Sukses

6 Keutamaan Bulan Muharram Serta Doa Awal dan Akhir Tahun Hijriah

Keutamaan bulan Muharram bisa dilihat pada Al-Quran dan hadis.

Liputan6.com, Jakarta Keutamaan bulan Muharram perlu dikenali setiap umat Islam. Pasalnya, di bulan pertama pada tahun Hijriah ini, umat Islam bisa melaksanakan amalan-amalan yang memberikan berbagai keutamaan. Amalan bulan Muharam bisa menjadi ladang pahala bagi seluruh muslim.

Tahun baru Hijriah tentunya harus disambut dengan ibadah oleh umat Islam. Kamu bisa berdoa sebelum masuknya tahun baru maupun setelah bulan Muharram datang. Selain doa akhir tahun dan awal tahun, kamu juga mungkin mengenal ibadah puasa Asyura pada bulan ini.

Keutamaan bulan Muharram bisa dilihat pada Al-Quran dan hadis. Bulan ini termasuk ke dalam empat bulan yang haram atau bulan yang dimuliakan. Pada bulan ini manusia dilarang menzalimi diri sendiri dan melalukan perbuatan dosa.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (28/3/2023) tentang keutamaan bulan Muharram.

2 dari 5 halaman

1. Termasuk Empat Bulan Haram atau Dimuliakan Allah SWT

Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang mulia di mata Allah. Keutamaan bulan Muharram telah ditegaskan sendiri oleh Allah SWT melalui firmannya yang tertuang dalam Al-Quran Surat At Taubah ayat 36.

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."

Empat bulan haram yang dimaksud dalam ayat ini adalah Zulkaidah, Zulhijah, Muharram dan Rajab. Dalam bahasa Arab, Muharram bermakna 'waktu yang diharamkan'. Maksudnya, pada bulan ini manusia dilarang menzalimi diri sendiri dan melalukan perbuatan dosa.

2. Sebaik-baik Puasa Setelah Puasa Ramadhan

Selain itu, Rasulullah menyebut Muharram sebagai bulan Allah (Syahrullah). Pada bulan ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah termasuk menjalani puasa sebagai keutamaan bulan Muharram. Ada dua puasa sunah utama yang bisa dilakukan saat bulan Muharram. Puasa ini adalah puasa Tasu'a dan puasa Asyura.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

3 dari 5 halaman

3. Puasa Asyura Menghapuskan Dosa Setahun yang Lalu

Salah satu keutamaan bulan Muharram yaitu dari puasa Asyura adalah dihapuskannya dosa-dosa setahun yang lalu. Penjelasan tentang penghapusan dosa-dosa setahun lalu tersebut diungkapkan dalam hadis puasa Asyura berikut ini:

Abu Qotadah Al Anshoriy berkata, "Nabi shallallahu'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162).

4. Amalan Baik Dilipatgandakan Pahalanya

Keutamaan bulan Muharram selanjutnya adalah ini hari yang sangat baik untuk melakukan segala bentuk amal kebaikan, karena pahala pasti dilipatgandakan. Nabi Muhammad SAW menyebut bulan Muharram sebagai salah satu bulan Haram di tahun Hijriah, lalu bersabda tentang keutamaan bulan Muharram dalam Islam:

"Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian." (HR. Bukhari dan Muslim).

4 dari 5 halaman

5. Bulan yang Istimewa bagi Para Nabi

Selain keutamaan bulan Muharram tersebut, banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram. Hal ini berdasarkan Badaruddin al-'Aini dalam kitab Umdatul Qari' Syarah Shahih Bukhari, juz 11, halaman 117. Badaruddin menjelaskan sebuah pendapat bahwa di hari Asyura itu Allah memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada sepuluh nabi-Nya yaitu:

  1. Kemenangan Nabi Musa atas Fir'aun
  2. Pendaratan kapal Nabi Nuh setelah bumi ditenggelamkan selama 6 bulan
  3. Keselamatan Nabi Yunus dengan keluar dari perut ikan
  4. Ampunan Allah untuk Nabi Adam AS
  5. Keselamatan Nabi Yusuf dengan keluar dari sumur pembuangan
  6. Kelahiran Nabi Isa AS
  7. Ampunan Allah untuk Nabi Dawud
  8. Kelahiran Nabi Ibrahim AS
  9. Nabi Ya'qub dapat kembali melihat
  10. Ampunan Allah untuk Nabi Muhammad, baik kesalahan yang telah lampau maupun yang akan datang

Selain di atas, para ulama juga menjelaskan beberapa keistimewaan para nabi di hari Asyura, yaitu kenaikan Nabi Idris menuju tempat di langit, kesembuhan Nabi Ayub dari penyakit, dan pengangkatan Nabi Sulaiman menjadi raja.

6. Beramal pada Malam Asyura

Salah satu keutamaan bulan Muharram, tepatnya di malam sebelum hari Asyura, kamu bisa melakukan sholat sunah. Sholat sunah ini berupa sholat 2 rakaat atau 100 rakaat, bacaan tiap rakaat setelah Fatihah Al-Ikhas 3x.

Niat yang bisa kamu baca:

"Aku niat sholat malam Asyura 2 rakaat sunah karena Allah Taala."

Setelah sholat, kamu bisa membaca Tasbih 70x, Shalawat 70x, Ayat Kursi 360x beserta Basmalah.

Keutamaan amalan ini yaitu:

  1. Akan diberi kenikmatan ketika matinya.
  2. Kehidupannya menjadi berkah.
  3. Diberi pahala ibadah setara penduduk 7 lapis langit.
5 dari 5 halaman

Doa Bulan Muharram

Doa Akhir Tahun

Saat menyambut Tahun Baru Islam atau tahun Hijriyah, tak sedikit umat Islam yang memanjatkan doa Malam Tahun Baru Islam. Berikut ini doa akhir tahun yang dianjurkan Rasulullah SAW. Doa akhir tahun ini dibaca sebanyak tiga kali sebelum maghrib, pada hari terakhir Dzulhijah.

“Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.”

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Doa Awal Tahun

Umat Islam juga bisa membaca doa dengan harapan Allah memberikan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, serta kebaikan-kebaikan lainnya. Berikut doa awal tahun Hijriah:

“Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.”

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”