Sukses

Subhanal Malikil Quddus Lengkap Teks Arab dan Artinya, Ini Keutamaan Membacanya

Subhanal Malikil Quddus artinya Allah Maha Suci dan Maha Raja.

Liputan6.com, Jakarta - Subhanal Malikil Quddus adalah bacaan zikir yang diucapkan sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah SWT. Terdiri dari dua kata, Subhanal berarti Maha Suci, sedangkan Malikil Quddus berarti Maha Raja.

Pahami bahwa Subhanal Malikil Quddus artinya Allah Maha Suci dan Maha Raja. Dalam Islam, pengagungan terhadap Allah SWT sangatlah penting sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut ini:

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ فِي الْوِتْرِ، قَالَ: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسُ

Dari Ubay bin Ka'ab, ia berkata:

Rasulullah apabila telah melakukan salam dalam sholat witir beliau mengucapkan "Subhaanal Malikil Qudduus." (HR. Abu Dawud)

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang Subhanal Malikil Quddus artinya Allah Maha Suci dan Maha Raja lengkap keutamaan membacanya, Jumat (17/3/2023).

2 dari 4 halaman

Ini Dzikir Setelah Sholat Witir

Banyak zikir-zikir yang dianjurkan untuk dilakukan setelah sholat sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang diberikan. Salah satunya adalah zikir Subhanal Malikil Quddus yang mengandung makna bahwa Allah SWT Maha Suci dan Maha Raja atas segala yang ada di dunia dan langit.

 

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Subhanal Malikil Quddus

“Maha Suci Allah. Maha Raja.”

 

Pengucapan zikir Subhanal Malikil Quddus dapat dilakukan setelah sholat witir. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabatnya untuk membaca zikir Subhanal Malikil Quddus sebanyak tiga kali setelah sholat witir.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ: "سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ"، فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأَخِيرَتَيْنِ مِنْ الْوِتْرِ، قَالَ: وَكَانَ يَقُولُهُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأَخِيرَتَيْنِ مِنْ كُلِّ صَلَاةٍ

Dari Anas bin Malik, dia berkata:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengucapkan, "Subhanal Malikil Quddus" di dua rakaat terakhir sholat witir. Dan beliau juga mengucapkannya di dua rakaat terakhir dari setiap sholat.” (HR. Abu Dawud)

Melakukan zikir Subhanal Malikil Quddus setelah sholat witir memberikan banyak manfaat. Selain sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT, zikir ini juga dapat membantu mengurangi kegelisahan dan stres, serta memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Dalam kehidupan sehari-hari, pengucapan zikir Subhanal Malikil Quddus sebenarnya dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik ketika sedang santai di rumah atau sedang bekerja.

Ini sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT, pengucapan zikir ini dapat membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Tuhan dan memperoleh keberkahan dalam hidupnya.

3 dari 4 halaman

Dzikir Lengkapnya

Dalam buku berjudul Tuntunan Praktis Ibadah Sholat oleh M. Chozin Machmud, ini bacaan lengkap Subhanal Malikil Quddus yang dimaksudkan:

 

Subhaanal malikil qudduus

Artinya: “Maha Suci Allah. Maha Raja”

Subbuuhun qudduusur robbunaa wa robbul-malaa-‘ikati warruuh

Artinya: “Maha Suci lagi Maha qudus Tuhan kami, Tuhan seluruh Malaikat dan Ruh”

Subhaanallaahi wal-hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar

Artinya: “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan allah Mahabesar”

Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil-‘aziim.

Artinya: “Dan tiada daya (untuk menghindar dari kemkasiatan), dan tiada kekuatan (untuk mengejakan ibadah) kecualai dengan pertolongan Allah Yang Maha tinggi lagi Maha besar.”

 

Berdzikir dalam Islam sangat dianjurkan karena keutamaan-keutamaannya. Ini keutamaan berdzikir menurut Al-Qur’an dan hadis yang dimaksudkan:

4 dari 4 halaman

1. Dijanjikan Surga

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306).

2. Dijauhkan dari Jin

Allah berfirman dalam surat Al-Imran ayat 176 yang berbunyi:

"Sesungguhnya mereka adalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman."

3. Melancarkan Rezeki

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Jumuah ayat 10:

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

4. Lebih Dekat dengan Allah SWT

“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak, Para Sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Mahatinggi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3377).

5. Penghapus Dosa

Mu adh Ibn Jabal R.A berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Anak Adam tidak pernah melakukan perbuatan yang membawa jaminan keselamatan kepadanya, dari hukuman Allah lebih dari mengingat Allah SWT,'' (Shahih Al-Jaami 5633).

6. Memberi Ketentraman

Dalam Al-Quran surat Ar-Rad ayat 28 telah disebutkan bahwa: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.

7. Dilindungi Allah SWT

Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan “bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini di sore hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan mendapat bahaya racun di malam tersebut.” (HR. Ahmad 2/290).

8. Diliputi Kebaikan

Rasulullah SAW bersabda, Tiada suatu kaum yang duduk sambil berdzikir kepada Allah melainkan mereka akan dikelilingi oleh malaikat, diselimuti oleh rahmat dan Allah akan mengingat mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya. (HR. Bukhari).