Sukses

Laa Tahzan Artinya Jangan Bersedih, Pahami Makna dan Dalil-Dalilnya

Arti kata Laa Tahzan, beserta dengan makna dan dalil-dalilnya.

Liputan6.com, Jakarta Laa Tahzan artinya jangan bersedih. Dalam Islam, kalimat Laa tahzan artinya adalah pengingat yang kuat bagi umat Islam untuk beriman dan bertawakal kepada Allah selama masa-masa sulit dan sulit. Laa Tahzan artinya adalah panggilan untuk tetap sabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan, dan percaya pada rencana dan bimbingan Allah. Laa tahzan berfungsi sebagai pengingat yang kuat bagi umat Islam untuk tetap sabar, tabah, dan penuh harapan.

Berasal dari sebuah ayat dalam Al-Qur'an, "Laa tahzan" sering digunakan sebagai bentuk penghiburan dan penyemangat bagi umat Islam yang mungkin sedang menghadapi keadaan sulit atau sedang mengalami masa duka atau kesedihan. Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa Allah selalu bersama kita dan bahwa Dia akan membantu kita mengatasi kesulitan kita jika kita tetap sabar dan teguh dalam iman kita.

Konsep Laa tahzan ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mengutamakan keimanannya dan fokus pada gambaran akhirat yang lebih besar, daripada terjebak oleh tantangan dunia ini. Dengan melakukan itu, umat Islam dapat menemukan kenyamanan dan penghiburan di masa-masa sulit, mengetahui bahwa pahala akhir mereka terletak pada Allah di akhirat.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (14/3/2023). Arti kata Laa Tahzan, beserta dengan makna dan dalil-dalilnya. 

2 dari 4 halaman

Laa Tahzan Artinya Dalam Islam

Laa tahzan (لا تحزن) adalah ungkapan bahasa Arab yang berarti "jangan berduka" atau "jangan sedih". Laa Tahzan sering digunakan sebagai bentuk dorongan atau penghiburan bagi seseorang yang sedang mengalami masa sulit atau menghadapi tantangan. Ungkapan ini biasa digunakan dalam ajaran Islam sebagai pengingat untuk tetap beriman dan bertawakal kepada Allah di masa-masa sulit.

Dalam Islam, Laa tahzan (لا تحزن) adalah ungkapan yang sering digunakan untuk mengingatkan umat Islam agar beriman dan bertawakal kepada Allah di saat-saat sulit dan sulit. Ini berasal dari sebuah ayat dalam Al-Qur'an, Surah Yusuf ayat 87, di mana Nabi Ya'qub (Yakub) mengatakan, "Maka bersabarlah, sesungguhnya janji Allah itu benar. Dan mohon ampunan atas dosa dan bertasbihlah [Allah] dengan memuji Tuhanmu di sore dan pagi hari.”

Ungkapan Laa tahzan sering digunakan sebagai bentuk penghiburan dan penyemangat bagi umat Islam yang mungkin sedang menghadapi keadaan sulit atau sedang mengalami masa duka atau kesedihan. Ini berfungsi sebagai pengingat bahwa Allah selalu bersama mereka dan bahwa Dia akan membantu mereka mengatasi kesulitan mereka jika mereka tetap sabar dan teguh dalam iman mereka.

Secara keseluruhan, kalimat Laa tahzan artinya adalah pengingat yang kuat bagi umat Islam untuk bertawakal kepada Allah dan mengandalkan bimbingan dan dukungan-Nya dalam semua aspek kehidupan mereka.

3 dari 4 halaman

Ayat Tentang Laa Tahzan

La tahzan adalah ungkapan bahasa Arab yang berarti "jangan bersedih" atau "jangan berduka". Meskipun bukan merupakan ayat khusus dari Al-Qur'an, ada beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang menyampaikan pesan yang sama dan memberikan penghiburan bagi mereka yang sedang terpuruk atau mengalami kesulitan. Berikut beberapa contohnya:

Surat Al-Baqarah Ayat 155

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Surat Al-Baqarah Ayat 45

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ

Artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

Surat Ali ‘Imran Ayat 139

وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

Surat Az-Zumar Ayat 53

۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Surat Al-An’am Ayat 33

قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُۥ لَيَحْزُنُكَ ٱلَّذِى يَقُولُونَ ۖ فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَٰكِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ يَجْحَدُونَ

Artinya: Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasannya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.

Surat Al-Mu’min Ayat 55

فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَٰرِ

Artinya: Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.

Ayat-ayat ini mendorong orang-orang beriman untuk bersabar dan tabah dalam menghadapi cobaan dan kesulitan, serta beriman kepada rencana dan petunjuk Allah. Mereka juga mengingatkan kita bahwa Allah selalu mengawasi kita dan bahwa kita akan diberi pahala atas kesabaran dan kepercayaan kita kepada-Nya.

4 dari 4 halaman

Keutamaan Mengatakan Laa Tahzan Dan Menghibur Orang Yang Sedih

Konsep “Laa tahzan” atau jangan bersedih sering ditekankan dalam ajaran Islam sebagai pengingat bagi orang beriman untuk bertawakal kepada Allah dan tetap sabar serta tabah dalam menghadapi kesulitan. Prinsip ini mendorong umat Islam untuk mengutamakan iman mereka dan fokus pada gambaran akhirat yang lebih besar, daripada terjebak oleh tantangan dunia ini.

Dengan mengutamakan keimanan dan kepercayaan mereka kepada Allah, umat Islam dapat menemukan kenyamanan dan penghiburan di masa-masa sulit, mengetahui bahwa pahala akhir mereka terletak pada Allah di akhirat. Hal ini juga membantu mereka mempertahankan pandangan positif dan terus berjuang untuk keunggulan dalam semua aspek kehidupan mereka, sambil tetap rendah hati dan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada mereka.

Secara keseluruhan, konsep Laa tahzan berfungsi sebagai pengingat yang kuat bagi umat Islam untuk memprioritaskan iman mereka dan tetap teguh dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, mengetahui bahwa Allah bersama mereka di setiap langkah.

Dalam Islam, menghibur orang yang sedang sedih atau berduka dianggap sebagai tindakan yang baik, dan sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW sendiri dikenal karena belas kasih dan empatinya terhadap mereka yang sedang mengalami masa-masa sulit, dan dia sering memberikan kata-kata penghiburan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

Ada beberapa ayat dalam Alquran dan hadits yang menekankan pentingnya menghibur orang lain. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah ayat 155, Allah berfirman, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kehilangan harta, jiwa, dan buah-buahan, tetapi berilah kabar baik kepada orang yang sabar.” Ayat ini menyoroti pentingnya mendukung dan menghibur mereka yang mengalami ketakutan, kelaparan, dan kehilangan.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa menghilangkan kesusahan orang beriman dari aspek-aspek kesusahan dunia ini, Allah akan menyelamatkannya dari kesulitan kesulitan akhirat. Barangsiapa meringankan [situasi] seseorang di kesulitan besar yang tidak dapat membayar utangnya, Allah akan meringankan nasibnya baik di dunia maupun di akhirat. Barang siapa menyembunyikan [aib] seorang Muslim, Allah akan menyembunyikan [aibnya] di dunia dan di akhirat. Allah Maha Pertolongan hamba selama hamba itu membantu saudaranya.” (Sahih Muslim)

Hadits ini menekankan pentingnya mendukung dan menghibur orang lain, dan menyoroti pahala yang didapat dengan melakukannya. Dengan menghibur mereka yang sedih atau berduka, umat Islam dapat memperoleh berkah Allah dan membantu meringankan beban saudara seiman mereka.