Sukses

Takut Makam Hanyut, Perjuangan Bocah Bangun Batu Nisan Mendiang Ayah Ini Penuh Haru

Bocah itu sempat gunakan tanah gantikan semen.

Liputan6.com, Jakarta Kuburan sudah tak asing lagi dengan batu nisan yang menjadi penanda seseorang pernah dikuburkan di dalamnya. Tak heran jika banyak orang berusaha meletakkan batu nisan agar tanah kuburan tak hanyut. Hal inilah yang menjadi alasan utama bocah dengan kuburan mendiang sang ayah.

Melansir dari mStar, bocah 11 tahun ini membagikan kisah perjuangannya membuat nisan untuk kuburan sang ayah. Kisahnya sukses mencuri perhatian, pasalnya ia hidup pas-pasan sepeninggal sang ayah. Kendati demikian, ambisi Firas yang berasal dari Malaysia itu tak terkalahkan. 

Ia membuat batu nisan mendiang sang ayah dari nol. Mulai dar batu dan semen sejumlah 3 kg yang dibeli secara online. Pasalnya, bocah pemilik nama lengkap Mohammad Adiffiras itu khawatir kuburan ayahnya hanyut akibat hujan dan banjir. 

"Hari itu kuburan almarhum suami saya kebanjiran karena hujan deras. Firas menangis, dia takut kuburannya hilang. Makanya dia mau bikin batu nisan sendiri,” kata Siti Nurul Arini Khamis, ibu Firas kepada mStar. 

Saking berambisinya Firas membuat batu nisan dengan budget pas-pasan, perjuangannya berhasil mencuri perhatian netizen. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari mStar, Rabu (3/1/2023).

2 dari 3 halaman

Pakai Tanah Gantikan Semen

Keputusan Firas membuat batu nisan untuk makam ayahnya ini sudah bulat. Mulanya ia meminta kepada paman Firas untuk membelikan batu nisan yang sudah jadi. Namun sang paman hanya membelikan tiang penandanya saja tanpa tubuh batu nisan (kepok). 

Februari lalu, Firas mengangkut bongkahan batu-bata menuju makam. Ia melakukannya sambil menaiki sepeda bahkan saat hujan sekalipun. Saking polosnya Firas, ia sempat berinisiatif menggunakan tanah merah di sekitar makam sebagai pengganti semen. Namun sesuai dugaan, nisan yang ia bagun tanpa semen itu tetap saja hanyut.

“Dia meminta izin kepada saya untuk membangun kepok. Dia membawa batu-bata dari rumah menggunakan sepeda. Saat hujan batu bata itu menggelinding, dia menangis dan mengembalikannya,” kata ibu Firas. 

Sebelumnya, mendiang ayah Firas dikabarkan meninggal akibat infeksi air kencing tikus. Ibu Firas yang berusia 38 tahun mengatakan makam mendiang suaminya berada di Johor. Sementara ia dan ketiga anaknya tinggal di Kuala Lipis, Pahang. 

3 dari 3 halaman

Beli Semen Eceran

Perjuangan Firas membuat batu nisan untuk kuburan mendiang sang ayah terus berlanjut. Sang ibu yang tak tega melihat perjuangan Firas akhirnya bisa mendapatkan uang untuk membeli sejumlah 3 kilogram semen. Ia membelinya secara eceran lewat online. 

Firas akhirnya bisa menyelesaikan membuat batu nisan untuk makam sang ayah. Momen Firas memeluk makam sang ayah bikin haru. 

Dia bilang ini yang ia bisa berikan kepada ayahnya yang sudah tiada. Saya ingat ketika dia bermain-main ketika dia berada di rumah, ternyata dia berhasil melakukannya dengan benar,” kata ibu Firas. 

Kisahnya tersebar lewat TikTok yang berhasil mencuri perhatian jagat maya. Tak sedikit dukungan mengalir kepada Firas. Bahkan ada juga yang ikut terharu mendengar kisah perjuangan Firas membuat batu nisan untuk mendiang sang ayah.