Sukses

Ciri-Ciri Darah Tinggi yang Tak Disadari, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

Ciri-ciri darah tinggi sebenarnya dapat dilihat dari kondisi fisik penderitanya.

Liputan6.com, Jakarta Hipertensi atau yang biasa dikenal dengan istilah tekanan darah tinggi merupakan kondisi kesehatan ketika seseorang memiliki tekanan darah sekitar 140/90 milimeter merkuri (mmHg). Seseorang yang mengalami hipertensi biasanya dapat dilihat dari ciri-ciri darah tinggi yang sering tidak disadari, misalnya seperti sakit kepala.

Jika ciri-ciri darah tinggi diabaikan, hal itu akan berisiko membuat darah tinggi semakin parah. Bahkan darah tinggi yang semakin parah akan berisiko pada kematian penderitanya. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa saja ciri-ciri darah tinggi. Sehingga ketika ciri-ciri darah tinggi muncul, kita bisa mengambil langkah pencegahan dini, untuk menghindari risiko darah tinggi semakin parah.

Ciri-ciri darah tinggi sebenarnya dapat dilihat dari kondisi fisik penderitanya. Hanya saja, karena beberapa ciri-ciri darah tinggi merupakan kondisi-kondisi yang lazim terjadi, seperti sakit kepala. Sehingga hal itu tidak diwaspadai.

Memang, tidak setiap sakit kepala merupakan ciri-ciri darah tinggi. Meski demikian, kita mesti mewaspadai jika kita mengalami sakit kepala dan diikuti dengan ciri-ciri darah tinggi lainnya. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (1/3/2023), berikut ciri-ciri darah tinggi yang jarang disadari penderitanya.

2 dari 6 halaman

Sakit Kepala hingga Sulit Buang Air Kecil

Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan salah satu ciri-ciri darah tinggi atau hipertensi. Meski tidak setiap sakit kepala merupakan ciri-ciri darah tinggi, namun sakit kepala yang mendadak jadi lebih sering terjadi merupakan salah satu ciri-ciri darah tinggi.

Jadi, jika Anda sebelumnya tidak pernah atau jarang mengalami sakit kepala, namun dalam beberapa waktu belakangan mengalami sakit kepala yang cukup sering, patut dicurigai bahwa Anda mengalami tekanan darah tinggi. Kondisi ini akan semakin nampak lagi jika tekanan darah penderita sangat tinggi. Bagi beberapa penderita juga ada yang sampai mimisan ketika mengalami sakit kepala. Istilah medis menyebutkan bukan lagi hipertensi, tetapi krisis hipertensi.

Hilang Keseimbangan

Ciri-ciri darah tinggi berikutnya adalah hilangnya keseimbangan. hilangnya keseimbangan ini biasanya akan muncul setelah sakit kepala yang tak tertahankan. Bahkan sakit kepala ini sampai menyebabkan seseorang kehilangan keseimbangan.

Bagi penderita yang sudah sampai hilang keseimbangan, harus mewaspadai komplikasi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi yang diderita ini bisa mengindikasikan seseorang akan mengalami stroke. Melakukan pemeriksaan ke dokter sangat dianjurkan agar kondisi penderita tidak semakin parah.

Sulit Buang Air Kecil

Sulit buang air kecil menjadi salah satu ciri-ciri darah tinggi yang sering diabaikan. Padahal sulit buang air kecil termasuk gejala tekanan darah tinggi. Kondisi ketika tekanan darah tinggi sudah sampai memengaruhi kinerja ginjal penderitanya.

Kinerja organ ginjal akan menurun dengan sendirinya. Terutama perannya menyaring racun yang kemudian dikeluarkan melalui urin. Pada kondisi ini, justru urin sulit diproduksi hingga penderita mengalami perut kembung.

