Sukses

Kurangi Penggunaan Media Sosial Selama 15 Menit, Inilah Manfaat yang Didapat

Kurangi 15 menit menggulir media sosial dalam sehari mampu meningkatkan kesehatan dan sistem imun tubuh. Dapat juga untuk mengurangi rasa kesepian serta mencegah depresi.

Liputan6.com, Jakarta Media sosial kini seperti merajai kehidupan manusia. Sebagian aplikasi yang ada di gadget saat ini adalah media sosial yang terdiri dari berbagai macam. Mulai dari Facebook, Instagram hingga TikTok. Bahkan media sosial juga dikuasai oleh berbagai kalangan usia.

Dengan kemudahan dan kenyamanannya, banyak orang menggunakan media sosial tanpa batas waktu. Setiap saat mereka membuka media sosialnya, meski tidak ada notifikasi sekalipun. Tentu saja yang mereka lakukan hanya menggulir konten milik orang lain. Saking asyiknya hingga lupa waktu.

Padahal, menatap layar handphone berlama-lama tidak baik untuk mata dan kesehatan. Solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari efek negatif tersebut adalah dengan mengurangi penggunaannya.

Sebuah studi yang dilakukan Swansea University mengungkapkan bahwa dengan mengurangi waktu berhadap-hadapan dengan media sosial selama 15 menit sehari dapat meningkatkan tingkat kesehatan, seperti dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli, Jumat (17/3/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Manfaat mengurangi penggunaan media sosial selama 15 menit

Menurut portal Neuro Science, mengurangi waktu dengan media sosial selama 15 menit juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat mengurangi rasa kesepian serta mencegah depresi.

Studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Technology in Behavioral Science itu dilakukan oleh Profesor Phil Reed, Tegan Fowkes dan Mariam Khela. Selama tiga bulan, tim peneliti meneliti efek pada kesehatan fisik dan fungsi psikologis orang yang mengurangi penggunaan media sosial selama 15 menit.

Hasilnya dibandingkan dengan kelompok yang tidak diminta mengurangi konsumsinya atau secara khusus mereka yang diminta melakukan hal lain selama 15 menit.

50 peserta studi, 33 wanita dan 17 pria berusia antara 20 dan 25 tahun, menjawab pertanyaan bulanan terkait kesehatan mereka. Mereka juga diminta untuk memberikan laporan mingguan tentang penggunaan media sosial mereka.

Sebuah penelitian terhadap kedua kelompok tersebut menemukan bahwa kelompok yang mengurangi penggunaan media sosial lebih sehat. Mereka ditemukan memiliki tidur yang lebih baik, tidak masuk angin dan lebih sedikit stres.

 

3 dari 4 halaman

Sistem imun tubuh dan kualitas tidur meningkat

Ada 15% peningkatan fungsi kekebalan tubuh, 50% peningkatan kualitas tidur dan 30% pengurangan gejala depresi. Sedangkan kelompok lainnya yang tidak mengurangi penggunaan media sosial tidak menunjukkan perubahan apapun.

Mereka yang diminta mengurangi penggunaan media sosial akhirnya mengurangi penggunaan selama 40 menit, bukan 15 menit seperti yang diinstruksikan. Sedangkan mereka yang diminta untuk tidak melakukan perubahan menggunakan media sosialnya lebih lama, bertambah 10 menit.

Yang lebih mengejutkan, kelompok yang diminta untuk tidak melakukan apa-apa selain media sosial meningkatkan penggunaannya selama 25 menit sehari. Meskipun penelitian sebelumnya telah mencatat korelasi antara pengurangan penggunaan media sosial dan peningkatan kesejahteraan psikologis.

 

4 dari 4 halaman

Masih akan dilakukan penelitian lanjutan

Dengan demikian, laporan baru mengenai penelitian tersebut penting karena menunjukkan hubungan yang dikontrol secara eksperimental. Hubungan antara sebab dan akibat dalam pengurangan penggunaan media sosial dan kesehatan fisik yang lebih baik.

"Data ini menunjukkan bahwa ketika orang membatasi penggunaan media sosial, kehidupan mereka meningkat dalam banyak hal. Ini termasuk manfaat bagi kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis mereka," kata Profesor Phil Reed dari School of Psychology Swansea University.

Profesor Phil Reed juga menambahkan jika masih harus dipastikan apakah hubungan antara penggunaan media sosial dan faktor kesehatan bersifat langsung atau hanya perubahan variabel kesejahteraan, seperti depresi atau faktor lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.