Sukses

Syarat Menjadi Imam Sholat Berjamaah yang Wajib Dipahami Umat Islam

Syarat menjadi imam terdiri dari beberapa kriteria.

Liputan6.com, Jakarta Syarat menjadi imam sholat berjamaah perlu dikenali setiap muslim. Seperti yang telah diketahui, imam adalah pemimpin sholat berjamaah. Kamu dapat menemui imam dalam sholat berjamaah, seperti sholat Jumat, sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha, hingga sholat 5 waktu berjamaah.

Sholat berjamaah adalah sholat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sholat berjamaah memiliki lebih banyak keutamaan dibandingkan dengan sholat sendiri. Bahkan, sholat berjamaah pahalanya lebih besar 27 derajat dari sholat sendirian.

"Shalat berjamaah melampaui sholat sendirian dengan (mendapatkan) 27 derajat." (HR. Bukhari).

Syarat menjadi imam terdiri dari beberapa kriteria. Hal ini nantinya juga akan terbagi lagi bila ada beberapa orang di masjid yang memiliki setiap faktor yang diperlukan untuk menjadi imam. Jadi, kamu perlu benar-benar paham tentang syarat menjadi imam ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (16/3/2023) tentang syarat menjadi imam.

2 dari 5 halaman

1. Beragama Islam

Syarat menjadi imam sholat berjamaah yang paling utama tentunya beragama Islam. Hal ini dijelaskan Imam Syafi'I dalam kitab al-Muhtaaj yang berbunyi:

"Jika diketahui dengan jelas bahwa seorang imam itu kafir atau dari jenis perempuan, maka wajib untuk mengulang sholatnya."

2. Berakal Sehat

Syarat menjadi imam selanjutnya yaitu harus berakal sehat. Hal ini berarti imam sholat tidak gila, mabuk, ataupun memiliki gangguan kejiwaan.

3. Baligh

Syarat menjadi imam berikutnya adalah baligh. Baligh artinya seseorang yang sudah dewasa. Maka dari itu, seorang anak kecil belum bisa menjadi imam sholat.

4. Laki-laki

Syarat menjadi imam sholat jemaah diutamakan seorang laki-laki. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW, yang artinya:

“Janganlah seorang wanita menjadi imam buat laki-laki.” (HR. Ibnu Majah)

Sementara itu,  perempuan diperbolehkan menjadi imam hanya untuk jemaah perempuan lainnya. Bila mengimami makmum laki- laki, hukumnya tidak boleh.

3 dari 5 halaman

5. Suci dari Hadas

Hendaknya seorang imam memastikan tidak terkena hadas besar ataupun hadas kecil saat melaksanakan sholat berjamaah. Syarat menjadi imam satu ini penting juga untuk diperhatikan.

6. Memahami Bacaan Sholat

Syarat menjadi imam sholat berjamaah berikutnya adalah memahami bacaan sholat. Bacaan sholat, bacaan Al-Quran, dan rukun sholat amat penting dipahami oleh imam agar menyempurnakan pahala ibadah sholat berjamaah.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

"Yang (berhak) menjadi imam (suatu) kaum, ialah yang paling pandai membaca Kitabullah. Jika mereka dalam bacaan sama, maka yang lebih mengetahui tentang sunnah. Jika mereka dalam sunnah sama, maka yang lebih dahulu hijrah. Jika mereka dalam hijrah sama, maka yang lebih dahulu masuk Islam (dalam riwayat lain: umur). Dan janganlah seseorang menjadi imam terhadap yang lain di tempat kekuasaannya (dalam riwayat lain: di rumahnya). Dan janganlah duduk di tempat duduknya, kecuali seizinnya."

4 dari 5 halaman

Kriteria Imam Lainnya

Melansir laman Kemenag Bengkulu, bila saat berkumpul umat Islam untuk sholat berjamaah, lalu semua yang hadir memiliki semua syarat di atas, maka yang lebih layak menjadi imam shalat adalah (syarat menjadi imam ini dipenuhi secara berurutan):

  1. Wali (pemimpin)
  2. Imam ratib (yang diangkat oleh wali)
  3. Orang yang paling memahami tentang fiqih
  4. Orang yang paling banyak hafalan dan bagus bacaannya
  5. Orang yang paling wara’ (menahan diri, berhati-hati, menjaga diri)
  6. Lebih dahulu masuk Islam
  7. Nasabnya baik
  8. Perjalanan hidupnya lebih baik
  9. Lebih bersih pakaiannya
  10. Badannya bersih
  11. Suaranya bagus
  12. Sudah menikah
5 dari 5 halaman

Keutamaan Sholat Berjamaah

Keutamaan sholat berjamaah sangatlah besar. Kamu bisa memulainya dengan mengenali hadis berikut:

“Dari Abu Hurairah RA berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, "sholat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah sholat Isya dan sholat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak." [Al-Bukhari dan Muslim].

Hadis lain juga berbunyi:

“Barangsiapa shalat isya’ secara berjamaah maka seakan-akan dia melakukan shalat separuh malam. Barangsiapa shalat subuh berjamaah maka seakan-akan dia shalat seluruh malam.” (HR. Muslim)

Berikut keutamaan sholat berjamaah:

1. Pahala Berlipat

Keutamaan sholat berjamaah yang pertama yaitu Allah SWT akan memberi pahala 27 derajat bagi orang yang melaksanakannya. Seperti yang disebutkan dalam hadis, yang artinya:

"Shalat berjamaah melampaui sholat sendirian dengan (mendapatkan) 27 derajat." (HR. Bukhari).

2. Meraih Ridho Allah

Keutamaan sholat berjamaah laiannya yaitu akan mendapatkan ridho Allah yang tak terhingga. Hal ini tercantum dalam hadis, yang artinya:

Barangsiapa yang berwudhu’ di rumahnya dengan sempurna kemudian mendatangi masjid, maka ia adalah tamu Allah, dan siapa yang di kunjunginya wajib memuliakan tamunya.” (HR. Ath Thabrani).

3. Perlindungan dari Setan

Keutamaan sholat berjamaah juga dapat melindungi diri dari kejahatan setan. Sholat berjamaah melindungi manusia dari kejahatan setan.

“Jika tiga orang di sebuah desa atau di padang gurun, tidak membuat pengaturan untuk Solah secara berjamaah, Setan pasti telah mengalahkan mereka. Maka jagalah shalat berjamaah, karena serigala memakan domba yang menyendiri yang menjauh dari kawanannya.” (HR. Abu Dawud).

4. Dijanjikan Surga oleh Allah SWT

Manfaat shalat berjamaah akan membawa seseorang ke jalan surga. Allah menjanjikan surga bagi mereka yang shalat secara berjamaah. Ini dijelaskan dalam hadis:

“Ada tiga golongan yang semuanya dijamin oleh Allah Ta’ala, yaitu orang yang keluar untuk berperang di jalan Allah, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalu memasukannya ke dalam Surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala dan ghanimah, kemudian orang yang pergi ke masjid, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalau memasukkannya ke dalam Surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala, dan orang yang masuk rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia dijamin oleh Allah.” (HR. Abu Dawud).