Liputan6.com, Jakarta Bacaan doa sesudah sholat Dhuha Arab dapat dilafadkan setelah sholat Dhuha oleh umat Muslim. Sholat Dhuha merupakan salat sunnah yang hanya dikerjakan sebanyak dua rakaat dan lebih banyak dengan kelipatan yang sama.
Baca Juga
Sholat Dhuha dikerjakan pada pagi hari yakni pukul 08.00 hingga 11.00. Bagi umat Muslim, menjalankan salat Dhuha merupakan waktu yang tepat untuk meminta rezeki dan memohon ampunan. Sebab seorang hamba yang menjalankan salat Dhuha dan melafadkan bacaan doa sesudah sholat Dhuha Arab pasti diijabah olehNya.
Advertisement
Dengan membaca doa sesudah sholat Dhuha Arab, maka seorang muslim akan mendapatkan safaatnya. Salah satu safaat yang dijanjikan adalah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Barangsiapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan," (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa Dhuha Arab dan terjemahan serta keistimewaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/3/2023).
1. Doa Sesudah Sholat Dhuha Arab dan Artinya
Adapun bacaan doa Dhuha Arab dan terjemahannya yang bisa anda lafadkan, yakni:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Doa Dhuha Arab Latin: Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmatta 'ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin.
Artinya: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."
Advertisement
2. Waktu Sholat Dhuha
Salat Dhuha adalah salat sunah yang dikerjakan pada pagi hari. Dimulai ketika matahari mulai naik sepenggalah atau setelah terbit matahari (sekitar jam 07.00) sampai sebelum masuk waktu Dzuhur ketika matahari belum naik pada posisi tengah-tengah.
Waktu sholat Dhuha tersebut jika disesuaikan dengan waktu di Indonesia adalah sekitar pukul 08:00 hingga pukul 11:00. Namun, lebih baik apabila dikerjakan setelah matahari terik. Hal ini didasarkan oleh hadits dari Zaid bin Arqam RA sebagai berikut:
"Shalat Aubiin (orang-orang yang kembali kepada Allah/ bertaubat) adalah ketika anak unta mulai kepanasan." (H.R. Muslim)
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Zaid bin Arqam:
"Shalat Awwabiin (orang-orang yang kembali kepada Allah/ bertaubat) adalah ketika anak unta mulai kepanasan pada waktu Dhuha." (H.R. Ahmad)
3. Niat Sholat Dhuha
Sebelum mengerjakan salat dhuha, kaum muslim dianjurkan membaca bacaan doa niat. Niat sholat selalu dilafadkan sebelum mengerjakan sholat baik sholat sunnah dan sholat wajib. Berikut bacaan niat sholat Dhuha adalah:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat salat sunah dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala."
Advertisement
4. Keistimewaan Salat Dhuha
Setelah mengetahui bacaan doa sesudah sholat Dhuha Arab dan terjemahan, anda perlu mengetahui keistimewaan salat Dhuha. Dikutip dari buku Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, menjelaskan tentang keistimewaan mengerjakan salat Dhuha secara rutin, yakni:
a. Sebagai sedekah
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat." (H.R. Muslim dari Abu Dzar)
b. Sebagai investasi amal cadangan
Salah satu fungsi ibadah shalat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan shalat wajib. Sebagaimana diketahui, shalat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan pada hari Kiamat. Shalat juga merupakan kunci semua amal kebaikan. Jika shalatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lain. Begitu juga sebaliknya, jika rusak shalatnya, ia akan merugi dan kecewa, Shalat sunah-termasuk shalat Dhuha-merupakan investasi atau amal cadangan yang dapat menyempurnakan kekurangan shalat fardhu (wajib).
c. Ghanimah atau keuntungan yang besar
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Barangsiapa shalat Dhuha 2 rakaat, ia tidak akan termasuk golongan pelupa/lalai. Barang siapa shalat Dhuha 4 rakaat, akan dimasukkan kepada golongan orang-orang yang taubat (kembali kepada Allah). Barangsiapa shalat Dhuha 6 rakaat, akan dicukupi kebutuhannya hari itu. Barangsiapa shalat Dhuha 8 rakaat, termasuk golongan hamba-hamba yang patuh. Dan barangsiapa shalat Dhuha 12 rakaat maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.” (H.R. Thabrani dari Abu Darda')
d. Dicukupi kebutuhan hidupnya
Orang yang gemar melaksanakan shalat Dhuha karena Allah, akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadits Qudsi dari Abu Darda bahwa Allah berfirman:
"Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal sung (shalat Dhuhe) empat rakaut, maka Aku akan mencukupi (kebutuhanmu sampai sore hari." (H.R. Tirmidzi)