Liputan6.com, Jakarta Recorder adalah sebuah alat musik tiup kayu, yang terdiri dari sebuah pipa berlubang dengan sumbu berbentuk konis. Alat musik ini memiliki sejarah yang panjang dan telah digunakan sejak zaman Renaisans. Recorder biasanya terbuat dari kayu, tetapi ada juga yang terbuat dari bahan plastik atau campuran logam dan plastik. Cara memainkan recorder tergolong mudah, jika Anda lebih dulu mengetahui teknik dasar dan notasi musik yang tersedia. Â
Baca Juga
Advertisement
Recorder adalah alat musik yang cukup populer di kalangan pemain musik pemula dan anak-anak, karena cara memainkan recorder juga praktis dimainkan dan relatif terjangkau harganya. Selain itu, alat musik ini dapat menghasilkan suara yang indah dan lembut, sehingga sering digunakan dalam musik klasik dan tradisional.
Cara memainkan recorder adalah dengan meniup udara melalui sumbu recorder, dan menutup dan membuka lubang-lubang yang ada pada pipa. Lubang-lubang tersebut diatur oleh jari-jari tangan, dan biasanya diatur oleh tangan kanan untuk lubang-lubang atas dan tangan kiri untuk lubang-lubang bawah.
Untuk memainkan recorder dengan baik, diperlukan teknik-teknik khusus seperti mengatur napas, memilih nada yang tepat, dan mengatur posisi jari-jari pada lubang-lubang recorder. Dengan latihan yang cukup dan pengalaman yang memadai, pemain recorder dapat menghasilkan musik yang indah dan memukau.
Berikut ini cara memainkan recorder yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/3/2023).
Cara Memainkan Recorder
1. Pilih Ukuran Recorder yang Sesuai
Recorder tersedia dalam beberapa ukuran, mulai dari yang paling kecil (sopranino) hingga yang terbesar (bass). Cara memainkan recorder yang pertama, adalah pilihlah ukuran recorder yang sesuai dengan ukuran tangan dan jarak antara ujung jari tangan. Untuk pemula, ukuran sopranino atau soprano biasanya paling cocok karena ukurannya yang kecil dan mudah dimainkan.
2. Posisi Tubuh yang Benar
Cara memainkan recorder selanjutnya, adalah pastikan Anda memegang recorder dengan tangan kanan dan letakkan bibir Anda di atas lubang utama di bagian depan recorder. Posisikan tangan kiri di atas recorder, untuk menopangnya. Posisikan recorder sejajar dengan bahu, dan jari-jari tangan kanan dan kiri berada di depan recorder. Pastikan bahu dan lengan Anda rileks untuk menghindari ketegangan saat memainkan recorder.
3. Bernapas dengan Benar
Bernapas dengan benar adalah kunci untuk menghasilkan nada yang jelas dan stabil. Tarik napas melalui mulut dan hembuskan napas ke dalam recorder, melalui lubang di atas recorder. Usahakan untuk menghembuskan napas dengan lembut, dan menghindari meniup terlalu keras. Cobalah untuk bernapas secara alami dan jangan menahan napas terlalu lama saat memainkan recorder.
4. Menghasilkan Nada
Untuk menghasilkan nada, maka cara memainkan recorder pastikan jari-jari Anda menutupi lubang-lubang di recorder dengan benar. Mulailah dengan menutupi semua lubang recorder dan menghasilkan nada C, dengan meniup lembut melalui recorder. Setelah itu, cobalah membuka dan menutup lubang sesuai dengan nada yang diinginkan. Pastikan bahwa jari-jari Anda menutupi lubang-lubang dengan benar untuk menghasilkan nada yang jelas dan stabil.
5. Pelajari Skala Dasar
Setelah Anda bisa menghasilkan suara yang stabil, mulailah belajar skala dasar. Skala dasar pada recorder biasanya dimulai dari nada C. Untuk berlatih skala, mulailah dari nada C dan naik satu oktaf dengan menutup lubang-lubang recorder sesuai dengan nada yang diinginkan. Pelajari bagaimana membuka dan menutup lubang dengan jari-jari Anda dengan benar untuk menghasilkan nada yang stabil.
