Liputan6.com, Jakarta Bulan Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Islam atau Hijriyah. Menurut kalender Hijriah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, awal Sya’ban 1444 H jatuh pada Rabu, 22 Februari 2023.
Baca Juga
Pada bulan Sya’ban, umat Muslim bisa menjalankan amalan-amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yakni puasa salah satunya. Puasa Sya’ban sendiri dikerjakan selama tiga hari di awal bulan.
Advertisement
Setiap melakukan perintah dari Allah SWT pasti mendapatkan keutamaan sebagai ganjarannya. Puasa Sya’ban ini juga memiliki keutamaan yang bisa didapatkan oleh umat Muslim jika mengerjakannya dengan niat dan tata cara yang benar.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai keutamaan puasa Sya’ban beserta niat dan tata caranya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/2/2023).
Tata Cara dan Niat Puasa Sya’ban
Dikutip dari laman Islami Liputan6.com, adapun tata cara dan niat puasa Sya’ban yang bisa anda laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Membaca niat puasa Sya’ban, yakni
Arab-latin: Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’âlâ.
2. Menjalankan sahur pada waktu sebelum imsak Subuh.
3. Melaksanakan puasa dari terbit matahari hingga menjelang terbenam matahari dengan menahan segala perkara yang membatalkan seperti makan dan minum.
4. Selama menjalankan puasa, menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa Sya’ban.
5. Segera berbuka puasa bila tiba waktu Magrib.
Advertisement
Hukum Puasa Sya’ban
Hukum menjalankan puasa Sya’ban adalah sunnah. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Hukum puasa Sya’ban ini juga dijelaskan oleh beberapa hadis, salah satunya HR Muslim yang berbunyi,
“Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berpuasa’; aku tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadlan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban’.” (Muttafaqun ‘Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim).
“Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘… Rasulullah saw sering berpuasa Sya’ban seluruhnya; beliau sering berpuasa Sya’ban kecuali sedikit saja’.” (HR Muslim).
Keutamaan Puasa Sya’ban
Berikut ini terdapat beberapa keutamaan dari puasa Sya’ban, antara lain:
1. Mendapatkan Pahala dari Tujuh Orang Nabi
Keutamaan dari puasa Sya’ban yang pertama adalah mendapatkan pahala dari tujuh orang Nabi. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam pesannya kepada kita semua sebagai umatnya:
“Barang siapa yang berpuasa tiga hari pada awal dan pertengahan serta diakhir bulan sya’ban, maka Allah akan menuliskan baginya pahala dari tujuh puluh orang Nabi, dan seperti orang beribadah kepada Allah selama tujuh tahun, dan jika dia mati pada tahun itu maka dia sebagai pahlawan syahid.”
2. Diangkatnya Amal-Amal Manusia oleh Allah SWT
Keutamaan dari puasa Sya’ban yang selanjutnya adalah diangkatnya amal-amal manusia oleh Allah SWT. sebagaimana diriwayatkan Usamah bin Zaid ra., ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw., "Ya Rasulullah, aku tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa pada bulan Sya'ban." Rasulullah menjawab, "Bulan itu (Sya'ban) adalah bulan yang dilupakan oleh manusia, yaitu bulan di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Tuhan semesta alam. Aku suka amal-amalku diangkat, sementara aku sedang berpuasa." (HR. Abu Daud dan Nasa'i)
3. Puasa untuk Mengagungkan Ramadhan
Keutamaan dari puasa Sya’ban yang selanjutnya adalah puasa untuk mengagungkan bulan Ramadhan. Dalam riwayat Tirmidzi, puasa bulan Sya'ban disebut sebagai puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadhan. Anas ra., menuturkan bahwa Rasulullah saw.. pernah ditanya, "Puasa manakah yang paling afdal setelah puasa Ramadhan?" Rasulullah saw., menjawab, "Puasa Sya'ban untuk mengagungkan Ramadhan." (HR. Tirmidzi)
4. Mendapatkan Syafaat di Hari Akhir
Keutamaan dari puasa Sya’ban yang selanjutnya adalah mendapatkan syafaat di hari akhir. Sebagaimaa disampaikan oleh Syekh Nawawi al-Bantani berkata,
“Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).
5. Dikabulkan Segala Permohonan
Keutamaan dari puasa Sya’ban yang selanjutnya adalah dikabulkan segala permohonan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam,
lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’ (Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378)
Advertisement