Sukses

Cara Menggambar Kaligrafi, Pahami Cara Menulis Huruf dan Ikuti 7 Langkah Ini

Salah satu hal yang paling penting dalam menggambar kaligrafi adalah mengetahui cara menulis dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu hal yang paling penting dalam menggambar kaligrafi adalah mengetahui cara menulis dengan baik. Sementara itu, kita perlu memahami bentuk suatu huruf, dan bagaimana huruf tersebut ditulis.

Cara kita menulis huruf, dari mana dan ke arah mana alat tulis digoreskan akan memengaruhi keindahan bentuk suatu huruf. Dengan kata lain, jika kita bisa menulis dengan baik, maka kita juga akan dengan mudah menggambar kaligrafi.

Setelah menguasai cara menulis huruf dengan baik dan benar, kita telah siap untuk menggambar kaligrafi. Ada sejumlah cara yang dapat membantu kita untuk menggambar kaligrafi yang indah.

Kita bisa menggambar kaligrafi dengan berbagai macam alat gambar, antara lain adalah pena handam, celi pen, kertas ahar, tinta, maupun kuas. Namun dalam artikel ini, akan berfokus untuk membahas cara menggambar kaligrafi yang bagus hanya dengan pensil saja.

Untuk dapat menggambar kaligrafi dengan baik, berikut langkah-langkahnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (7/3/2023).

2 dari 4 halaman

Cara Menggambar Kaligrafi

1. Siapkan Alat

Hal yang pertama perlu dilakukan sebelum menggambar kaligrafi yang bagus adalah menyiapkan alat gambarnya. Karena kita hanya akan belajar menggambar kaligrafi yang bagus dengan menggunakan pensil, maka cukup siapkan pensil dan penghapus. Pilihlah penis dengan jenis 2B, karena pensil itu tidak terlalu keras, dan warna hitamnya juga tidak terlalu gelap, sehingga jika ada kesalahan dalam mengguratkan garis, kita bisa langsung menghapusnya dengan bersih.

Berikutnya kita harus menyiapkan kertas gambar. Sebenarnya kita bisa menggunakan kertas jenis apa saja. Bahkan kita bisa menggunakan kertas HVS polos. Namun akan lebih baik jika kita menggunakan kertas yang lebih tebal. Tujuannya menggunakan kertas yang lebih tebal agar kertas tidak mudah rusak ketika mendapat tekanan ketika kita mengguratkan garis dengan pensil, atau ketika kita menghapus garis yang salah.

Kita bisa menggunakan kertas dari buku gambar dengan ukuran apa saja, kita bisa menggunakan kertas gambar ukuran A3, A4, atau A5, sesuai selera. Semakin besar angkanya, makan akan semakin kecil ukurannya.

2. Perhatikan Cara Memegang Alat Gambar

Salah satu kesalah dalam menggambar kaligrafi yang bagus adalah kesalahan dalam memegang alat gambar, dalam hal ini adalah pensil 2B. Memegang alat gambar dengan yang benar akan membuat tangan kita menjadi lebih stabil dan terhindar dari gerakan-gerakan yang tidak disengaja.

Dalam hal ini tentunya penggunaan pensil 2b harus didukung dengan bagaimana kamu memposisikan tangan dan pensil dalam posisi yang paling nyaman.

Mungkin kamu akan berganti-ganti gaya menulis pada awal-awal mulai menulis kaligrafi hingga mendapatkan posisi yang paling sesuai dan paling nyaman. Pada akhirnya kamu akan menemukan cara menulis yang benar-benar nyaman dan mendapatkan hasil yang bagus pula.

Kemudian setelah mendapatkan cara memegang yang paling nyaman, pastikan untuk tidak menggoreskan pensil dengan tangan yang menggantung. Tangan yang menggantung atau mengambang akan membuat tangan tidak stabil, bahkan cenderung tangan akan bergetar sehingga akan sulit untuk membuat garis yang baik dan halus.

Oleh karena itu, pastikan bagian telapak tangan tetap menempel dasar atau di atas kertas gambar. Cara memegang pensil seperti itu mungkin berisiko membuat kertas gambar akan menjadi kotor. Namun, hal itu akan membuat gerakan tangan jadi lebih stabil dan tidak bergetar.

3 dari 4 halaman

Cara Menggambar Kaligrafi

3. Buat Sketsa

Jika sudah cukup terampil, menggambar kaligrafi bisa dilakukan dengan cara menuliskan kata-kata yang diinginkan secara langsung dengan alat gambar. Akan tetapi, untuk menghindari kesalahan yang berisiko membuat gambar kaligrafi menjadi jelek, maka penting untuk menggambar sketsa terlebih dulu.