3 dari 6 halaman

Urin Berdarah dan Detak Jantung Tak Teratur

Urin Berdarah

Selain sulit buang air kecil, ciri-ciri darah tinggi adalah urin yang berdarah. Kinerja ginjal pada tahap ini sudah sangat parah dan harus menjalani pemeriksaan. Hanya saja, darah pada urin penderita akan sulit terlihat. Penderita hanya bisa melihat darah ketika urin diperiksa menggunakan mikroskop.

Kondisi urine berdarah ini disebut dengan hematuria. Salah satu penyebab utamanya adalah pecahnya kista di dalam ginjal, atau adanya pembuluh-pembuluh darah kecil di sekitar kista. Gejala tekanan darah tinggi yang satu ini biasanya berlangsung selama sehari atau beberapa hari.

Detak Jantung Tak Beraturan

Ciri-ciri darah tinggi berikutnya adalah detak jantung yang tidak beraturan. Mengenali detak jantung beraturan dan tak beraturan mungkin akan sulit. Akan tetapi, ketika sudah biasa melakukannya pasti lebih mudah. Detak jantung yang tak beraturan akan lebih cepat dari biasanya. Seperti ketika seseorang sedang ketakutan atau panik.

Bedanya, gejala tekanan darah tinggi ini terjadi saat penderitanya sedang beristirahat. Jantung justru berdetak tak beraturan ketika sedang tidur atau istirahat. Bahkan, beberapa penderitanya akan mengalami henti jantung sepersekian detik.

Sensasi detak jantung yang tak beraturan bagi beberapa penderita bisa dirasakan di tenggorokan, leher, dan rahang. Pada kondisi ini, jantung tidaklah bekerja dengan normal. Jantung justru sedang dipaksa bekerja lebih cepat dari biasanya dan sangat berbahaya. Penderita bisa sampai mengalami gagal jantung dan sebabkan kematian.

4 dari 6 halaman

Wajah Merah dan Pusing

Wajah Merah

Ciri-ciri darah tinggi selanjutnya adalah wajah merah. Penderita darah tinggi atau hipertensi ini akan memiliki wajah yang lebih merah dari biasanya. Kondisi ini dipengaruhi oleh adanya pembesaran pada pembuluh darah di wajah.

Wajah seseorang bisa memerah karena untuk merespon kondisi lingkungannya. Seperti ketika terpapar sinar matahari, udara dingin, makanan pedas, angin, minuman panas, atau produk perawatan wajah.

Selain dipengaruhi kondisi lingkungan, tekanan psikis atau stres juga bisa menjadi penyebab. Kemudian terkena air panas, konsumsi alkohol, dan olahraga. Kondisi ini bisa memicu tekanan darah tinggi untuk sementara waktu.

Pusing

Berbeda dengan sakit kepala, pusing justru menjadi gejala tekanan darah tinggi karena efek obat. Obat pengontrol tekanan darah tinggi dapat menimbulkan rasa pusing. Pusing juga harus diwaspadai ketika muncul secara tiba-tiba tanpa alasan jelas.

Rasa pusing yang tiba-tiba muncul dan sebabkan seseorang hilang keseimbangan bisa mengindikasi stroke. Apalagi jika sampai penderitanya mengalami kesulitan berjalan. Tekanan darah tingginya akan memicu gejala stroke sebagai komplikasi.

5 dari 6 halaman

Pandangan Kabur hingga Sesak Napas

Pandangan Kabur

Ciri-ciri darah tinggi adalah pandangan kabur. Pandangan kabur atau buram akan lebih mudah dikenali terutama bagi yang matanya masih normal. Gejala tekanan darah tinggi ini mungkin akan lebih sulit dikenali bagi yang sudah mengalami rabun jauh atau dekat. Ciri-ciri darah tinggi ini biasanya muncul secara mendadak.

Jadi, jika Anda tiba-tiba merasa pandangan kabur dan berkunang-kunang, segera konsultasikan dengan dokter. Lakukan juga pemeriksaan tekanan darah agar segera mendapat penanganan yang dibutuhkan. Jangan sampai tekanan darah tinggi semakin parah dan menjadi krisis yang sulit disembuhkan.

