Sukses

Contoh Penerapan Tata Krama dalam Bersikap Adalah, Ketahui Manfaat dan Jenisnya

Penerapan tata krama dalam bersikap meliputi beberapa aspek penting, baik itu cara berpakaian, berbicara serta berperilaku.

Liputan6.com, Jakarta Contoh penerapan tata krama dalam bersikap adalah sebuah sikap atau perilaku, yang dilakukan untuk menjaga etika atau norma sopan santun dalam interaksi sosial. Dalam penerapan tata krama ini, seseorang harus memperhatikan dan menghormati norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, baik yang sudah tertulis dalam aturan formal maupun yang bersifat non-formal.

Contoh penerapan tata krama dalam bersikap adalah perilaku yang mencakup berbagai aspek, seperti cara berbicara, berpakaian, berperilaku, serta tindakan yang diambil dalam interaksi sosial. Sikap tata krama ini merupakan hal yang penting dalam membangun hubungan sosial yang harmonis, baik dengan teman, keluarga, rekan kerja, atau orang lain yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penerapan tata krama dalam bersikap, seseorang harus selalu memperhatikan adab atau etika yang berlaku dalam berbagai situasi dan kondisi. Hal ini dilakukan agar tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau konflik dalam interaksi sosial, serta menjaga citra diri yang baik di mata orang lain. Contoh penerapan tata krama dalam bersikap adalah bentuk perilaku yang menghargai norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, sehingga mampu membangun hubungan sosial yang baik dan harmonis dengan orang lain.

Berikut ini contoh penerapan tata krama dalam bersikap yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Senin (27/3/2023). 

2 dari 4 halaman

1. Menghormati Orang Lain

Salah satu contoh penerapan tata krama dalam bersikap adalah dengan menghormati orang lain. Kita harus menghormati hak-hak orang lain, dan tidak mengganggu atau menghalangi aktivitas mereka. Memberikan salam atau ucapan terima kasih, serta memperhatikan cara berbicara atau bertindak agar tidak menyakiti perasaan orang lain juga merupakan bentuk penghormatan. Menghormati orang lain juga termasuk menghindari perilaku yang merendahkan atau menghina orang lain.

2. Berbicara dengan Sopan

Berbicara dengan sopan juga merupakan contoh penerapan tata krama dalam bersikap. Saat berbicara dengan orang lain, penting untuk menggunakan kata-kata yang sopan dan menghindari kata-kata kasar atau tidak pantas. Perhatikan juga nada suara dan volume bicara agar tidak terkesan sombong atau merendahkan orang lain.

3. Berpakaian Sopan

Tata krama dalam berbusana juga sangat penting dalam menjaga hubungan sosial. Kita harus memilih pakaian yang sesuai dengan acara atau lingkungan yang kita hadiri, dan menghindari pakaian yang terlalu terbuka atau mencolok. Hal ini penting untuk mempertahankan citra diri yang baik dan menghormati orang lain yang hadir dalam acara tersebut.

4. Jaga Perilaku dan Tutur Kata

Menghindari perilaku yang tidak sopan juga merupakan contoh penerapan tata krama dalam bersikap. Perilaku yang tidak sopan seperti berbicara dengan kasar, atau berperilaku tidak pantas dapat merusak citra diri dan hubungan sosial. Oleh karena itu, penting untuk menghindari perilaku seperti ini dan selalu menjaga perilaku yang sopan dalam setiap situasi.

5. Menjaga Kebersihan dan Kerapihan 

Contoh penerapan tata krama dalam bersikap selanjutnya, yaitu menjaga kebersihan dan kerapihan juga merupakan contoh penerapan tata krama dalam bersikap. Kita harus selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, serta merapikan barang-barang kita agar tidak mengganggu orang lain. Menjaga kebersihan dan kerapihan juga termasuk menjaga kebersihan tempat umum, seperti meja kerja di kantor atau ruangan kelas di sekolah.

6. Menghargai waktu

Menghargai waktu orang lain juga merupakan contoh penerapan tata krama dalam bersikap. Waktu adalah aset yang sangat berharga bagi setiap orang. Oleh karena itu, kita harus selalu menghargai waktu orang lain dengan datang tepat waktu pada janji atau pertemuan, serta menghormati waktu orang lain dengan tidak membuat mereka menunggu terlalu lama. Jika terpaksa terlambat, sebaiknya kita memberitahu terlebih dahulu agar orang lain tidak merasa tidak dihargai.

7. Memberikan Apresiasi

Terakhir, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada orang lain juga merupakan contoh penerapan tata krama dalam bersikap. Kita harus selalu mengapresiasi dan penghargaan kepada orang lain, atas prestasi atau kontribusi yang mereka berikan. Hal ini akan membuat orang lain merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berkarya. Cara memberikan apresiasi dan penghargaan bisa dengan memberikan pujian atau ucapan terima kasih secara langsung, atau dengan memberikan hadiah atau penghargaan formal.

8. Menghormati perbedaan budaya

Setiap orang memiliki perbedaan budaya, dan kita harus selalu menghormati perbedaan tersebut. Misalnya, ketika berkunjung ke negara lain, kita harus mempelajari adat istiadat dan budaya setempat, serta beradaptasi dengan cara hidup dan pola pikir yang berbeda. Menghormati perbedaan budaya juga membantu kita untuk menghindari konflik sosial, dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.

