Liputan6.com, Jakarta Bakhil adalah istilah yang mungkin belum dipahami oleh sebagian orang. Apalagi, istilah ini memang lebih sering digunakan dalam konteks agama Islam saja. Kata bakhil kerap ditemukan pada bacaan agama Islam ataupun pada ceramah agama.
Bakhil merupakan sifat tercela yang berkaitan dengan sikap seseorang dalam memaknai atau menggunakan hartanya. Sifat ini merujuk pada seseorang yang menahan hartanya untuk dibagikan kepada orang lain.
Advertisement
Baca Juga
Bakhil adalah istilah yang berkaitan dengan kata pelit atau kikir. Sifat bakhil atau kikir ini sangat dibenci oleh Allah SWT. Sifat ini tentunya harus kamu hindari sebagai seorang muslim. Apalagi, bersedakah memiliki keistimewaan yang begitu besar untuk umat Islam.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (21/3/2023) tentang bakhil.
Bakhil adalah
Bakhil adalah istilah bahasa Arab yang artinya terlalu hemat memakai harta atau orang yang sengaja menahan hartanya untuk dibagikan kepada orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bakhil adalah kikir; lokek; pelit. Kikir dalam bahasa Indonesia artinya adalah terlampau hemat memakai harta bendanya.
Kikir atau bakhil adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Menurut Imam Al-Ghazali, bakhil adalah sifat orang-orang yang tertipu oleh harta dunia. Orang yang bakhil biasanya terlalu tenggelam dalam hal-hal duniawi dan melupakan akhirat sebagai kehidupan sesungguhnya.
Pada dasarnya, bakhil adalah tabiat seorang manusia, karena sudah sifat manusia untuk mencari harta semasa hidup. Hal ini juga dipertegas dalam QS. Al-Isra’ ayat 100 yang artinya: “Dan manusia itu memang sangat kikir”. Walaupun begitu, setiap manusia terutama seorang muslim tentunya tetap dapat menghindari sifat tercela satu ini.
Cir-ciri sifat bakhil adalah harta hanya untuk kepentingan sendiri, tidak mau bersedekah, jarang membantu fakir miskin, hingga sombong.
Advertisement
Bahaya Sifat Bakhil
Bakhil adalah sifat yang dapat membahayakan seorang muslim. Hal ini telah disebutkan dalam Al-Quran dan hadis. Bahaya sifat bakhil adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan dosa besar
Bahaya sifat bakhil adalah dapat menyebabkan dosa besar. Hal ini sesuai dengan yang tercantum pada surah Ali Imran ayat 180, yang artinya:
“Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, dan mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka. Padahal, (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Ali ‘Imran: 180)
2. Mengikuti jejak setan
Selain itu, sifat bakhil juga menyebabkan seorang umat Islam seperti mengikuti jejak setan. Hal ini disebutkan dalam Al-Quran pada surah Al-Baqarah ayat 268.
3. Penghalang untuk bisa masuk surga
Ini disampaikan dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, yang artinya:
“Tidak akan masuk surga orang yang menipu, bakhil (kikir) dan orang yang buruk (HR. Tirmidzi).
4. Rizki menjadi sempit
Dari Asma RA, ia berkata: Nabi SAW berpesan kepadaku, janganlah kamu bakhil, yang menyebabkan kamu disempitkan rezqimu (HR. Bukhari).
5. Sumber malapetaka atau bencana
Bakhil adalah sifat yang juga mendapatkan malapetaka kepada orang yang melakukannya. Hal ini terdapat dalam surah Al-Lail ayat 8-11.
Cara Menghindari Sifat Bakhil
- Cara menghindari sikap perilaku atau sikap bakhil adalah sebagai berikut:
- Meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu hanya milik Allah SWT. Hal ini merujuk ke dalam Al-Quran, tepatnya pada Surah Ali ‘Imran ayat 109.
- Membiasakan diri dengan selalu bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita semua. Cara menghindari sifat bakhil ini tercantum dalam surah Ibrahim ayat 7 dan surah An-Naml ayat 40.
- Memotivasi diri untuk sering bersedekah. Cara menghindari sifat bakhil juga bisa dengan memotivasi diri untuk selalu bersedakah. Hal ini bisa kamu lihat pada surah Al-Baqarah ayat 261.
- Senantiasa memohon perlindungan dari Allah dari sifat bakhil atau kikir.
Advertisement
Dalil Tentang Bakhil di Dalam Al-Quran
Berikut dalil tentang bakhil di dalam Al-Quran:
QS. Al-Ma’arij (70) : 19-22
Surah Al-Ma’arij ayat 19 – 22, artinya:
“Sungguh manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila mendapat kebaikan (harta) ia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan sholat.”
QS. An-Nisa’ (4) : 36-37
Surah An-Nisa ayat 36 dan 37, artinya:
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (yaitu) orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.”
QS. At-Taghaabun (64) : 16
Surah At-Taghaabun ayat 16, artinya:
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”