Sukses

Cara Menghitung Diskon, Kenali Pengertian dan Jenis-Jenis Diskon

Cara menghitung diskon artinya adalah mengurangi harga sebelum diskon dengan nilai diskon dalam persentase.

Liputan6.com, Jakarta Cara menghitung diskon sebenarnya sangat mudah. Potongan harga atau diskon merupakan salah satu langkah yang umum dilakukan oleh pedagang, toko, atau supermarket untuk meningkatkan angka penjualan. Dengan kata lain, diskon bisa dikatakan sebagai salah bentuk dari promosi. 

Diskon atau potongan harga biasanya dihitung dalam hitungan persen, misalnya 10%, 25%, 30%, dan sebagainya. Karena hitungan diskon dalam persen, kita perlu mengetahui cara menghitung diskon untuk bisa mengetahui harga netto atau harga bersihnya.

Cara menghitung diskon artinya adalah mengurangi harga sebelum diskon dengan nilai diskon dalam persentase. Nilai diskon sendiri dari harga jual yang dikalikan dengan persentase diskon. Setelah menemukan nilai diskon atau potongan harga, kita baru bisa mencari harga netto, atau harga yang harus kita bayar untuk sebuah barang yang didiskon.

Untuk memahami bagaimana cara menghitung diskon, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (26/2/2023).

2 dari 4 halaman

Pengertian Diskon

Sebelum lebih jauh membahas mengenai cara menghitung diskon, penting bagi kita untuk membahas pengertiannya terlebih dahulu. Diskon sendiri merupakan istilah yang berasal dari kata bahasa Inggris "discount" yang secara harfiah berarti tidak dihitung. Artinya tidak dihitung adalah, ada sebagian dari seluruh harga jual yang tidak dihitung atau tidak perlu dibayarkan.

Secara istilah, diskon adalah potongan harga. Tujuan memberikan diskon adalah untuk memberikan kesan bahwa harga barang yang dijual lebih murah daripada sebelumnya. Dengan begitu calon pembeli akan menjadi lebih tertarik untuk melakukan pembelian.

Maka tidak mengherankan jika diskon banyak diterapkan oleh banyak penjual baik secara online atau offline untuk meningkatkan angka penjualan. Dalam hal ini, disko bertindak sebagai bentuk dari promosi terhadap suatu produk, baik itu berupa layanan maupun barang.

Diskon adalah penurunan harga yang dilakukan oleh pemasar dan diberikan kepada pelanggan pada produk dan periode tertentu untuk menarik perhatian dan merangsang keinginan konsumen untuk mendapatkan produk. Diskon merupakan nilai penghematan yang ditawarkan pada konsumen dari harga normal akan suatu produk.

Diskon tidak hanya memberikan keuntungan bagi pembeli, karena bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari biasanya. Selain itu, diskon juga dapat memberikan manfaat bagi penjual yang menjual barangnya. Setidaknya, ada empat keuntungan yang bisa didapatkan oleh penjual dengan memberikan diskon pada pembeli, antara lain adalah dapat memicu konsumen untuk membeli dalam jumlah banyak, mengantisipasi promosi pesaing, dan mendukung perdagangan dalam jumlah yang besar.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Diskon

Berdasarkan bentuk potongannya, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni diskon tunai, diskon kuantitas, diskon musiman, diskon fungsional, dan diskon intensif.

a. Diskon Tunai

Diskon tunai adalah potongan harga untuk pembeli yang segera membayar tagihannya atau membayar tagihan tepat pada waktunya. Diskon tunai biasanya ditetapkan sebagai suatu persentase harga yang tidak perlu dibayar. Sebagai contoh adalah diskon 30%, jika pembeli membeli barang secara tunai maka dia hanya perlu membayarkan 70% dari harga normal.

b. Diskon Kuantitas

Diskon kuantitas adalah potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli ketika membeli dalam jumlah besar.

c. Diskon Musiman

Penurunan harga pada saat-saat tertentu diluar musim. Diskon musiman bertujuan untuk menarik konsumen terhadap barang baru yang dibutuhkan pada saat mendatang, sehingga dapat mempengaruhi pola pembelian konsumen.

d. Diskon Fungsional

Diskon fungsional adalah potongan harga yang diberikan kepada distributor dengan jasa tertentu yang meliputi penjualan, penyimpanan, dan pencatatan.

e. Diskon Intensif

Diskon intensif adalah potongan harga yang diberikan kepada distributor pada saat penukaran produk lama dengan produk baru.Diskon intensif biasanya hadir dalam bentuk pembayaran ekstra yang dirancang untuk memperoleh partisipasi penjual ulang (reseller) dalam program khusus.

4 dari 4 halaman

Cara Menghitung Diskon

Setelah memahami apa itu diskon dan macam-macam diskon, berikut nya adalah pembahasan mengenai cara menghitung diskon. Diskon yang paling umum diterapkan penjual adalah diskon tunai. Seperti yang dibahas sebelumnya, diskon tunai biasanya dihitung dalam nilai persentase.

Artinya, nilai persentase itu adalah nilai yang tidak perlu dibayar oleh pelanggan. Misalnya saja ketika suatu barang didiskon sebanyak 30%, maka pembeli hanya perlu membayar 70% dari harga normal. Dengan kata lain cara menghitung diskon adalah dengan mengalikan harga normal dengan persentase diskon.

Sebagai contoh, sepotong pakaian dengan harga normal 100.000 rupiah, kemudian didiskon 30%. Untuk mengetahui harga yang harus dibayar adalah dengan cara menghitung diskon terlebih dahulu.

Cara menghitung diskon:

1. Ubah persentase dalam bentuk pecahan. Jika nilai diskon adalah 30%, maka ubah menjadi bentuk pecahan, yakni menjadi 30/100.

2. Kalikan persentase diskon yang sudah diubah dalam bentuk pecahan dengan harga normal dari suatu barang. Jadi jika harga normalnya 100.000 rupiah, maka cara menghitung harga diskon adalah,

= 100.000 x 30/100 =  30.000

Dari cara menghitung diskon tersebut, kita bisa mendapatkan hasil dari potongan harga atau nilai yang tidak perlu kita bayar, yakni 30.000 rupiah.

3. Setelah itu, kita baru bisa mendapatkan harga netto, atau harga bersih setelah dikenai potongan harga. Caranya adalah mengurangi harga normal dengan nilai diskon.

= 100.000 - 30.000 = 70.000

Dengan kata lain jika ada barang dengan harga normal 100.000 rupiah yang diskon 30%, maka kita mendapatkan potongan harga sebanyak 30.000 rupiah. Dengan kata lain, kita hanya cukup membayar dengan harga bersih 70.000 rupiah.