Liputan6.com, Jakarta Golongan yang dilindungi Allah saat kiamat adalah mereka yang melakukan berbagai pahala yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti mayoritas agama lain di dunia ini, Islam juga didasarkan pada konsep pahala dan hukuman. Mereka yang melakukan perbuatan baik dan berpegang pada jalan kebenaran diberi pahala baik di dunia ini maupun di dunia akhirat, sedangkan mereka yang melakukan sebaliknya akan dihukum.
Orang-orang yang diberkati menerima Jannah atau surga sebagai pahala, sedangkan orang-orang yang sebaliknya memiliki Jahanum yang tak terelakkan menunggu mereka. Meskipun semua orang benar akan menerima Jannah sebagai pahala atas perbuatan mereka, namun, terdapat orang-orang spesial yang masuk kedaalam golongan yang dilindungi Allah saat kiamat.
Golongan yang dilindungi Allah saat kiamat ini mendapat keistimewaan ini karena perbuatan khusus yang telah mereka lakukan. Mengingat bahwa karunia dan batasan Jannah tidak terbatas, oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa orang dengan amal yang lebih baik akan menerima pahala yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang dengan amal saleh biasa akan mendapat tempat di Jannah.
Advertisement
Berdasarkan hadits terdapat 7 golongan yang dilindungi Allah saat kiamat, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang penjelasannya, Kamis (23/2/2023).
7 Golongan yang Dilindungi Allah Saat Kiamat
Nabi Muhammad SAW mengatakan dalam haditsnya:
“Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: seorang penguasa yang adil: seorang pemuda yang dibesarkan dalam penyembahan kepada Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Agung; seorang pria yang hatinya melekat pada masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu untuk itu dan berpisah karena itu; seorang laki-laki yang dipanggil oleh seorang wanita cantik dan berkedudukan (untuk persetubuhan yang haram), tetapi dia berkata: 'Aku takut kepada Allah'; orang yang bersedekah lalu menyembunyikannya, sehingga tangan kanannya tidak mengetahui bahwa tangan kanannya bersedekah; dan seorang pria yang mengingat Allah secara pribadi sehingga matanya meneteskan air mata.” (Bukhori dan Muslim)
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada tujuh golongan yang dilindungi Allah saat kiamat, yang disebutkan dalam hadits ini, yaitu:
- Penguasa yang adil.
- Seorang anak yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.
- Seorang yang hatinya melekat pada masjid.
- Dua orang yang saling mencintai karena Allah.
- Seseorang yang menolak godaan langsung dari lawan jenis.
- Seseorang yang benar-benar tanpa pamrih dalam amal.
- Seseorang yang mengingat Allah dan meneteskan air mata saat melakukannya.
Ketujuh hal yang disebutkan semuanya berhubungan dengan tujuan perkembangan serius yang harus dicari sepanjang pengembangan pribadi kita sendiri dan upaya kita untuk membantu orang lain dalam pertumbuhan mereka sendiri.
Advertisement
Golongan yang Dilindungi Allah Saat Kiamat
1. Penguasa yang Adil
Dari beberapa tugas yang menyertai kepemimpinan, yang paling penting adalah menegakkan keadilan. Suatu masyarakat dapat bertahan hidup tanpa uang, dengan sumber daya minimal dan segala macam kesulitan, tetapi satu hal yang tanpanya masyarakat tidak akan pernah dapat bertahan adalah kurangnya keadilan.
Sebuah masyarakat di mana orang miskin tidak menerima keadilan sehingga masyarakat tidak dapat bertahan lama dan masyarakat rentan terhadap segala macam perbedaan dan kesulitan keuangan, sosial, politik dan ideologis.
Oleh karena itu, tanggung jawab menegakkan keadilan yang berat bergantung pada penguasa, semakin adil ia dalam menegakkan dan memelihara keadilan di masyarakat, maka masyarakat akan semakin sejahtera dan semakin tinggi kedudukannya di hadapan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mengatakan dalam hadits-Nya:
“Allah tidak memberkati suatu kaum yang tidak diberikan haknya kepada orang yang lemah.” (Tirmidzi)
Oleh karena itu, tidak diragukan lagi seorang penguasa yang adil berada di antara orang-orang yang akan berada di bawah naungan rahmat Allah pada Hari Pengadilan nanti.
2. Seorang yang Hatinya Melekat Pada Masjid
Masjid adalah tempat ibadah dalam Islam dan ada banyak hadits Nabi Muhammad SAW di mana Dia telah menekankan pentingnya pergi ke masjid untuk berdoa. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berdiri sebagai simbol arisan dan kesetaraan.
Di masjid-masjid umat Islam berkumpul lima kali sehari sehingga tatanan sosial menjadi kuat, bahkan kedudukan seluruh masyarakat dalam satu baris tanpa diskriminasi mempromosikan kesetaraan dan persaudaraan.