6. Berlatih dengan Lagu
Setelah Anda mahir memainkan skala dasar, cobalah berlatih dengan lagu yang lebih sederhana. Ada banyak lagu yang dapat dimainkan dengan recorder, termasuk lagu-lagu populer atau lagu anak-anak. Cari partitur lagu recorder online dan mainkan dengan pelan-pelan. Setelah Anda merasa cukup percaya diri, cobalah bermain bersama dengan rekaman atau orang lain.
Advertisement
.
7. Perhatikan Kualitas Suara
Cara memainkan recorder berikutnya, adalah perhatikan kualitas suara yang dihasilkan saat memainkan recorder, karena dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti posisi bibir, kekuatan hembusan napas, dan posisi jari-jari pada lubang recorder. Pastikan untuk memperhatikan kualitas suara yang dihasilkan saat berlatih, dan mencari tahu cara memperbaiki jika suara yang dihasilkan tidak memuaskan.
8. Pelajari Teknik Dasar
Selain belajar skala dan lagu, penting juga untuk mempelajari teknik dasar saat memainkan recorder. Beberapa teknik dasar yang perlu dipelajari adalah staccato, legato, vibrato, dan tremolo. Pelajari teknik dasar ini secara perlahan-lahan dan terus berlatih agar dapat memainkan recorder dengan lebih variatif.
9. Bermain Bersama Orang Lain
Bermain bersama dengan orang lain, adalah cara yang baik untuk meningkatkan kemampuan bermain recorder Anda. Cobalah bergabung dengan kelompok musik atau orkestra, dan bermain bersama dengan mereka. Ini dapat membantu Anda meningkatkan kepercayaan diri, serta memperbaiki kemampuan bermain recorder Anda.
10. Membuat Jurnal Perkembangan
Cara bermain recorder adalah membuat jurnal, karena sangat penting untuk mengukur kemajuan Anda. Anda bisa membuat jurnal catatan tentang perkembangan Anda, misalnya jumlah waktu yang Anda habiskan berlatih setiap hari, keterampilan dan teknik apa yang sudah dikuasai, serta kendala apa yang mungkin masih harus diatasi. Dengan memantau perkembangan Anda, Anda akan dapat melihat kemajuan yang sudah dicapai, mengetahui di mana perlu melakukan penyesuaian, serta mempertahankan semangat untuk terus belajar.
11. Mempelajari Notasi Musik
Memahami notasi musik adalah hal penting dalam memainkan recorder. Dengan mempelajari notasi musik, Anda dapat lebih mudah memahami lagu dan komposisi musik yang ingin dimainkan. Anda dapat memulai dengan mempelajari dasar-dasar notasi musik, seperti not, kunci, dan tempo.
Â
Jenis-Jenis Recorder
Soprano Recorder
Soprano recorder merupakan jenis recorder yang paling umum digunakan, dan biasanya menjadi pilihan pertama bagi pemula. Recorder ini berukuran kecil dan memiliki nada tertinggi di antara jenis-jenis recorder lainnya. Suara soprano recorder cukup terang dan cerah, sehingga sering digunakan dalam musik populer, musik anak-anak, dan musik tradisional.
Soprano recorder umumnya memiliki 3 bagian: kepala, badan, dan footjoint. Pada kepala recorder terdapat lubang kecil yang disebut mouthpiece, tempat pemain meniup udara. Pada badan recorder terdapat lubang-lubang yang diatur oleh jari-jari pemain untuk menghasilkan nada yang berbeda. Sedangkan pada footjoint terdapat lubang dan tombol untuk membantu pemain menjangkau nada yang lebih rendah.
Alto Recorder
Alto recorder merupakan jenis recorder yang lebih besar dan lebih rendah daripada soprano recorder. Recorder ini sering digunakan dalam musik klasik, barok, dan musik tradisional. Suara alto recorder lebih lembut dan tenang daripada soprano recorder, sehingga sering digunakan sebagai instrumen solok dalam ensemble musik.
