Sukses

50 Kata Mutiara Bahasa Jawa Beserta Artinya, Motivasi Hidup Penuh Makna

Kata mutiara bahasa Jawa adalah ungkapan bijak yang memiliki makna mendalam dan dapat dijadikan sebagai motivasi dalam hidup.

Liputan6.com, Jakarta Kata mutiara bahasa Jawa adalah ungkapan bijak yang memiliki makna mendalam dan dapat dijadikan sebagai motivasi dalam hidup. Kata mutiara ini biasanya disampaikan dalam bahasa Jawa dengan kata-kata yang singkat, padat, namun penuh makna.

Dengan menghayati kata mutiara bahasa Jawa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi pribadi yang bijaksana, rendah hati, dan memiliki semangat hidup yang tinggi. Kita juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang lain dengan kata-kata bijak tersebut. Berikut kata mutiara bahasa Jawa yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (22/3/2023).

2 dari 3 halaman

Motivasi Hidup Jawa

1.  Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu. 

Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik

2. Urip kang utama, mateni kang sempurna. 

Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya.

3. Lambe satumang kari samerang. 

Orang yang sudah berkali-kali dinasehati, tapi tak juga didengarkan.

4. Urip kang utama, mateni kang sempurna. 

Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya.

5. Uripmu koyo wit gedhang duwe jantung tapi ora duwe ati. 

Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tapi tak punya hati)

6. Urip iku akeh cobaan. Yen akeh saweran iku jenenge dangdutan.

Hidup itu banyak cobaan. Kalau banyak saweran itu namanya dangdutan.

7. Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait.

Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasa hanyalah pait

8. Urip iku saka Pangeran, bali marang Pangeran. 

Hidup itu berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan.

9. Urip iku urup.

Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sekecil apa pun manfaat yang kita berikan, jangan sampai menjadi orang yang meresahkan masyarakat.

10. Aja dadi kacang kang lali karo kulite.

Jangan menjadi orang yang lupa atas jasa orang lain.

11. Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati. 

Kita bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.

12. Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui. 

Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama

13. Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo meneh sing gak duwe. 

Orang yang punya pacar itu harus bersabar dengan pasangan yang dimilikinya. Apalagi yang tidak punya. 

14. Wani ngalah, luhur wekasane. Berani mengalah demi kepentingan bersama adalah sikap yang luhur. Begitulah watak kesatria yang berjiwa besar dan lapang dada.

15. Wani silit, wedi rai.

Seorang pengecut yang hanya berani di belakang layar, namun takut ketika behadapan secara langsung.

16. Witing tresna jalaran saka kulina. Witing mulya jalaran wani rekasa.

Cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu.

17. Yen urip mung isine isih nuruti napsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu. 

Jika hidup masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemulyaan hidup akan semakin sulit ditemukan.

18. Yen wedi aja wani-wani, yen wani aja wedi-wedi. 

Jadilah engkau pribadi yang mempunyai prinsip, tegas, dan tidak ragu ragu.

19. Adhang-adhang tetese embun, pasrah peparing marang gusti.

Menunggu tetesnya embun, berserah diri kepada karunia tuhan.

20. Adigang, adigung, adiguna.

Mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintarannya.

21. Aja dadi pengecut kaya upil sing umpetan ning ngisor meja. 

Jangan jadi pengecut seperti upil yang ngumpet di bawah meja.

22. Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.

Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.

23. Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman. 

Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, jangan manja.

24. Aja mbedakake marang sak sapadha-pada. 

Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia

25. Akeh manungsa ngrasakaken tresna, tapi lalai lan ora kenal opo kui hakekate atresna. 

Banyak manusia merasakan cinta, namun mereka lupa tidak mengenal hakikat cinta sebenarnya

3 dari 3 halaman

Pandangan Hidup Jawa

26. Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno. 

Banyak orang merakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta.

27. Aku ora pernah ngerti opo kui tresno, kajaba sak bare ketemu karo sliramu.

Aku tidak pernah tau cinta itu apa, kecuali setelah bertemu denganmu.

28. Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran.

Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan. 

29. Alam ora bisa dilawan, awu sing semebar iku sejatine berkah gusti kanggo njaga kesuburan bumi Jawa. Mulane ayo pada disyukuri wae.

Alam tidak akan bisa dilawan, abu yang beterbangan adalah berkah dari Tuhan untuk menjaga kesuburan bumi Jawa. Untuk itu mari kita syukuri saja.

30. Waktu kui duit. Yen kancamu mbok jak dolan raono wektu, brarti wonge lagi ra duwe duit.

Waktu adalah uang. Kalau temanmu tidak ada waktu untuk diajak jalan, artinya ia sedang tidak punya uang)

31. Gusti Allah paring pitedah bisa lewat bungah, bisa lewat susah. 

Allah memberikan petunjuk bisa melalui bahagia, bisa melalui derita

32. Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan. 

Tuhan itu dekat meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya, jauh tiada batasan

33. Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelam ndalan. 

Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran

34. Gusti paring mergi kangge tiang ingkang purun ting merginipun.

Tuhan akan memberikan jalan bagi mereka yang mau mengikuti jalan-Nya

35. Gusti yen arek iku jodohku tulung cedakaken, yen mboten jodohku tulung jodohaken. 

Tuhan jika orang itu adalah jodohku tolong dekatkanlah, dan jika bukan tolong jodohkanlah.

36. Ing madya mangun karsa. 

Di tengah membangun atau memberikan semangat, kemauan, atau niat)

37. Ing ngarsa sung tulada.

seorang guru atau pendidik harus menjadi panutan

38. Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding. 

Bisa bernyanyi tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi.

39. Jaman iku owah gingsir. 

Ruang, waktu, serta zaman akan selalu dinamis dan berubah.

40. Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih. 

Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih

41. Kacang ora ninggal lanjaran. 

Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tuanya.

42. Kadang mripat iso salah ndelok, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, tapi ati ora bakal iso diapusi. 

Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi.

43. Kakehan gludug kurang udan.

Terlalu banyak bicara namun tidak pernah memberi bukti.

44. Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo. 

Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan

45. Kaya banyu karo lenga. 

Tidak pernah rukun ibarat air dan minyak.

46. Kebo mulih menyang kandhanga. 

Sejauh-jauh seseorang pergi, akhirnya akan pulang ke kampung halamannya.

47. Kebo nyusu gudel. 

Kaum tua menimba ilmu atau berguru kepada kaum muda

48. Kena iwake aja nganti buthek banyune. 

Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan.

49. Kuat lakoni, ora kuat tinggal ngopi. 

Jika kuat dijalani, tidak kuat ditinggal ngopi.

50. Lamun sira durung wikan alamira pribadi, mara takona marang wong kang wus wikan. 

Jikalau engkau belum memahami alam pribadimu, hendaknya engkau bertanya kepada yang telah memahaminya.