Liputan6.com, Jakarta Vaksin adalah senyawa biologis yang digunakan untuk melindungi seseorang dari penyakit infeksi tertentu dengan memicu respons imun tubuh untuk melawan virus atau bakteri penyebab penyakit tersebut. Macam-macam vaksin bekerja dengan memberikan bagian yang aman dari virus atau bakteri tersebut ke dalam tubuh, sehingga sistem kekebalan tubuh mengenali dan memproduksi antibodi atau sel T yang dapat melawan penyakit tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Mengenal macam-macam vaksin penting untuk melawan informasi yang salah atau tidak benar tentang vaksinasi. Beberapa orang mungkin menganggap bahwa vaksinasi tidak perlu atau berbahaya, tetapi informasi yang benar tentang manfaat dan keamanan vaksin dapat membantu mengurangi ketakutan atau kekhawatiran yang tidak beralasan.
Dengan mengenal macam-macam vaksin, seseorang dapat membuat keputusan yang tepat dan informasi yang akurat tentang vaksinasi, sehingga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kesehatan dan keselamatan individu serta masyarakat secara keseluruhan. Berikut macam-macam vaksin dan cara kerjanya yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (9/3/2023).
Fungsi Macam-macam Vaksin
Vaksin berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit infeksi dengan memicu respons imun tubuh untuk melawan virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut. Macam-macam vaksin mengandung antigen (bagian yang dapat memicu respons imun) dari virus atau bakteri yang disuntikkan ke dalam tubuh, dan kemudian sistem kekebalan tubuh menghasilkan respons imun spesifik terhadap antigen tersebut.
Setelah vaksinasi, tubuh akan mengingat antigen yang ditemukan dalam vaksin dan dapat dengan cepat mengenali dan melawan virus atau bakteri yang sebenarnya jika terpapar di kemudian hari. Dengan demikian, macam-macam vaksin dapat mencegah terjadinya penyakit, atau jika penyakit terjadi, dapat mengurangi keparahan penyakit dan mencegah komplikasi.
Vaksin menjadi cara yang efektif dan aman untuk melindungi diri dan masyarakat dari penyakit infeksi yang berbahaya. Vaksinasi, akan membantu mencegah penyebaran penyakit dari satu orang ke orang lain, mengurangi risiko wabah, dan melindungi orang yang rentan terhadap penyakit, seperti bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi atau orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Dalam jangka panjang, vaksin juga dapat membantu mencegah perkembangan resistensi antibiotik dan meningkatkan kesehatan global secara keseluruhan.
Advertisement
Macam-macam Vaksin dan Cara Kerjanya
1. Vaksin Virus InaktifÂ
Vaksin virus inaktif terbuat dari virus yang telah dimatikan. Setelah virus dimatikan, ia masih memiliki struktur yang sama dengan virus yang asli, tetapi tidak dapat menyebabkan penyakit. Ketika macam-macam vaksin ini disuntikkan ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh mengenali virus yang telah dimatikan sebagai benda asing dan mulai menghasilkan respons imun. Respons imun ini termasuk produksi antibodi dan sel T yang dapat melindungi tubuh dari virus yang sebenarnya jika terkena.
2. Vaksin Virus Hidup MelemahÂ
Vaksin virus hidup melemah terbuat dari virus yang dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Virus dalam vaksin ini masih hidup, tetapi tidak begitu kuat sehingga tubuh dapat mengembangkan respons imun dan melawan virus yang lebih kuat jika terkena. Setelah vaksin ini disuntikkan ke dalam tubuh, virus melemah tersebut mulai berkembang biak, tetapi tidak menyebabkan penyakit. Tubuh kemudian mengembangkan respons imun yang sama seperti saat tubuh terinfeksi oleh virus yang sebenarnya.
3. Vaksin Protein SubunitÂ
Macam-macam vaksin protein subunit terbuat dari protein yang ditemukan di dalam virus atau bakteri. Protein ini dipilih karena merupakan bagian yang paling penting dari virus atau bakteri dalam hal menghasilkan respons imun. Setelah vaksin ini disuntikkan ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh mengenali protein dalam vaksin sebagai benda asing dan mulai menghasilkan respons imun. Respons imun ini termasuk produksi antibodi dan sel T yang dapat melindungi tubuh dari virus atau bakteri yang sebenarnya jika terkena.
.
4. Vaksin Vektor VirusÂ
Vaksin vektor virus menggunakan virus yang telah dimodifikasi sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Virus ini digunakan sebagai vektor untuk membawa gen dari virus atau bakteri lain ke dalam tubuh. Setelah virus vektor memasuki sel tubuh, gen virus atau bakteri lainnya dimasukkan ke dalam sel. Tubuh kemudian mengembangkan respons imun terhadap virus atau bakteri asli. Contoh vaksin vektor virus adalah vaksin COVID-19 yang menggunakan vektor adenovirus.
5. Vaksin Asam NukleatÂ
Vaksin asam nukleat menggunakan bagian kecil dari asam nukleat virus atau bakteri untuk menghasilkan respons imun. Asam nukleat ini tidak dapat menyebabkan penyakit, tetapi mampu memberikan informasi genetik yang memicu tubuh untuk menghasilkan respons imun terhadap virus atau bakteri asli. Vaksin asam nukleat COVID-19 menggunakan RNA, yang mengandung informasi untuk menghasilkan protein spike virus corona. Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, RNA vaksin ini menghasilkan protein spike virus corona, yang kemudian dienkode oleh sel untuk memicu respons imun.
6. Vaksin Protein RekombinanÂ
Vaksin protein rekombinan menggunakan teknologi rekayasa genetika untuk menghasilkan protein virus atau bakteri secara buatan. Protein buatan ini kemudian digunakan sebagai vaksin untuk memicu respons imun terhadap virus atau bakteri asli. Macam-macam vaksin hepatitis B adalah contoh vaksin protein rekombinan, di mana protein permukaan virus hepatitis B diproduksi secara buatan dan digunakan sebagai vaksin.
Â
Advertisement