9. Membantu orang lain

Sikap tolong-menolong sangat penting dalam interaksi sosial. Kita harus selalu siap membantu orang lain dalam keadaan darurat atau kesulitan, serta selalu memberikan dukungan dan semangat kepada orang lain. Hal ini akan membantu menciptakan hubungan sosial yang baik, dan memperkuat ikatan emosional dengan orang lain.

3 dari 4 halaman

Manfaat

Penerapan tata krama dalam bersikap memiliki banyak manfaat yang berdampak positif pada individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang manfaat penerapan tata krama dalam bersikap:

1. Meningkatkan citra diri yang baik

Seseorang yang menerapkan tata krama dalam bersikap akan terlihat lebih sopan, santun, dan dihormati oleh orang lain. Sikap yang baik ini dapat membantu meningkatkan citra diri yang baik di mata orang lain. Seseorang yang memiliki citra diri yang baik akan lebih mudah diterima dan dihargai oleh orang lain, sehingga dapat memperluas jaringan sosial dan membuka peluang yang lebih banyak dalam kehidupan.

2. Membangun hubungan sosial yang harmonis

Manfaat penerapan tata krama dalam bersikap, membuat seseorang belajar untuk menghargai norma-norma sosial dan etika yang berlaku. Dengan menghargai orang lain dan norma-norma tersebut, seseorang akan terhindar dari konflik atau ketidaknyamanan dalam interaksi sosial. Hal ini tentu akan mendukung dan membangun hubungan sosial harmonis dengan orang lain, dan menciptakan lingkungan sosial yang kondusif.

3. Meningkatkan kepercayaan diri

Seseorang yang mampu menerapkan tata krama dengan baik dalam berbagai situasi, akan meningkatkan kepercayaan diri dan rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Ketika seseorang merasa yakin dalam dirinya, maka ia akan lebih mudah mengambil inisiatif dalam berbicara dan berbuat sesuatu dengan percaya diri.

Dalam penerapan tata krama ketika bersikap, seseorang akan menunjukkan rasa menghargai terhadap orang lain. Hal ini akan membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati. Sikap menghargai orang lain, dapat menciptakan lingkungan sosial yang positif dan membantu menjaga kerukunan dalam masyarakat.

5. Meningkatkan kemampuan komunikasi

Manfaat penerapan tata krama dalam bersikap, maka membuat seseorang akan belajar untuk menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat berbicara dengan orang lain. Hal ini akan meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif, dan bisa membantu dalam berbagai situasi. Komunikasi yang baik juga akan membangun hubungan yang baik dengan orang lain, serta membantu dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

6. Menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat

Dalam masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia, penerapan tata krama dalam bersikap dapat membantu menjaga kerukunan dan keharmonisan. Dengan menghargai norma-norma sosial dan etika yang berlaku, maka seseorang akan ikut serta menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan sosial yang kondusif dan harmonis, serta memperkuat hubungan antara individu dan masyarakat.

 

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Tata Krama

1. Tata krama bahasa

Tata krama bahasa meliputi cara berbicara, penggunaan bahasa yang sopan dan tidak kasar, serta menggunakan kata sapaan yang sesuai. Hal ini meliputi penggunaan kata-kata sopan dan penghindaran dari kata-kata kasar atau pelecehan, serta penggunaan kata sapaan yang sesuai, seperti "Bapak", "Ibu", "Kakak", dan sebagainya.

2. Tata krama berpakaian

Tata krama berpakaian meliputi cara berpakaian, menjaga kebersihan diri, serta memperhatikan etika dalam berpakaian. Hal ini meliputi pemilihan pakaian yang sesuai dengan situasi dan acara, menjaga kebersihan dan kerapian pakaian, serta menghindari berpakaian yang terlalu terbuka atau provokatif.

3. Tata krama dalam pergaulan

Tata krama dalam pergaulan meliputi cara bertingkah laku, cara berbicara, menghormati orang lain, serta memperhatikan etika dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini meliputi menghormati orang lain, seperti tidak mengganggu ketika sedang berbicara, memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara, menghindari konflik dan debat yang tidak perlu, serta menghindari perilaku yang merugikan atau menyakiti orang lain.

4. Tata krama dalam makan

Tata krama dalam makan meliputi cara makan yang sopan dan santun, serta memperhatikan etika dalam makan bersama orang lain. Hal ini meliputi menggunakan alat makan dengan benar, tidak mengeluarkan suara saat makan, memperhatikan cara memotong dan menyajikan makanan, serta memperhatikan adab dalam makan bersama orang lain.

5. Tata krama dalam agama

Tata krama dalam agama meliputi memperhatikan etika dan adab dalam beribadah, menghormati tempat ibadah dan orang lain yang sedang beribadah, serta menghormati keyakinan dan agama orang lain. Hal ini meliputi menjaga kesucian tempat ibadah, menghindari perilaku yang tidak pantas di tempat ibadah, serta menghindari melakukan tindakan yang dapat merugikan atau mengganggu orang lain yang sedang beribadah.

6. Tata krama dalam bisnis

Tata krama dalam bisnis meliputi cara berbicara, berpakaian, dan bertindak yang profesional serta memperhatikan etika dalam berbisnis. Hal ini meliputi menjaga kredibilitas dan reputasi bisnis, menghindari perilaku yang merugikan atau tidak etis, serta menjaga hubungan baik dengan mitra bisnis dan pelanggan.