Sukses

Jembatan Shiratal Mustaqim, Jalan Menuju Surga yang Terbentang di Atas Neraka

Jembatan Shiratal Mustaqim dapat dilewati atau tidak bergantung pada amal perbuatan setiap orang.

Liputan6.com, Jakarta Jembatan Shiratal Mustaqim merupakan jalan menuju surga yang terbentang di atas neraka jahannam. Jembatan ini digambarkan sebagai jembatan yang sangat licin, dan diibaratkan seperti sehelai rambut yang dibelah tujuh dengan panjang tak terhingga.

Namun, orang-orang yang diridhoi oleh Allah SWT dapat melewati jembatan ini dengan cepatnya. Seorang muslim yang beriman dan beramal saleh akan dengan mudah melewati jembatan ini, sedangkan orang-orang kafir tidak akan bisa melewatinya dan jatuh ke dalam neraka.

Jembatan Shiratal Mustaqim dapat dilewati atau tidak bergantung pada amal perbuatan setiap orang.  Bagi seorang hamba yang berhasil melewatinya, maka ia akan mendapatkan surga dan kekal di dalamnya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (6/3/2023) tentang Jembatan Shiratal Mustaqim.

2 dari 4 halaman

Jembatan Shiratal Mustaqim, Tempat Hamba Tidak Mengingat Lagi Keluarganya

Jembatan Shiratal Mustaqim ini pernah disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW pada suatu hadis, saat beliau ditanyai oleh sang istri, Sayyidah ‘Aisyah. Istrinya bertanya apakah pada hari kiamat keluarganya akan mengingat satu sama lain. Dalam hadis tersebut, nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:

“Adapun dalam tiga tempat, seseorang tidak akan ingat kepada yang lain: pertama saat di timbangan amal, sampai dia mengetahui apakah timbangan amal baiknya ringan atau berat. Kedua, saat beterbangannya catatan amal, sampai dia mengetahui di mana catatannya jatuh, apakah di sebelah kanan, di sebelah kiri, atau di belakangnya. Dan ketiga, saat berada di jembatan Shiratal Mustaqim yang dipasangkan di antara dua punggung neraka Jahanam, sampai dia mengetahui apakah bisa melintas atau tidak” (HR. Abu Dawud).

Di jembatan Shiratal Mustaqim ini, satu persatu hamba diminta melintas sebuah jembatan yang sangat tipis dan tajam, dan terletak di atas kobaran neraka Jahannam. Jembatan Shiratal Mustaqim ini bahkan lebih tipis dan lebih tajam daripada pedang.

Pada bagian pinggir jembatan penuh dengan besi melengkung, duri, dan pengait, yang akan mencelakaan siapa pun yang melintas, kecuali umat Islam yang diselamatkan Allah SWT. Oleh karena itu,  para malaikat berdoa, “Ya Tuhan, selamatkanlah, selamatkanlah.” Hal ini seperti diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Sa‘id Al-Khudri.

3 dari 4 halaman

Gambaran Jembatan Menuju Surga yang Terbentang di Atas Neraka

Gambaran tentang jembatan Shiratal Mustaqim dan orang-orang yang melintas di atasnya dijelaskan pada riwayat ath-Thabrani dari Ibnu Mas‘ud. Melalui riwayat ini, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

“Jembatan Shiratal Mustaqim dipasangkan di tengah-tengah neraka Jahannam seperti pedang tipis yang sangat tajam. Jembatan ini licin dan menggelincirkan. Di atasnya penuh besi-besi pengait dari api yang siap menyambar, mengait, dan menghempaskan ke neraka. Di antara mereka ada orang yang melintas secepat petir. Dia berhasil selamat dan tak melekat (bergelantung) pada jembatan. Ada pula yang melintas secepat angin. Dia berhasil selamat dan tak melekat di atasnya. Ada pula yang melintas secepat kuda. Ada pula yang melintas seperti orang berlari. Ada pula yang melintas seperti orang berjalan cepat. Ada pula yang berjalan seperti orang berjalan normal. Dan manusia yang terakhir melintas adalah seorang laki-laki yang telah hangus terbakar api dan menghadapi kesulitan di atasnya, kemudian dimasukkan Allah ke dalam surga berkat karunia, kemuliaan, dan rahmat-Nya.” (H.R. Ath-Thabrani dari Ibnu Mas‘ud)

Selain itu, diriwayatkan juga dalam hadits dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

"Orang yang beriman (berjalan) bagaikan kedipan mata, bagaikan kilat, bagaikan angin, bagaikan kuda-kuda dan unta-unta terbaik. Di antara mereka ada yang selamat melewatinya tanpa cacat, sebagian ada yang cacat fisik, dan adapula yang dilemparkan ke dalam neraka Jahannam dengan kepala terbalik. Hingga kelompok terakhir mereka ditarik dengan keras.”

4 dari 4 halaman

Cara Melewati Jembatan Shiratal Mustaqim

Jembatan Shiratal Mustaqim ini dapat dilewati atau tidak bergantung pada amal perbuatan setiap orang.  Seorang muslim yang beriman dan beramal saleh akan dengan mudah melewati jembatan ini, sedangkan orang-orang kafir tidak akan bisa melewatinya dan jatuh ke dalam neraka.

Sementara itu, cara melewati jembatan Shiratal Mustaqim tentu dengan melaksanakan amal ibadah kepada Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, dikatakan bahwa orang pertama yang akan melewati Shirathal Mustaqim adalah umat Nabi Muhammad SAW, yaitu kaum fakir miskin dari kaum Muhajirin. Amalan yang akan memudahkan seorang muslim melewati jembatan Shiratal Mustaqim adalah bersedakan dengan ikhlas karena Allah semata. Hal ini terdapat pada sebuah hadis, di mana Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

”Barang siapa berbuat kebaikan dengan bersedekah jadi dia diijinkan lewat ash shirat dengan memperoleh panduan”