Dengan demikian, orang yang mencintai masjid dan pergi ke sana juga akan berada di bawah naungan Allah pada hari kiamat. Nabi SAW bersabda dalam sebuah hadits:
“Allah akan menyediakan bagi orang yang pergi ke masjid (setiap) pagi dan sore hari sebuah tempat terhormat di surga dengan keramahan yang baik untuk (apa yang telah dilakukannya) setiap pagi dan kepergian sore.” (Bukhori)
Golongan yang Dilindungi Allah Saat Kiamat
3. Seorang Anak yang Tumbuh dalam Ibadah Kepada Allah
Masa muda adalah usia ketika seseorang penuh energi dan semangat. Ini adalah saat ketika seseorang berpikir bahwa dia adalah pusat alam semesta dan segala sesuatu berputar di sekelilingnya. Di masa muda seseorang ingin berada di atas segalanya dan mendapatkan semua keunggulan yang mungkin.
Namun, jika di zaman ini seseorang berserah diri di hadapan Allah dan menyembah-Nya, itu benar-benar menunjukkan karakter dan mewakili fakta bahwa selain semua tenaga dan kekuatan seseorang masih mengandalkan Allah dan meminta pertolongan dan berkah-Nya. Nabi (SAW) mengatakan dalam sebuah hadits;
“Manfaatkan lima sebelum lima: mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskin, luangmu sebelum sibuk, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR.Ibnu Abbas)
Wajar jika di usia tua ketika seseorang tidak memiliki tenaga, perhatian atau semangat seperti di masa mudanya seseorang mulai berdoa dan memohon ampunan dari Allah untuk dunia akhirat yang lebih baik. Namun, orang-orang yang menyadari hal ini pada masa jayanya adalah orang-orang yang diterima dan diberi pahala oleh Allah dan menerima naungan-Nya di hari kiamat.
4. Dua Orang yang Saling Mencintai Karena Allah
Manusia adalah makhluk sosial dan sangat alami bahwa untuk bertahan hidup dan hidup damai di dunia ini kita membangun hubungan satu sama lain. Manusia mengembangkan hubungan demi berbagi kegembiraan dan kebahagiaan, demi hidup lebih baik dengan masyarakat dan untuk maju dalam kehidupan.
Tidak ada salahnya menjalin silaturahmi demi kemajuan dan kehidupan yang lebih baik, namun yang menjalin dan menjauhi silaturahmi demi cinta kepada Allah adalah orang-orang yang lebih dekat dengan-Nya dan akan berada di bawah naungan-Nya. Hari Penghakiman. Dalam Al Quran Allah berfirman:
Surat Al-Hujurat Ayat 10
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Oleh karena itu, orang-orang yang saling mencintai dan berpisah karena Allah adalah orang-orang yang akan berdiri di bawah naungan rahmat Allah SWT pada hari kiamat.
Advertisement
Golongan yang Dilindungi Allah Saat Kiamat
5. Seseorang yang Menolak Godaan Langsung dari Lawan Jenis
Godaan seksual merupakan salah satu yang paling sulit ditolak bagi manusia pada umumnya dan laki-laki pada khususnya. Panggilan seksual dari seorang wanita adalah salah satu hal terberat yang harus dilawan oleh seorang pria, oleh karena itu, mereka yang mampu menolak semua panggilan tersebut dan menghindari atau menolaknya karena takut kepada Allah. Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
Surat Al-Isra Ayat 32
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
6. Seseorang yang Tanpa Pamrih dalam Amal
Dunia ini penuh dengan orang-orang yang bersedekah untuk membantu orang lain. Namun, sayangnya, di antara mereka ada yang bersedekah hanya demi reputasi mereka dan setiap kali mereka memberikan sedekah mereka menyombongkannya. Kebanggaan ini mewakili keinginan mereka untuk pengakuan atas perbuatan baik mereka yang bertentangan dengan dakwah Islam yang menyuruh orang-orang untuk beramal dan kemudian tidak menyombongkannya dengan cara apa pun.
Dengan demikian orang yang bersedekah tanpa perlu atau ingin pengakuan adalah orang yang melakukan perbuatan ini hanya demi Allah dan menjaga semangat bersedekah tetap hidup. Dalam Al Quran Allah berfirman:
Surat Al-Baqarah Ayat 264
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Maka, orang-orang yang bersedekah dan menyembunyikannya adalah orang-orang yang memenuhi ruh sedekah dan dengan demikian mereka akan diberi pahala di hari kiamat.
Golongan yang Dilindungi Allah Saat Kiamat
7. Seseorang yang Mengingat Allah Dan Meneteskan Air Mata
Dunia ini penuh dengan semua jenis orang. Ada orang yang melakukan perbuatan baik hanya demi tampil baik di depan orang. Jika rasa takut akan reputasi mereka tidak dipertaruhkan, mereka mungkin menahan diri untuk tidak melakukan semua kebaikan yang tampaknya mereka lakukan. Demikian pula, ada orang yang tampak takut kepada Allah di depan orang dan melakukannya hanya agar orang menganggap mereka saleh.
Namun, orang-orang yang takut kepada Allah secara diam-diam dan dalam ketakutan itu mereka meneteskan air mata adalah orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan naungan Allah SWT pada hari kiamat. Dalam Quran, Allah SWT berfirman tentang mereka:
Surat Al-Anfal Ayat 2
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Oleh karena itu, orang-orang yang takut kepada Allah secara pribadi adalah orang-orang yang menitikkan air mata karena iman yang murni dan tidak ada kepura-puraan, sehingga membuat mereka memenuhi syarat untuk tempat yang lebih baik di akhirat.
Advertisement