Menggambar kaligrafi dengan sketsa akan menurunkan risiko kesalahan ketika menarik garis. Garis sketsa atau garis bayang ini berfungsi sebagai patokan dalam penulisan kaligrafi. Dengan begitu, huruf yang kamu buat tidak akan melenceng terlalu jauh dari bentuk aslinya.

Awalnya garis ini mungkin hanya sebagai latihan, nantinya bila telah terbiasa maka garis-garis sketsa tadi akan tergambar dalam benak pikiran kamu. Pastikan ketika membuat sketsa, kamu tidak terlalu memberikan tekanan besar ketika mengguratkan garis.

4. Melihat Contoh Huruf

Bagi yang belum terlalu mahir menulis huruf asing, seperti huruf hijaiyah, mungkin belum hafal dengan bentuk huruf-hurufnya. Untuk menghindari kesalahan, dalam menggambar kaligrafi hendaknya kita mencontoh dulu huruf atau kaligrafi yang sudah ada.

Dengan memiliki referensi untuk menulis huruf-huruf tersebut, kamu bisa meniru berbagai jenis kaligrafi dengan bentuk yang benar. Dengan memerhatikan cara kamu memegang alat tulis. Gunakan tebal garis yang bervariasi untuk membuat bentuk huruf yang bagus. Usahakan gerakan jari dan tangan kamu mantap dan proporsional.

 

5. Gunakan Tekanan dalam Membatasi Lebar Garis

Langkah selanjutnya adalah menggunakan tekanan dalam membatasi lebar garis. Menggunakan tekanan untuk membuat garis batas dilakukan agar garis yang dibuat tampak lebih gelap dan lebih tebal dibandingkan garis lainnya. Panjang dan lebar dari tulisan kaligrafi harus sesuai dengan kaidahnya dan jangan sembarang dalam menulis.

Dengan mengendalikan sudut alat tulis dengan metode tekanan untuk mendapatkan hasil yang baik dan benar. Mata pensil yang berbeda akan membantu sekali dalam membuat ketebalan garis yang berbeda.

Kamu bisa menekan ke bawah sedikit lebih keras selama beberapa saat untuk mendapatkan garis yang lebih tebal dan gunakan sentuhan yang sangat ringan untuk membuat garis-garis yang sangat tipis seperti helaian rambut.

6. Tarik Garis dengan Urutan yang Benar

Seperti yang telah sedikit dibahas sebelumnya, bahwa menggambar kaligrafi, hal yang perlu diketahui adalah dengan memahami cara menulis huruf -- apakah itu digoreskan dari ujung atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya. Misalnya saja ketika menulis huruf alif. huruf alif ditulis dengan cara menarik garis lurus dari atas ke bawah.

Lalu bagaimana jika menulis huruf alif dengan menarik garis lurus dari bawa ke atas? menulis huruf alif dengan cara seperti itu tentu tidak sepenuhnya salah, secara teknis, gari semacam itu tetap dapat dibaca sebagai alif. Namun cara tersebut akan membuat bentuk huruf alif tidak indah.

Hal itu juga berlaku untuk menulis huruf hijaiyah lainnya. Jadi perhatikan urutan dalam menggoreskan garisnya, dimulai dari mana dulu dan menuju ke mana. Urutan coretan yang asal-asalan akan sangat berpengaruh pada hasil dari karya seni kaligrafi kamu. Lihatlah kembali buku contoh kaligrafi untuk meminimalisir kesalahan. Urutan coretan tidak hanya memastikan bahwa bagian-bagian itu terhubung dengan benar dan rata, tetapi juga sering memiliki arti filosofis yang penting.

4 dari 4 halaman

Cara Menggambar Kaligrafi

7. Berlatih dengan Melihat Karya Orang Lain

Hasil dari menggambar kaligrafi satu orang dengan orang lain tentu saja berbeda. Perbedaan itu bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain alat gambar yang digunakan sampai dengan gaya menggambar kaligrafi seseorang. Tentu sangat bagus jika dalam menggambar kaligrafi kita memiliki ciri khas sendiri.

Sebagai awalan, kamu bisa melihat karya orang lain sebagai contoh. Jika sudah mahir, kamu bisa membuat ciri jhas tersendiri dari karyamu.

Hal yang tidak kalah penting adalah terus ulangi langkah tersebut. Dengan latihan terus menerus, otot tangan kita akan terbiasa melakukan gerakan-gerakan yang diperlukan dalam membuat kaligrafi yang bagus.