Alto recorder memiliki nada yang lebih rendah dari soprano recorder, dan sering dimainkan oleh pemain yang lebih berpengalaman. Recorder ini umumnya memiliki 3 bagian yang sama dengan soprano recorder, tetapi dengan ukuran yang lebih besar.
Tenor Recorder
Tenor recorder merupakan jenis recorder yang lebih besar dan lebih rendah daripada alto recorder. Suara tenor recorder lebih dalam dan serak, sehingga sering digunakan dalam musik jazz dan blues. Recorder ini juga sering digunakan dalam ensemble musik dan sering dimainkan oleh pemain yang sangat berpengalaman.
Tenor recorder umumnya memiliki 4 bagian: kepala, badan 1, badan 2, dan footjoint. Pada badan 1 terdapat lubang-lubang yang diatur oleh jari-jari tangan kanan, sedangkan pada badan 2 terdapat lubang-lubang yang diatur oleh jari-jari tangan kiri. Pemilihan lubang yang tepat akan menghasilkan nada yang berbeda.
Bass Recorder
Bass recorder merupakan jenis recorder yang paling besar dan paling rendah di antara jenis recorder lainnya. Suara bass recorder sangat dalam dan berat, sehingga sering digunakan dalam musik klasik dan barok. Recorder ini juga sering digunakan dalam ensemble musik dan sering dimainkan oleh pemain yang sangat berpengalaman.
Bass recorder memiliki nada yang lebih rendah dari tenor recorder dan umumnya memiliki 4 bagian: kepala, badan 1, badan 2, dan footjoint. Pada badan 1 terdapat lubang-lubang yang diatur oleh jari-jari tangan kanan, sedangkan pada badan 2 terdapat lubang-lubang yang diatur oleh jari-jari tangan kiri. Pemilihan lubang yang tepat akan menghasilkan nada yang berbeda.
Advertisement
Contrabass, Garklein dan Sopranino
Contrabass Recorder
Contrabass recorder merupakan jenis recorder yang paling besar dan paling rendah di antara semua jenis recorder. Suara contrabass recorder sangat dalam dan berat, sehingga sering digunakan dalam musik klasik dan barok. Recorder ini juga sering digunakan dalam ensemble musik dan sering dimainkan oleh pemain yang sangat berpengalaman.
Contrabass recorder memiliki nada yang lebih rendah dari bass recorder, dan umumnya memiliki 5 bagian: kepala, badan 1, badan 2, badan 3, dan footjoint. Pada badan 1 terdapat lubang-lubang yang diatur oleh jari-jari tangan kanan, sedangkan pada badan 2 dan badan 3 terdapat lubang-lubang yang diatur oleh jari-jari tangan kiri. Pemilihan lubang yang tepat akan menghasilkan nada yang berbeda.
Garklein Recorder
Garklein recorder merupakan jenis recorder yang paling kecil di antara jenis-jenis recorder lainnya. Recorder ini memiliki nada tertinggi di antara semua jenis recorder, dan sering digunakan dalam musik klasik dan barok. Suara garklein recorder sangat halus dan cerah, sehingga sering digunakan sebagai instrumen solok dalam ensemble musik.
Garklein recorder umumnya hanya memiliki satu lubang untuk jari-jari tangan, sehingga lebih mudah dimainkan oleh pemula. Namun, karena ukurannya yang kecil, pemain harus sangat hati-hati dalam memegang recorder ini agar tidak merusaknya.
Sopranino Recorder
Sopranino recorder merupakan jenis recorder yang lebih kecil dan lebih tinggi daripada soprano recorder. Recorder ini sering digunakan dalam musik klasik dan musik tradisional. Suara sopranino recorder cukup terang dan cerah, sehingga sering digunakan sebagai instrumen solok dalam ensemble musik. Sopranino recorder umumnya memiliki 3 bagian seperti soprano recorder, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Pemilihan lubang yang tepat akan menghasilkan nada yang berbeda.