Arti Al Qayyum pada Asmaul Husna, Lengkap Hikmah dan Contoh Ayatnya dalam Al-Qur’an

Dikutip dari laman Al-Qur’an Indonesia, arti Al Qayyum adalah Yang Maha Mandiri. Mandiri di sini berarti yang ada dengan sendirinya yang jadi tempat bergantung semua makhluk. Sifat al-Qayyum berarti keberadaan, benar-benar bebas dari ketergantungan pada apa pun atau siapa pun. Al-Qayyum adalah Dia yang menjadi tempat dari segalanya berasa. Dia Kekal dan Mandiri. Segala sesuatu yang tercipta bergantung pada Al-Qayyum.

Hal ini sama dengan buku berjudul Rahasia Keajaiban Asmaul Husna karya Syafi’ie el-Bantanie. menjelaskan arti Al Qayyum adalah Allah Maha Berdiri Sendiri. Dia tidak membutuhkan kepada sesuatu pun untuk kelangsungan wujudNya. Dia senantiasan mengurus semua kebutuhan makhlukNya.

Kata Al Qayyum berasal dari kata q-w-m dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai berdiri, bangkit, naik, meninggi untuk memulai, memulai, tiba melalui bangkit, ditetapkan terus berjalan, berada didirikan, dibangun melakukan, melaksanakan, mengelola menjadikannya benar, lurus, akurat, tepat membenarkan, dan meluruskan.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 2,

“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).” (Q.S Al-Imran: 2)

Selain itu menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, arti Al Qayyum adalah Yang Maha Berdiri Sendiri, Mandiri, dan tak membutuhkan orang lain. Maksudnya Allah SWT tidak bergantung dengan makhluknya.

Adapun beberapa contoh ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang arti Al Qayyum adalah mandiri, yakni:

1. Surat Ta Ha Ayat 11

“Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Berdiri Sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezhaliman.” (Q.S. Ta Ha:111)

2. Surat Al-Baqarah ayat 255

“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.” (Q.S Al-Baqarah: 255)

3. Surat Al-Imran ayat 2

“Allah, tiada Tuhan selain Dia. Yang Mahahidup Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya).” (Q.S. Al-Imran: 2).

4. Surat Fathir ayat 15

“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu], Maha Terpuji.” (Q.S. Fathir: 15)

Dikutip dari buku 99 Kisah Asmaul Husna untuk Membangun Karakter Anak (2009) karya Syafi'ie el-Bantanie, ‎Andri Agus Fabianto, menjelaskan sebagai umat Islam harus meneladani nama dan sifat Allah Al Qayyum yang berarti kita harus berusaha untuk bisa hidup mandiri. Dengan mempergunakan potensi dan kanusia yang diberikan Allah SWT secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup mandiri. Terdapat hikmah lain mengimani arti Al Qayyum, yakni:

1. Dengan mengetahui kebesaran dan keagungan Allah SWT, segala perbuatan-Nya dalam puncak kesempurnaan.

2. Dengan memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.

3. Kita harus menjadi seorang mukmin yang mandiri atau tidak menggantungkan orang lain.

4. Membiasakan diri untuk memberi manfaat pada yang lain.

5. Selain itu, dengan mempelajari arti Al Qayyum dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim tidak akan menyusahkan orang lain.

Sementara sebagai perilaku yang mencerminkan Al Qayyum, antara lain:

1. Dengan meyakini dan mengakui atas kebesaran Allah SWT., sebagai zat yang mengatur alam semesta beserta isinya.

2. Hidup mandiri atau tidak hidup bergantung kepada orang lain.

3. Tidak menyontek pada saat ulangan karna kita harus berusaha sendiri.

4. Umat Muslim menjadi lebih percaya diri, berani, dan tidak takut karena percaya selalu ada Allah SWT yang membantu dan menemani setiap langkah kaki serta permasalah kita.