Sukses

NASA Tangkap Gambar Bintang Sebelum Meledak, 30 Kali Lebih Besar dari Matahari

Bintang Wolf-Rayet 30 kali lebih besar dari matahari saat melepaskan gas dan debu kosmik pada tahap akhir sebelum menjadi supernova.

Liputan6.com, Jakarta Fenomena alam yang terjadi selalu bikin masyarakat takjub. Pasalnya, biasanya fenomena alam tersebut hanya terjadi beberapa kali saja dalam rentang waktu yang cukup lama. Oleh karenanya tak heran jika banyak orang yang ingin melihat fenomena alam secara langsung jika momen tersebut terjadi.

NASA (National Aeronautics and Space Administration) atau dalam bahasa Indonesia yakni Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menujukkan sebuah foto saat menangkap gambar sebuah bintang sebelum meledak dan menghilang yang ukurannya 30 kali lebih besar dari matahari.

Tangkapan gambar bintang sekilas ini dilihat menggunakan teleskop ruang angkasa James Webb. Teleskop tersebut mengamati fenomena tersebut pada Juni 2022 sebagai salah satu misi pertamanya setelah diluncurkan pada tahun 2021.

Bintang yang tertangkap oleh teleskop antariksa James Webb ini merupakan bintang WR 124 Wolf-Rayet. Bintang Wolf-Rayet (WR) adalah bintang besar dengan massa 30 kali lebih masif dari Matahari. 

Berikut Liputan6.com melansir dari Siakapkeli dan Daily Star fakta NASA tangkap gambar bintang yang ukurannya 30 lebih besar dari matahari, Jumat (17/3/2023).

2 dari 3 halaman

Bintang Wolf-Rayet (WR)

Jarak bintang WR 124 berada di konstelasi Sagittarius yang berjarak sekitar 15.000 tahun cahaya dari Bumi. Namun teleskop James Webb mampu menangkap rona ungu bintang tersebut dengan jelas karena menggunakan lensa berteknologi tinggi dan memiliki kamera infra merah.

Bintang-bintang besar terus berpacu selama masa kehidupannya, hanya beberapa di antaranya yang secara singkat melalui fase Wolf-Rayet sebelum meledak dan akhirnya sampai ke tahap Supernova. 

Bintang Wolf-Rayet (WR) 124 berukuran sekitar 30 kali lebih besar dari matahari, tetapi bintang yang lebih besar akan memiliki masa hidup yang lebih pendek. Oleh karenanya NASA menggambarkan bintang Wolf-Rayet sebagai 'awal yang langka hingga tindakan terakhir dari bintang terkenal: Supernova'.

Melansir dari Siakapkeli, selain menjelaskan bagaimana teleskop James Webb NASA menangkap bintang Wolf-Rayet WR 124 dengan detail, dijelaskan juga penampakan pasca bintang tersebut meledak.

"Dalam salah satu pengamatan pertama, Teleskop Antariksa James Webb NASA menangkap bintang Wolf-Rayet WR 124 dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gas dan debu (setelah meledak) terlihat mengelilingi bintang dan bersinar seperti cahaya infra merah yang terdeteksi oleh Webb sehingga mengungkap struktur dan sejarah pancaran episodik.” Infromasi NASA.

"Meskipun menjadi adegan 'menghilang', para astronom juga melihat bintang Wolf-Rayet untuk melihat awal yang baru," Tambahnya.

3 dari 3 halaman

Mampu Membentuk 10 Matahari

Debu kosmik yang terbentuk di nebula yang mengelilingi bintang jenis ini terdiri dari struktur unsur-unsur berat alam semesta termasuk kehidupan di Bumi. WR 124 memiliki massa 30 kali lebih besar dari Matahari dan menghasilkan material 10 kali lebih banyak dari yang bisa dihasilkan pusat tata surya. Padahal, dengan gas yang dikeluarkan itu akan mendingin saat bergerak menjauhi bintang membentuk debu kosmik.

"Debu kosmik terbentuk di nebula turbulen yang mengelilingi bintang-bintang jenis ini, yang terdiri dari unsur-unsur penyusun alam semesta modern yang berat, termasuk kehidupan di Bumi." Informasi NASA.