Liputan6.com, Jakarta Thareq Kemal Habibie merupakan putra kedua dari Mantan Presiden Republik Indonesia, Bacharudin Jusuf Habibie. Putra bungsu dari Presiden Ketiga Republik Indonesia ini memiliki minat yang tak jauh beda dengan ayahnya, yaitu di bidang teknik dan bisnis.
Baca Juga
Advertisement
Tepatnya, kedua putra BJ Habibie meminati bidang teknik dan bisnis seperti ayahnya. Putra pertamanya bernama Ilham Akbar Habibie dan putra keduanya bernama Thareq Kemal Habibie.
Thareq Kemal Habibie merupakan salah satu anggota dewan pembina di The Habibie Center. Sementara itu, Ilham Akbar Habibie merupakan ketua dari yayasan yang berupaya memajukan modernisasi dan demokratisasi di Indonesia ini.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (20/2/2023) tentang Thareq Kemal Habibie.
Profil Thareq Kemal Habibie
Thareq Kemal Habibie merupakan anak dari pasangan BJ Habibie dengan Hasri Ainun Besari. Ia adalah putra kedua dari dua bersaudara. Sementara kakak laki-lakinya bernama Ilham Akbar Habibie.
Thareq Kemal Habibie lahir pada tahun 1967, dan meraih pendidikan pascasarjana di Jurusan Teknik Sipil di Technische Universitt Braunschweig, Jerman. Dia menikah dengan seorang dokter gigi yang bertugas pada TNIÂ Angkatan Laut (AL) di Masjid Baiturrahim, Widya Leksmanawati, di Istana Kepresidenan pada tahun 1997 dan telah dikaruniai 3 orang anak yaitu Farhan Sultan Habibie, Felicia Rasyida Habibie, dan Farrah Azizah Habibie.
Thareq Kemal Habibie merupakan seorang pengusaha. Ia menjalankan roda bisnis berupa biro engineering, dengan klien yang tersebar di berbagai negara di Eropa. Thareq Kemal Habibie juga diketahui mengelola beberapa perusahaan lain, satu di antaranya adalah perusahaan atas namanya sendiri, yakni PT Thareq Habibie Carbon.
Sejak 2017, PT Thareq Habibie Carbon yang dikelola olehnya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk menerbitkan perangko edisi terbatas Habibie-Ainun dengan bernomor seri. Kerjasama ini dilaksanakan dalam hal pembuatan desain, tema, gambar, serta kesepakatan hak cipta bagi perangko yang akan dijadikan benda koleksi berharga bagi mitra PT Thareq Habibie Carbon maupun bagi masyarakat umum.
Meski tak banyak menjadi sorotan, Thareq Kemal Habibie disebut memiliki kecerdasan yang diwarisi oleh sang ayah. Ia juga diketahui kerap menjadi pembicara di sejumlah seminar. Ia pernah mengisi jejeran panelis dalam Indonesian Energy Innovation Challenge 2015 di Universitas Hasanuddin, Makassar. Kala itu, Thareq menganjurkan agar Unhas harus memiliki kekhususan dalam bidang tertentu, seperti energi dan maritim agar bisa dilirik.
Advertisement
Menggunakan Penutup Mata
Thareq Kemal Habibie sempat menyita perhatian publik karena kerap terlihat mengenakan penutup mata sebelah. Kini teka-teki alasan Thareq mengenakan penutup mata terungkap. Kakaknya, Ilham Habibie mengatakan, adiknya tersebut terkena penyakit glaukoma yang merusak bagian retina mata. Menurutnya, hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa kembali memulihkan kondisi mata Thareq.Â
Dilansir Antara, Ilham mengatakan, penyakit yang diderita Thareq Kemal Habibie berbeda dengan kerusakan mata di bagian kornea. Kerusakan mata pada kornea masih mungkin disembuhkan dengan metode pengobatan saat ini. Sementara Thareq menderita glaukoma akibat penyakit gula yang sudah ditanggung selama bertahun-tahun.
Anggota Dewan Pembina The Habibie Center
Baik Ilham maupun Thareq sama-sama fokus dalam mengelola The Habibie Center. Thareq Kemal Habibie diketahui bekerja sebagai Anggota Dewan Pembina di The Habibie Center. Sementara Ilham ada di posisi Ketua Institut Demokratisasi melalui Sains dan Teknologi.
Sebagai informasi, The Habibie Center adalah yayasan yang berupaya memajukan modernisasi dan demokratisasi di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan berupa seminar, pemberian Anugerah Habibie (Habibie Award) dan diskusi topik yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) dan berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Advertisement
Profil Ilham Akbar Habibie
Thareq Kemal Habibie merupakan adik dari Ilham Akbar Habibie. Ilham lahir di Aachen, Jerman pada 16 Mei 1963, dan besar di Jerman mengikuti jejak ayahnya saat belajar dan bekerja di sana. Selama hampir 31 tahun Ilham tinggal dan menempuh pendidikan di Jerman.
Dia memulai sekolah di Elementary School Windmuehlenweg, kemudian ke High School Hochrad, dan akhirnya menempuh studi di Technical University of Munich, Jerman, hingga menuntaskan gelar insinyur hingga doktor di universitas yang sama dengan hasil summa cum laude.
Selain itu, kakak dari Thareq Kemal Habibie ini juga mengambil Program International Executive, INSEAD, di Prancis dan Singapura. Pada 2003 Ia berhasil mendapat gelar MBA (Master of Business Administration) dalam sekolah bisnis di Universitas Chicago.
Sebagai Sarjana Penerbangan, Ia membidangi Program Regio Prop, membangun proyek pesawat komersial buatan dalam negeri, pengembangan dari N-250. Dalam proyek ini dia menggandeng Erry Firmansyah, mantan direktur utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk membangun perusahaan PT Regio Aviasi Industri (RAI). Ilham berusaha keras mewujudkan mimpi besar ayahnya agar Indonesia dapat terus membuat pesawat terbang sendiri.
Pria berusia 56 tahun ini juga dikenal sebagai pengusaha. Dia merupakan CEO PT ILTHABI Rekatama dan komisaris independen perseroan PT Visi Media Asia Tbk (Viva) serta komisaris utama di PT Bank Muamalat.