Sukses

Kejadian setelah Sangkakala Pertama Kali Ditiup, Ini Pendapat Para Ulama

Kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup maka maka kiamat akan segera datang. Pada saat itulah akan terjadi kepanikan di antara semua makhluk.

Liputan6.com, Jakarta Kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup maka maka kiamat akan segera datang. Pada saat itulah akan terjadi kepanikan yang terjadi tidak hanya di antara manusia, melainkan juga di antara semua makhluk. Adapun sangkakala ini akan ditiup oleh malaikat Israfil setelah mendapat perintah dari Allah SWT.

Sampai saat ini, bahkan malaikat Israfil sendiri, tidak ada yang tahu kapan sangkakala ditiup, kecuali Allah SWT. Akan tetapi, meyakini bahwa akan tiupan sangkakala merupakan bagian dari iman kepada hari akhir.

Akan tetapi, masih ada perselisihan atau perbedaan pendapat di antara para ulama, mengenai berapa kali sangkakala akan ditiup. Ada yang berpendapat bahwa sangkakala ditiup sebanyak tiga kali. Ada pula ulama yang berpendapat sangkakala ditiup sebanyak dua kali.

Meski di antara para ulama terdapat perbedaan pendapat, akan tetapi tiap-tiap pendapat berdasarkan pada argumen dan dalil yang kuat. Lalu apa kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (21/2/2023).

2 dari 4 halaman

Detik-Detik Menjelang Hari Akhir

Percaya akan datangnya hari akhir atau hari kiamat merupakan bagian dari rukun iman, yakni iman yang ke-6. Oleh karena itu sebagai seorang muslim, tentu saja wajib bagi kita untuk meyakini akan datangnya hari kiamat. Tidak sempurnalah iman seseorang jika tidak meyakini datangnya hari akhir.

Adapun menjelang datangnya hari kiamat ini ditandai dengan suara tiupan sangkakal. Adapun yang bertugas meniup sangkakala ini adalah malaikat Israfil. Sementara itu, masih ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai berapa kali sangkakala akan ditiup. Ada yang berpendapat bahwa sangkakala ditiup sebanyak dua kali, ada pula yang berpendapat sangkakala ditiup tiga kali.

Terlepas perbedaan pendapat tersebut, kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup adalah terjadinya kepanikan. Kepanikan ini tidak hanya terjadi di antara manusia saja, melainkan di antara semua makhluk. Kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup adalah semua makhluk termasuk manusia, jin, dan malaikat pun akan merasa kaget.

Kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup adalah kepanikan dan kekagetan, karena sebelum sangkakala ditiup untuk pertama kalinya, tidak ada tanda-tanda khusus, semua makhluk masih melakukan rutinitas kesehariannya seperti biasanya.

Kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup adalah kepanikan dan kekagetan. Baru setelah itu akan terjadi kekacauan, karena semua makhluk mengetahui bahwa hari kiamat akan segera tiba. Setelah tiupan sangkakala pertama, akan ada tiupan sangkakala berikutnya.

Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa ada ulama yang berpendapat bahwa sangkakala ditiup tiga kali dan dua kali. Meski berbeda pendapat, keduanya memiliki argumen dan dalil yang mendasari kedua pendapat tersebut.

3 dari 4 halaman

Sangkakala Ditiup 3 Kali

Di antara ulama yang berpendapat sangkakala ditiup sebanyak tiga kali adalah Ibnul ‘Arabi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, dan Asy-Syaukani rahimahumullah.

Adapun tiupan sangkakala yang pertama disebut dengan nafkhatul faza’, yaitu tiupan yang menyebabkan kaget, kepanikan, atau terkejutnya seluruh makhluk. Dengan kata lain, kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup maka akan terjadi kepanikan di antara semua makhluk, termasuk jin dan malaikat.

Tiupan ini juga menyebabkan perubahan dan rusaknya keteraturan alam dunia. Tiupan pertama ini ditunjukkan oleh firman Allah SWT dalam surat An-Naml ayat 87 yang artinya,

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-Naml [27]: 87)

Kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup adalah kepanikan di antara semua makhluk, maka kemudian akan terjadi tiupan sangkakala yang kedua. Tiupan kedua disebut dengan nafkhotu ash-shaqi, yaitu tiupan yang menyebabkan kematian semua makhluk.

Setelah tiupan kedua di mana semua makhluk mati, akan muncul lagi suara tiupan yang ketiga. Adapu tiupan ketiga disebut dengan nafkhotul ba’tsi wannusyur, yaitu tiupan dibangkitkannya seluruh makhluk.

Tiupan sangkakala kedua dan ketiga ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala dalam surat Az-Zumar ayat 68 yang artinya,

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar [39]: 68)

Tiupan ketiga juga ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala dalam surat Yasin ayat 51, yang artinya,

“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (QS. Yasin [36]: 51)
4 dari 4 halaman

Sangkakala Ditup 2 Kali

Selain pendapat yang mengatakan bahwa sangkakala ditiup sebanyak 3 kali, ada pula pendapat ulama yang mengatakan bahwa sangkakala ditiup sebanyak 2 kali. Adapun di antara para ulama yang berpendapat sangkakala ditiup dua kali adalah Ibnu ‘Abbas, Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah, Al-Qurthubi dan Ibnu Hajar rahimahumullah.

Di pendapat sangkakala ditiup tiga kali dijelaskan bahwa kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup semua makhluk akan panik dan kaget. Akan tetapi pada pendapat bahwa sangkakala ditiup dua kali, kejadian setelah sangkakala pertama kali ditiup adalah semua makhluk tidak hanya mengalami kepanikan dan keterkejutan, akan tetapi keterkejutan itu juga menyebabkan semua makhluk mati.

Menurut ulama yang berpendapat bahwa sangkakala ditiup dua kali didasari pada argumen bahwa dua peristiwa yakni kepanikan dan kematian semua makhluk tidak terjadi di waktu yang berbeda, melainkan terjadi dalam satu waktu atau satu tiupan, bukan di dua tiupan yang berbeda.

Pendapat ini didasarkan firman Allah SWT dalam surat An-Naziat ayat 6-7, yang artinya,

“(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam. Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan ke dua.” (QS. An-Nazi’at [79]: 6-7)

Pendapat itu juga didasarkan pada hadits dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dalam sebuah hadits yang panjang di dalamnya diceritakan,

 

“ … Kemudian ditiuplah sangkakala. Tidak ada seorang pun yang mendengarnya kecuali dia memasang pendengarannya dan menjulurkan lehernya. Beliau bersabda,’Maka orang yang pertama kali mendengarnya adalah seseorang yang memperbaiki telaga untuk untanya.’ Beliau berkata,’Dia pun mati, dan orang-orang pun mati.’

Kemudian Allah mengirim –atau beliau berkata,’Menurunkan’- hujan gerimis atau naungan –Nu’man (salah seorang perawi) ragu-ragu- yang darinya Allah menumbuhkan (membangkitkan) jasad-jasad manusia. Kemudian ditiuplah sangkakala yang ke dua, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing) …” (HR. Muslim no. 2940).

 

Maka di dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa ketika sangkakala ditiup pertama kali dan didengar manusia, maka mereka pun mati. Kemudian ditiuplah sangkakala ke dua kalinya, maka bangkitlah manusia dari kuburnya dan menunggu putusannya masing-masing. Dua tiupan ini juga ditunjukkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu di atas.