Mimisan

Mimisan adalah kondisi di mana terjadi pendarahan di pembuluh darah yang ada di hidung. Mimisan juga bisa menjadi ciri-ciri darah tinggi yang tidak boleh diabaikan. Kondisi ini dipengaruhi oleh adanya trauma atau infeksi sinus. Jaringan lembap yang memasok pembuluh darah rusak dan terluka hingga sebabkan pendarahan.

Ketegangan dan kerusakan akibat tekanan darah tinggi menyebabkan arteri koroner yang melayani jantung melambat dan menjadi menyempit, sehingga terjadi penumpukan. Ketika arteri mengeras dengan plak, gumpalan darah menjadi lebih mungkin terbentuk yang dapat mengakibatkan serangan jantung.

Sesak Napas

Sesak napas juga bisa menjadi ciri-ciri darah tinggi. Kondisi ini harus diwaspadai karena sesak napas membuat penderitanya tak nyaman sama sekali. Sesak napas timbul karena pembuluh darah di paru-paru dan jantung ada yang tidak beres.

Kondisi ini disebut dengan hipertensi pulmonal. Tepatnya ketika bagian kanan jantung kesulitan memompa darah melewati paru-paru. Kemudian darah yang mengandung oksigen tidak dapat dialirkan dengan baik.

Selain hipertensi pulmonal, sesak napas bisa terjadi pada penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi biasa dan sistemik. Namun, gejala ini umumnya dirasakan saat mengalami hipertensi krisis atau maligna.

6 dari 6 halaman

Penyebab darah Tinggi

Setelah memahami penyebab dan ciri-ciri darah tinggi, penting bagi kita untuk mengambil langkah pencegahan agar terhindar dari tekanan darah tinggi atau hipertensi. Untuk mencegah darah tinggi, menjaga pola makan dan gaya hidup sehat menjadi kuncinya. Selain itu, kita juga bisa melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah darah tinggi.

1. Olahraga rutin

Olahraga rutin dapat mencegah darah tinggi, olahraga yang disarankan adalah jenis aerobik seperti jogging, berenang, bersepeda, atau senam. Lakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit, sebanyak 3-5 kali dalam seminggu.

2. Kurangi dan batasi konsumsi makanan tinggi garam.

Makanan cepat saji, makanan beku, dan makanan ber-MSG adalah sumber garam yang tinggi dan sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan agar terhindar dari tekanan darah tinggi.

3. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran

Buah yang diketahui dapat membantu mengontrol tekanan darah adalah buah berry, jambu biji, buah naga, pisang, delima, kiwi, persik, dan alpukat. Untuk sayuran, kamu bisa memanfaatkan seledri, atau cari suplemen berbahan seledri yang mengandung apigenin, yang dapat meringankan gejala hipertensi.

4. Jaga berat badan ideal.

Berdasarkan penelitian, seseorang dengan berat badan berlebih dan obesitas memiliki risiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi. dengan diabetes dan kolesterol

5. Istirahat cukup dan pintar kelola stres dengan baik.

Kurang tidur bisa menjadikan tubuh mengalami stres dan memproduksi kortisol (hormon stres). Hormon tersebut memiliki efek meningkatkan tekanan darah, produksi gula di tubuh, produksi kolesterol, serta produksi asam lambung.

6. Hindari rokok dan alkohol.

Rokok dan alkohol akan meningkatkan risiko penumpukan plak di dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyempitan. Akibatnya, tekanan darah bisa meningkat.

7. Periksa kesehatan secara rutin

Kamu sangat disarankan untuk melakukan cek kesehatan rutin ketika sudah memasuki usia 30 tahun sebagai deteksi penyakit, salah satunya adalah tekanan darah tinggi.Jika terdeteksi dini, maka kamu bisa mencegah tekanan darah tinggi lebih awal sehingga risiko komplikasi akan lebih rendah. Darah tinggi atau Hipertensi sering diabaikan karena seringnya tidak menampakkan gejala. Namun dengan deteksi dini serta pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa dicegah.