Sukses

Sunnah Berbuka Puasa, Ramadhan Penuh Berkah Ala Rasulullah SAW

sunnah-sunnah berbuka puasa beserta dengan dalilnya

Liputan6.com, Jakarta Salah satu aspek terpenting Ramadhan adalah berbuka puasa sesuai dengan Sunnah. Nabi Muhammad SAW biasa berbuka puasa dengan cara tertentu, dan mengikuti teladannya dianggap sebagai tindakan saleh dalam Islam. Ramadhan adalah bulan paling suci dalam kalender Islam dan diamati oleh umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam tidak makan, minum, dan kebutuhan fisik lainnya dari fajar hingga matahari terbenam. 

Dengan mengikuti sunnah berbuka puasa, umat Islam tidak hanya memenuhi kewajiban agama yang penting tetapi juga mendapatkan manfaat fisik dan spiritual Ramadhan. Penting untuk diingat bahwa tradisi-tradisi ini bukan hanya ritual tetapi merupakan bagian dari cara hidup yang komprehensif yang dimaksudkan untuk membawa kita lebih dekat kepada Allah dan membantu kita menjalani kehidupan yang memuaskan dan bermakna.

Mengingat bahwa bulan Ramadhan bukan hanya tentang puasa tetapi juga tentang memperkuat iman dan mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan Allah. Mengikuti sunnah berbuka puasa dan merenungkan ayat-ayat Alquran, umat Islam dapat memperdalam hubungan spiritual mereka dengan Allah dan mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang makna dan tujuan puasa selama Ramadhan.

Lantas apa saja sunnah-sunnah berbuka puasa? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber sunnah berbuka puasa beserta dengan dalilnya, pada Selasa (21/3/2023).

2 dari 3 halaman

Daftar Sunnah Berbuka Puasa

Bulan suci Ramadhan adalah waktu pengabdian spiritual yang intens dan refleksi diri bagi umat Islam di seluruh dunia. Puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam, dan itu membutuhkan pantang makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam. Namun, berbuka puasa sama pentingnya dengan menjalankannya, dan ada beberapa Sunnah yang dianjurkan untuk diikuti oleh umat Islam.

Berbuka puasa Ramadhan adalah Sunnah yang sangat dianjurkan dari Nabi Muhammad SAW dan disebutkan dalam beberapa hadits. Berikut adalah beberapa sunnah terkait dengan berbuka puasa Ramadhan:

1. Mengucapkan Do'a saat berbuka puasa

Dianjurkan untuk mengucapkan Do'a "Allahumma inni laka sumtu wa bika aamantu wa 'ala rizqika aftartu" (Ya Allah, aku berpuasa untuk-Mu dan aku beriman kepada-Mu dan Saya berbuka puasa dengan rezeki-Mu) saat berbuka puasa. Sunnah ini disebutkan dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan Ibnu Majah.

2. Makan secukupnya

Nabi Muhammad SAW biasa makan secukupnya saat berbuka puasa dan menyarankan para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama. Sunnah ini disebutkan dalam Sahih Al-Bukhari dan Sahih Muslim. Nabi Muhammad SAW berkata: "Anak Adam tidak mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam untuk makan beberapa suap untuk membuatnya tetap hidup, tetapi jika dia harus (mengisi perutnya) ), lalu sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (Sunan al-Tirmidzi)

3. Berbuka puasa dengan kurma dan air

Dianjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma dan air, seperti yang biasa dilakukan Nabi Muhammad SAW. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, di mana dia berkata: "Nabi Muhammad SAW biasa berbuka puasa dengan kurma segar sebelum dia berdoa; jika kurma segar tidak tersedia, dia akan memakannya (kering). ) kurma; jika kurma kering tidak tersedia, dia akan minum beberapa teguk air." (Sunan Abi Dawud)

3 dari 3 halaman

Ayat Tentang Berbuka Puasa

Mengenai ayat-ayat yang terkait dengan berbuka puasa Ramadhan, ayat-ayat Alquran berikut ini relevan:

Surat Al-Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

 

Surat Al-Baqarah Ayat 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

 

Surat Al-Baqarah Ayat 187

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآئِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ ۖ فَٱلْـَٰٔنَ بَٰشِرُوهُنَّ وَٱبْتَغُوا۟ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

Dalam ayat-ayat ini, Allah menginstruksikan umat Islam untuk menyelesaikan puasa hingga matahari terbenam dan mengingatkan mereka akan pentingnya bulan Ramadhan dan perlunya memuliakan Dia selama bulan yang penuh berkah ini.