Liputan6.com, Jakarta - Blended learning adalah pembelajaran yang bersifat online dan offline. Pada model pembelajaran ini, siswa dapat belajar secara mandiri melalui platform online, serta menghadiri pertemuan tatap muka dengan guru atau dosen. Ini menggabungkan pembelajaran tatap muka dan e-learning.
Baca Juga
Advertisement
Efektivitas pembelajaran dengan model blended learning adalah telah terbukti dengan persentase sebesar 73.84 persen. Riset ini diungkap dalam jurnal penelitian berjudul Efektivitas Model Pembelajaran Blended Learning dalam Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Masa Pandemi Covid-19 (2021) oleh Nur Lailatul Mufidah dan Jun Surjanti.
Pembelajaran yang mengombinasikan antara e-learning dan pembelajaran tatap muka dinilai dapat meningkatkan efektivitas belajar dan memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang dipelajari.
Blended learning adalah metode pembelajaran yang juga dinilai lebih modern. Ini karena metode blended learning memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas belajar, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dari pembelajaran tatap muka.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pembelajaran dengan metode blended learning dan efektivitasnya, Jumat (24/3/2023).
Bersifat Online dan Offline
Blended learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dengan e-learning. Ini metode pembelajaran yang bersifat online dan offline. Di Indonesia, metode belajar blended learning sudah banyak dipraktikkan terutama di masa pandemi COVID-19 sampai saat ini.
Pada metode pembelajaran tatap muka atau offline, guru dan siswa bertemu secara langsung di kelas untuk berinteraksi dan belajar. Sedangkan e-learning adalah pembelajaran yang dilakukan secara online melalui platform belajar seperti video, audio, atau modul online.
Dalam buku berjudul Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (2022) oleh I Putu Ade Andre Payadnya, S.Pd., M.Pd., ‎I Made Surya Hermawan, S.Pd., M.Pd., ‎Ida Ayu Made Wedasuwari, S.Pd., M.Pd., menjelaskan blended learning artinya secara etimologis terdiri atas dua kata, yaitu blended yang artinya campuran dan learning yang artinya belajar.
Menggunakan 4 Media Belajar
Metode belajar dengan blended learning adalah bentuk penyempurnaan dari sistem e-learning. Dalam e-learning, siswa belajar secara mandiri melalui materi yang tersedia di platform online. Namun, dalam model blended learning, siswa tetap belajar secara mandiri namun tetap mendapatkan bimbingan dari guru dalam pembelajaran tatap muka.
Model blended learning adalah belajar dengan media internet, pembelajaran tatap muka, presentasi, dan buku. Pembelajaran tatap muka dapat berlangsung di kelas atau di luar kelas seperti praktikum, studi lapangan, atau kegiatan lain yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Sedangkan presentasi dapat berupa video atau audio yang diunggah ke platform e-learning.
Menggabungkan Dua Metode
Blended learning adalah proses pembelajaran menggabungkan dua metode yaitu sinkron dan asinkron. Sinkron adalah metode pembelajaran tatap muka yang dijadwalkan secara teratur dan harus diikuti oleh siswa.
Sedangkan asinkron adalah metode pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh siswa melalui materi online yang tersedia di platform belajar. Kombinasi antara kedua metode ini membantu siswa untuk belajar dengan lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Apa tantangan dari pembelajaran dengan metode blended learning?
PPM School of Management mengungkap bahwa tantangan nyata dari metode belajar dengan blended learning adalah menjadi sangat bergantung pada teknologi dan harus memiliki pengetahuan yang mumpuni tentang teknologi.
Advertisement
Lebih Efektif dan Modern
Metode blended learning adalah pembelajaran yang dinilai lebih efektif dan modern. Kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan e-learning dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu siswa untuk lebih memahami materi yang dipelajari. Selain itu, pembelajaran blended learning juga merupakan cara pembelajaran yang lebih modern dan up-to-date.
Efektivitas ini terbukti dalam jurnal penelitian berjudul Efektivitas Model Pembelajaran Blended Learning dalam Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Masa Pandemi Covid-19 (2021) oleh Nur Lailatul Mufidah dan Jun Surjanti.
Dalam riset ini berhasil membuktikan bahwa metode pembelajaran blended learning dapat terlaksana dengan persentase sebesar 95.83 persen. Kemudian, efektivitas model blended learning menunjukkan persentase sebesar 73.84 persen.
Masih mengutip dari sumber jurnal yang sama, dijelaskan bahwa blended learning adalah metode pembelajaran yang membuat siswa lebih mandiri karena siswa dapat belajar dengan materi online yang tersedia di platform belajar secara mandiri dan menyesuaikan kecepatan belajarnya dengan kemampuannya sendiri.
Selain itu, dalam pembelajaran tatap muka, siswa juga lebih aktif dalam mengeksplorasi materi dan bertanya kepada guru, sehingga dapat mengembangkan kemampuan mandiri dan keterampilan belajar.
Blended learning juga disebut sebagai metode pembelajaran yang meningkatkan prestasi dan keterlibatan akademik siswa karena siswa dapat belajar dengan lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Siswa menjadi lebih aktif dalam memecahkan masalah dan menerapkan konsep yang dipelajari, sehingga dapat meningkatkan prestasi akademiknya.
Contoh blended learing yang sudah sangat umum di terapkan di Indonesia diungkap oleh Sampoerna University adalah memanfaatkan perangkat lunak Zoom Meeting atau Google Meet untuk melakukan pembelajaran.
Â