu. dan secara horizontal dari telinga ke telinga.

3. Membasuh Kedua tangan

rukun wudhu berikutnya adalah membasuh kedua tangan. Batasnya yaitu dari ujung jari hingga ke siku lebih sedikit, kira-kira sekitar 4 atau 5 jari diatas siku.

4. Membasuh sebagian kepala

Rukun wudhu berikutnya adalah membasuh sebagian kepala. Ketika membasuh sebagian kepala, kita bisa membasuh sebagian dari pada area kepala atau rambut.

5. Membasuh kedua kaki

Rukun wudhu selanjutnya adalah membasuh kaki. Batasnya yaitu dari jari-jari kaki hingga kedua mata kaki lebih sedikit, untuk lebih baiknya hingga ke betis.

6. Tertib

Yang dimaksud tertib artinya mendahulukan bagian satu dengan bagian yang lain atau sesuai urutan fardhu wudhu di atas.

5 dari 5 halaman

Sunnah Wudhu

Sebenarnya berwudhu hanya dengan memenuhi syarat sah dan mengikuti rukun wudhu saja sebenarnya sudah cukup. Akan tetapi akan lebih afdol jika menjalankan sunnah-sunnah wudhu. Adapun sunnah-sunnah wudhu antara lain adalah sebagai berikut:

1. Membaca basmalah

Salah satu sunnah wudhu adalh membaca basamalah. Membaca basmalah dapat dilakukan di awal pertama kali akan melakukan wudhu dengan mengucapkan “bismillah” untuk ringkasnya atau “bismillahirrahmanirrahim” untuk lengkapnya. Bila di awal berwudhu belum membaca basmalah maka bisa disusulkan di pertengahan wudhu. Namun bila sampai selesai berwudhu belum juga membacanya maka tak perlu dilakukan.

2. Membasuh kedua telapak tangan

Sunnah wudhu berikutnya adalah dengan membasuh kedua telapak tangan. Kita bisa membasuh telapak tangan sampai pergelangan tangan saja.

3. Berkumur

Berkumur sebenarnya juga merupakan sunnah wudhu. Berkumur dilakukan setelah membasuh kedua telapak tangan. Kesunahan berkumur ini bisa didapatkan dengan cara memasukkan air ke dalam mulut, baik air tersebut digerakkan di dalamnya dan kemudian dimuntahkan ataupun tidak. Yang lebih sempurna adalah memuntahkannya.

4. Menghirup air kedalam hidung

Menghirup air ke dalam hidung juga merupakan sunnah wudhu. Menghirup air ke dalam hidung dilakukan setelah berkumur. Kesunahannya bisa didapatkan dengan cara memasukkan air ke dalam hidung dengan cara menghisapnya hingga sampai di pangkal hidung dan kemudian menyemprotkannya ataupun tidak. Yang lebih sempurna adalah menyemprotkannya.

5. Membasuh seluruh kepala

Membasuh sebagian kepala merupakan rukun wudhu. Akan tetapi disunnahkan untuk membasuh seluruh kepala.

6. Mengusap telinga

Mengusap kedua telinga juga merupakan sunnah wudhu. Mengusap kedua telinga harus dengan menggunakan air yang baru, bukan dengan menggunakan basahnya air yang digunakan untuk membasuh kepala.

7. membersihkan sela jenggot

Membersihkan sela rambut jenggot yang tebal adalah sunah hukumnya. Sedangkan membersihkan jenggot yang tipis adalah wajib. Ini dilakukan dengan cara memasukkan jari-jari ke bagian bawah janggut.

8. Membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki

Membersihkan sela jari-jari tangan dan kaki hukumnya sunnah meskipun air wudhu bisa sampai tanpa menyela-nyela. Namun bila dengan tidak menyela-nyela air tidak bisa sampai ke sela-sela jari maka wajib hukumnya untuk menyela-nyela.

9. Mendahulukan anggota tubuh yang kanan

Sunnah wudhu berikutnya adalah mendahulukan untuk membasuh anggota badan bagian kanan terlebih dahulu untuk kedua tangan dan kedua kaki. Adapun untuk dua anggota badan yang bisa dengan mudah dibasuh dengan sekali basuhan seperti kedua pipi maka cukup dibasuh dengan sekali basuhan secara bersamaan tanpa harus mendahulukan yang kanan dari yang kiri.

10. Membasuh tiga kali

Setiap anggota badang dibasuh sekali saja sebenarnya sudah sah. Namun sunnahnya adalah dengan membasuh setiap anggota badan sebanyak tiga kali.

11. Berturut-turut tanpa jeda

Artinya tidak ada jeda yang lama di antara basuhan dua anggota badan. Setiap anggota badan dibasuh segera setelah anggota sebelumnya selesai dibasuh dan belum mengering.