Liputan6.com, Jakarta Tahapan kehidupan setelah kematian kerap menjadi hal yang membuat banyak orang penasaran. Dalam Islam sendiri terdapat penjelasan mengenai apa saja tahapan kehidupan setelah kematian yang terangkum dalam surat-surat suci Al Quran. Mengingat Islam adalah agama yang sangat menekankan konsep akhirat.
Umat Muslim percaya bahwa kehidupan setelah kematian adalah kenyataan, dan itu adalah bagian penting dari iman mereka. Al-Qur'an dan Hadits memberikan petunjuk dan rincian tentang tahapan kehidupan setelah kematian yang akan dialami seseorang hingga hari kiamat. Dengan mengikuti tuntunan Al-Qur'an dan Hadits, umat Islam berjuang untuk menjalani kehidupan yang diridhoi Allah, dan mencapai kebahagiaan abadi di akhirat.
Dalam Islam, tahapan kehidupan setelah kematian berfungsi sebagai pengingat untuk menjalani kehidupan yang benar dan mempersiapkan kehidupan akhirat. Muslim percaya bahwa tindakan mereka dalam kehidupan ini akan menentukan nasib mereka di akhirat, dan bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap perbuatan baik dan buruk.
Advertisement
Lantas apa saja tahapan kehidupan setelah kematian dalam Islam? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tahapan kehidupan setelah kematian dalam Islam, beserta dengan dalil-dalilnya pada Rabu (8/3/2023).
Tahapan Kehidupan Setelah Kematian dalam Islam
Dalam Islam, ada beberapa tahapan kehidupan setelah kematian yang akan dilalui seseorang sebelum hari kiamat. Tahapan-tahapan ini dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits, ada beberapa ayat dalam Al Quran yang menjelaskan tahapan kehidupan setelah kematian sampai kiamat dalam Islam. Berikut beberapa contohnya:
1. Barzakh
Tahap pertama kehidupan setelah kematian disebut Barzakh, yaitu periode antara kematian seseorang dan Hari Pembalasan. Pada tahap ini, jiwa dipisahkan dari tubuh dan memasuki alam keberadaan baru, di mana ia menunggu penghakiman. Menurut kepercayaan Islam, jiwa yang saleh akan dihibur dan merasakan surga, sedangkan jiwa orang fasik akan menderita dan merasakan rasa neraka.
Surat Al-Mu’minun Ayat 99-100
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Artinya: Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.
2. Hari Kebangkitan
Tahap kedua kehidupan setelah kematian adalah Kebangkitan, juga dikenal sebagai Al-Ba'ath. Ini adalah saat Allah (Tuhan) akan membangkitkan semua orang mati dari kubur mereka dan menghidupkan mereka kembali. Peristiwa ini akan didahului oleh gempa bumi yang hebat, dan semua ciptaan akan mengalami kekacauan.
Surat Az-Zumar Ayat 68
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
Artinya: Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).
Advertisement
Tahapan Kehidupan Setelah Kematian dalam Islam
3. Hari Pengadilan
Tahap ketiga kehidupan setelah kematian adalah Hari Pengadilan, juga dikenal sebagai Yawm Al-Qiyamah. Inilah saatnya Allah akan menghakimi seluruh umat manusia atas tindakan mereka dalam hidup ini. Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya, dan nasibnya akan ditentukan berdasarkan apakah dia menjalani kehidupan yang benar atau kehidupan yang penuh dosa.
Surat Al-Anbiya Ayat 47
وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.
4. Hisab
Tahap keempat kehidupan setelah kematian adalah hisab atau perhitungan, juga dikenal sebagai Al-Hisab. Ini adalah saat setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka dan akan ditanyai tentang bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka di bumi. Orang benar akan diberi upah dan orang jahat akan dihukum.
Surat az-Zalzalah Ayat 7-8
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ°وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Tahapan Kehidupan Setelah Kematian dalam Islam
5. Jembatan
Tahap kelima kehidupan setelah kematian adalah Jembatan, juga dikenal sebagai As-Sirat. Ini adalah jembatan yang harus dilintasi setiap jiwa untuk mencapai Surga. Orang benar akan menyeberangi jembatan dengan mudah, sedangkan orang jahat akan jatuh ke Neraka.
Surat Al-Baqarah Ayat 111
وَقَالُوا۟ لَن يَدْخُلَ ٱلْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوْ نَصَٰرَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا۟ بُرْهَٰنَكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Artinya: Dan Kami akan mengambil dari setiap bangsa seorang saksi dan berkata, 'Tunjukkan buktimu,' dan mereka akan mengetahui bahwa kebenaran adalah milik Allah, dan kehilangan dari mereka adalah apa yang biasa mereka buat.
6. Surga atau Neraka
Tahap akhir kehidupan setelah kematian adalah Neraka atau Neraka. Di sinilah nasib akhir setiap orang akan ditentukan. Orang benar akan masuk surga, di mana mereka akan mengalami kebahagiaan abadi, sedangkan orang jahat akan masuk neraka, di mana mereka akan mengalami hukuman kekal.
Surat At-Tur Ayat 17
إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّٰتٍ وَنَعِيمٍ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,
Surat Az-Zumar Ayat 71
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِ رَبِّكُمْ وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَآءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ ٱلْعَذَابِ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya: Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.
Advertisement